Hasrat Liar Kakak Tiriku

202 undefined


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "

BAB 1 | Perkenalan
Puspita, seorang gadis berusia 19 tahun. Ia memiliki paras yang cantik, tubuh yang seksi dan otak yang cerdas. Hanya saja, di usia yang pas ke 19 tahun. Puspita harus hidup di keluarga baru nya, karena sang mama menikah dengan laki laki yang sudah lama dekat dengan nya

"Puspita, sayang! Kamu merestui hubungan mama dengan om ardana kan? Sebentar lagi mama akan menikah dengan om ardana, mama harap puspita bisa merestui. Karena, tanpa restu puspita mama gak akan menikah!" Ucap mama puspita

—Riani— adalah nama mama puspita, ia seorang janda anak satu. Dahulu, papa puspita meninggal karena sakit jantung di usia puspita yang baru menginjak sepuluh tahun. Oleh sebab itu, mereka berdua harus berjuang hidup tanpa sang papa

Sejak papa puspita tiada, kehidupan mereka berubah drastis. Dari serba ada, menjadi serba harus berusaha sendiri dan memulai hidup dari 0.

Beruntung, di usia puspita yang ke 15 tahun. Ekonomi mereka mulai berangsur angsur membaik, dan itu semua juga karena bantuan teman lama Riani, yaitu om ardana

"Iya ma, puspita merestui! Selagi mama bahagia, puspita juga akan bahagia. Apalagi, om ardana juga orang nya baik dan gak pernah jahat sama kita!" Jawab puspita

"Terima kasih ya nak, mama sayang banget sama puspita!" Ucap sang mama sambil memeluk puspita

"Puspita juga sayang sama mama!" Jawab puspita

"Oh ya, nak! Om ardana punya satu anak laki laki yang masih berada di inggris. Katanya sih besok udah sampe di jakarta, jadi mama harap besok malam kamu bisa ikut ketemu sama om ardana dan calon kakak tiri kamu ya!" Ucap mama puspita

"Ah iya ma, kabarin aja! Nanti aku bakal ikut kok!" Jawab puspita

Setelah berbincang bincang dengan sang mama, kini puspita pun sudah pamit untuk masuk ke dalam kamar nya. Ia membuka laptop milik nya, dan melihat satu kampus yang akan menjadi tempat belajar nya nanti

"Wah, kampus nya bagus banget! Jadi gak sabar nunggu bulan depan. Rasa nya pengen cepet cepet kuliah deh!" Gumam puspita yang tak sabar ingin masuk kuliah

Di sela sela melihat kampus yang akan ia masuki bulan depan, puspita pun membuka akun sosial media nya. Di sana, ia melihat seorang pria yang memfollow akun sosial media dirinya

"Ini siapa ya, nama nya Rafa. Ah, terima terima aja deh. Sapatau bisa jadi temen, lagian kalo cuma terima pertemanan kan gak masalah!" Ucap puspita

Ia pun memencet tombol konfirmasi, setelah itu tak sengaja puspita melihag wajah pria yang baru saja memfollow akun sosial media nya itu

"Wah ganteng juga, pasti udah punya cwe deh! Lagian, mana mungkin orang setampan ini gak punya pasangan. Rasanya gak mungkin!" Gumam puspita lagi

Ntah mengapa, tiba tiba ia sangat kepo dengan pria itu. Sampai sampai, ia terus melihat foto foto pria itu. Pria yang tampan rupawan, bertubuh atletis dan sangat gemar ber olahraga

Hingga, tanpa sengaja dan tanpa ia sadari puspita memencet tombol menyukai.

***

Singkat cerita, malam ini adalah malam yang di tunggu tunggu. Di mana, pertemuan antara kedua keluarga di sebuah restaurant ternama yang ada di jakarta

"Sayang, yuk masuk! Om ardana sama calon kakak kamu udah nunggu di dalem!" Ucap mama puspita

"Iya ma, yuk masuk!" Ajak puspita sambil menggandeng tangan sang mama

Mereka sangat cantik malam ini, puspita yang mengenakan dress selutut dengan buah dada yang menyembul keluar nampak anggun dan seksi. Sementara sang mama pun memakai dress selutut berwarna biru muda, nampak cantik dan anggun

Mereka berjalan beriringan masuk ke dalam, sampai ada seorang pelayan yang menghampiri mereka dan memberi mereka jalan untuk masuk ke ruangan yang sudah di booking oleh ardana

"Permisi nona nona, silahkan masuk!" Ucap pelayan itu ramah kepada puspita dan sang mama

"Terima kasih!" Jawab mama puspita

Setelah itu, mereka berdua pun masuk ke dalam ruangan. Puspita berjalan sambil sedikit menunduk, sedangkan sang mama menggandeng dirinya dan berjalan ke arah meja yang sudah ada ardana dan sang putra

"Malam, mas!" Sapa mama puspita

"Hei, malam riani! Kamu cantik sekali malam ini. Silahkan duduk, puspita silahkan yuk duduk" ucap om ardana

Puspita pun mendongak dan menatap ke arah om ardana sambil terseyum, setelah itu ia mulai duduk tepat di samping sang mama berada

"Mas, di mana rafa?" Tanya mama puspita

"Sebentar lagi dia sampai, kita tunggu aja ya!" Jawab om ardana

Baru saja om ardana berucap, dari arah belakang mereka terdengar suara bariton seorang pria

"Malam pa, maaf aku telat!" Sapa seorang pria

"Astaga, dia…" batin puspita saat melihat wajah tampan yang baru saja tiba di hadapan nya

"Eh rafa, kamu tampan sekali! Perkenalkan, tante riani!" Ucap mama puspita

"Iya tante, tante juga cantik sekali" jawab rafa

Setelah melirik ke arah mama puspita dan juga sang papa secara bergantian, kini netra rafa bertemu dengan binar cantik puspita. Rafa pun tak kalah terkejut nya, pasal nya itu adalah gadis yang ia follow di akun sosial media nya

Namun, rafa sama sekali tak menegur atau kembali melirik ke arah puspita. Hal itu membuat puspita sedikit keheranan, pasal nya ia merasa kalau rafa seperti nya memang tak menyukai kehadiran diri nya di sana

"Oke, semua sudah kumpul. Jadi kita mulai makan malam kita sambil berbincang bincang mengenai pernikahan papa dan tante riani ya!" Ucap om ardana

"Iya pa!" Jawab rafa

"Jadi, papa dan tante riani sudah sepakat akan menikah minggu depan di gedung milik papa. Apa kalian setuju?" Tanya om ardana pada rafa dan juga puspita

"Puspita sih setuju om, mau bagaimana pun kebahagiaan mama nomor satu. Apalagi, puspita juga udah lama banget kenal sama om ardana dari almarhum papa sudah gak ada!" Jawab puspita

"Terima kasih ya nak, kalian sudah setuju dengan pernikahan kami. Kami harap, nanti nya kalian berdua bisa akrab selayak nya kakak dan adik kandung!" Ucap om ardana

"Papa tenang aja, aku juga setuju papa nikah sama tante riani. Lagi pula, papa juga pantes punya pendamping hidup. Dan untuk aku atau puspita, kita bakal terima sebagai kakak dan adik sambung!" Sahut rafa

Mendengar ucapan dari rafa, membuat puspita terus saja melirik ke arah nya. Rafa sadar bahwa gadis cantik dan seksi itu menatap dirinya, tapi ia tak akan melirik sedikit pun ke arah puspita

Singkat cerita, makan malam itu sudah selesai dilkasanakan. Kini, mereka semua sudah keluar dari dalam restaurant bintang 5 itu. Saat puspita dan sang mama akan pulang menaiki taxi, om ardana melarang dan mengatakan bahwa mereka akan mengantar puspita dan mama nya pulang

Mereka menerima tawaran itu, karena mobil om ardana sport pintu dua. Maka puspita pun harus rela pulang bersama dengan rafa, calon kakak tiri nya

"Puspita sama rafa gak apa apa kan?" Tanya om ardana

"Ah, kalo ngerepotin kak rafa aku naik taxi aja gak apa apa kok om!" Jawab puspita

"Gak repot, masuk!" Ucap rafa dengan datar

Puspita terkejut, namun ia pun tak bisa menolak. Ia masuk ke dalam mobil yang ada di hadapan nya itu. Mobil sport mewah yang sudah pasti harga nya sangat fantastis

Rafa masuk terlebih dahulu, di susul oleh puspita yang juga masuk ke dalam mobil. Saat itu, puspita melihat dari kaca jendela mama nya dan om ardana sudah pergi menggunakan mobil milik om ardana, sementara rafa belum menjalankan mobil milik nya

"Kok belum jalan?" Tanya puspita pada rafa

"Seatbelt di pake!" Jawab rafa tanpa menengok ke arah puspita

Puspita pun sadar, ia langsung menarik seatbelt untuk di pasang. Namun, saat ia menarik seatbelt itu terasa macet dan susah di ceklek dan menyangkut di belahan dada nya yang sintal

"Nyangkut!" Ucap puspita

Mau tidak mau, akhirnya rafa menengok ke arah puspita. Ia menatap lekat pada belahan sintal yang terjepit akibat seatbelt itu

Besar.

Ranum.

Menggoda.

Glek!

Mendadak rafa sulit menelan saliva, pasal nya pria normal seperti diri nya mana mungkin tak tergoda melihat gundukan sintal yang menyembul keluar itu

"Shhh, ahhhh!" Desah puspita

Puspita mendesah, kala tiba tiba rafa memegang buah dada nya dan memeras seperti kesetanan. Puspita mendadak seperti tersengat aliran listrik, kala pertama kali ada seorang pria yang berani menyentuh yang selama ini ia jaga

"Mphhhhh, shhhhhhh!"

Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "

BAB 2| Hari Pernikahan
"Ini terlihat menggoda!" Bisik rafa

Puspita menegang, sungguh itu kali pertama nya merasakan gairah yang ber api api. Di pertemuan pertama nya dengan rafa, rafa menggoda dirinya dengan cara yang tak biasa

"Shhh … ini di parkiran, nanti ada yang liat!" Ucap puspita takut akan ada seseorang yang melihat apa yang di lakukan rafa

"Terus mau di mana biar gak ada yang liat? Hotel?" Tanya rafa dengan nada lembut dan mengedipkan sebelah mata nya

"Ish! Jangan aneh aneh deh, aku mau pulang kak. Nanti di cariin mama sama om ardana!" Jawab puspita dengan ketus

Sebenarnya puspita sengaja menjawab dengan nada ketus, selain ia memang mengagumi dan menyukai rafa. Rafa pula akan menjadi kakak tiri nya kelak, ia malu jika calon kakak tiri nya itu bertindak seperti itu pada nya

Puspita memang mengagumi calon kakak tiri nya itu, tapi untuk sekarang mana mungkin. Karena, mama nya akan menikah dengan om ardana. Itu berarti, mereka akan tinggal satu atap dan puspita akan lebih sering bertemu dengan rafa

"Oke kita pulang!" Ucap rafa sambil membenarkan dress puspita dan lekas menyalakan mesin mobil nya

Puspita bernafas lega, ia pun kembali memfokuskan pandangan nya ke arah depan. Sesekali ia melirik ke arah rafa, ternyata rafa saat ini fokus pada kemudi nya dan enggan menengok ke arah puspita

"Eh, apa dia marah? Tapi kan bener, masa iya dia ngelakuin itu sama aku. Tapi kenapa aku gak nolak sih, ah bodoh bodoh bodoh!" Batin puspita sambil memukul mukul kepala nya

"Ngapain mukul mulul kepala?" Tanya rafa yang memperhatikan puspita melamun sambil memukul kepala nya

"Ah, e-enggak! Cuma sakit kepala aja!" Jawab puspita kaget saat sadar bahwa ternyata rafa memperhatikan gerak gerik nya

Mereka berdua kembali diam, rafa pun kembali menyetir dan melajukan kendaraan nya menuju kediaman puspita dan mama nya

Setelah menempuh jarak 30 menit lama nya, akhirnya kini mobil milik rafa tiba di kediaman puspita dan sang mama. Rafa memarkirkan kendaraan nya di halaman rumah itu, bahkan ia pun sudah tak melihat kendaraan milik sang papa di sana

"Aku masuk kak, makasih udah anterin!" Ucap puspita yang sudah membuka seatbelt dan akan keluar dari mobil

"Hm!" Jawab rafa singkat dan bergumam

Puspita keluar, ia sangat heran dengan sikap dan perlakuan rafa. Pasal nya, setelah melakukan hal seperti tadi. Tiba tiba rafa jadi dingin dan datar, seperti sekarang contoh nya. Pria tampan itu seperti enggan membuka mulut lebar lebar dan memilih berbicara seadanya

Rafa pun kembali melajukan kendaraan nya, ketika melihat puspita sudah masuk ke dalam rumah. Di dalam, puspita pun langsung mencari di mana keberadaan sang mama. Ternyata, mama nya sedang di dapur sedang meneguk segelas air putih

"Ma!" Sapa puspita

"Nak, kenapa baru sampai?" Tanya sang mama

"Ah, e i-itu ma tadi kak rafa salah jalan! Jadi nya puter balik deh, terus gak kebut mangkanya baru sampe!" Jawab puspita dengan terbata bata karena gugup

Pasal nya, mana mungkin ia akan menceritakan yang sebenarnya kenapa ia dan rafa bisa sampai lama sekali di rumah itu

"Oh begitu, ya sudah istirahat sana! Mama masuk kamar dulu ya!" Ucap sang mama sambil tersenyum

"Okey, ma!" Jawab puspita

***

Singkat cerita, setelah beberapa hari lama nya. Kini tepat di hari minggu, hari di mana sang mama dan om ardana akan menyandang status sebagai suami istri

Di gedung mewah, tepat nya gedung yang sudah di persiapkan dari jauh jauh hari untuk pernikahan om ardana dan sang mama. Terlihat sepasang calon mempelai, penghulu dan para saksi yang sudah berada di tempat yang di sediakan.

"Asssalamualaikum wr.wb" ucap penghulu

"Waalaikumsalam wr.wb" jawab semua orang yang berada di gedung itu

"Baik, karena mempelai wanita dan mempelai pria sudah berada di sini. Maka acara ijab qabul akan kita mulai!" Ucap penghulu itu

"Bismillahirrohmanirrohim, saudara Ardana Adiwijaya. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, dengan mempelai wanita bernama Riani Neli dengan emas satu kilogram beserta berlian 2 karat dengan seperangkat alat solat di bayar tunai!" Ucap penghulu itu

"Saya terima nikah dan kawin nya Riani Neli dengan emas satu kilogram beserta berlian dua karat dan seperangkat alat solat di bayar tunai!" Ucap om ardana dengan lantang dan hanya sekali tarikan nafas

"Bagaimana, para saksi? Sah?"

"Sahhh!"

"Alhamdulillah hirobbil aalaamin!"

Semua orang pun mengucap syukur, karena kini om ardana dan mama puspita sudah resmi menyandang status sebagai suami istri. Bahkan, kini di atas pelaminan terlihat rafa dan puspita yang sama sama memanjatkan doa atas pernikahan yang sakral itu

"Selamat ya pa, ma! Semoga pernikahan kalian di berkahi oleh allah!" Ucap rafa memberi selamat pada papa dan mama nya

"Terima kasih ya kak, terima kasih sudah mau menerima mama dan puspita sebagai keluarga baru kamu. Dan terima kasih juga, kamu sudah mau memanggil mama!" Ucap mama puspita sambil menangis haru dan mencium puncak kepala rafa

"Sama sama ma, sekali lagi selamat atas pernikahan mama dan papa!" Jawab rafa

"Terima kasih nak!" Ucap sang papa sambil tersenyum

"Ma, pa! Selamat menempuh hidup baru, aku selalu berdoa semoga pernikahan mama dan papa langgeng sampe maut memisahkan, aamiin!" Ucap puspita

"Aamiin, terima kasih nak! Papa bersyukur sekali. Sekarang, keluarga kita sudah lengkap. Papa punya istri yang sangat baik, punya anak laki laki yang sangat bijak dan tentu nya anak perempuan yang cantik ini!" Puji om ardana yang sekarang sudah resmi menjadi papa puspita

Mereka pun tertawa bahagia di atas pelaminan, bahkan para kerabat, kolega dan teman teman dari mama dan papa puspita sangat iri akan keharmonisan yang baru saja di bangun oleh mereka

"Pa, ma. Puspita izin ke belakang ya, soalnya laper banget nih belum makan he he he!" Ucap puspita

"Iya sudah nak, makan lah! Ajak kakak kamu juga ya, pasti kalian lapar!" Sahut mama puspita

"Iya ma!" Jawab puspita

"Kak, yuk makan!" Ajak puspita

"Duluan aja!" Jawab rafa

Puspita pun mengangguk, karena ia sudah terlanjur lapar. Ia pun pergi ke ruangan VIP, tempat tertutup di dalam gedung itu yang hanya bisa di akses oleh keluarga inti dari pihak mempelai perempuan ataupun mempelai laki laki

Puspita mengambil makanan, ia pun lekas duduk di ruangan VIP itu dan mulai menyantap hidangan yang ia bawa

Di sisi lain, rafa yang masih berada di sekitar mama dan papa nya pun mulai beralih tempat. Kini, ia berjalan menuju ruangan VIP tempat di mana puspita sedang menikmati hidangan di dalam

"Ada siapa saja di dalam?" Tanya rafa pada seorang pelayan

"Hanya ada nona muda, tuan!" Jawab pelayan itu

"Ya sudah, jangan biarkan seseorang masuk ke dalam! Jika ada yang mencoba masuk, maka kau akan tau akibat nya, paham!" Ucap rafa

"B-baik tuan muda, saya paham!" Jawab pelayan itu

Pelayan itu pun menunduk tanpa melihat sorot tajam rafa, sedangkan kini rafa pun masuk ke dalam ruangan itu. Ia mulai mengunci pintu, dan mencari keberadaan puspita

"Ekhem!"

Rafa berdehem saat melihat puspita makan di sofa dengan sangat lahap, bahkan kini puspita pun melirik ke arah sang kakak yang baru saja datang dan berjalan ke arah nya

"Kakak!" Ucap puspita

"Enak?" Tanya rafa

"Enak banget, mana laper he he he!" Jawab puspita sambil cengengesan

"Udah selesai makan nya?" Tanya rafa

"Udah kak, kenapa? Kakak butuh sesuatu, apa mau aku ambilin makanan" ucap puspita

"Mau susu aja!" Jawab rafa

"Hah, susu? Perasaan tadi aku ke prasmanan gak nemu susu deh. Paling juga eskrim, atau es es yang lain!" Jawab puspita

"Susu yang lain dong!" Ucap rafa dengan lembut dan tatapan yang aneh

"Gak ada kak, kan tadi udah aku bilang di prasmanan gak ada susu!" Jawab puspita yang mulai kesal dengan ucapan rafa

"Susu itu!" Ucap rafa sambil menunjuk ke dada puspita yang terlihat belahan menyembul keluar

"Ish! Kakak ini, gak malu apa ngomong kayak gitu. Aku itu adek kakak sekarang!" Ucap puspita

"Hmpppptttt"

Tanpa memperdulikan ucapan puspita, rafa langsung mendekat dan melumat bibir merah puspita. Bahkan, ia tak perduli puspita menepuk nepuk dada bidang nya. Rafa terus saja mengulum lidah puspita

Bahkan, puspita yang tadi nya menolak pun sekarang memberi akses pada rafa. Rafa pun dengan senang hati mengeksplor tiap inci rongga mulut puspita

Tak cuma berciuman saja, bahkan kini rafa mulai meremas buah dada puspita yang sangat menggoda itu. Rafa meremas dengan lembut dan penuh penghayatan, membuat puspita pun melenguh saat merasakan gundukan sintal milik nya di remas remas

"Ahhh!"

Rafa terus meremas buah dada puspita, bahkan kini remasan itu semakin lama semakin kencang. Rafa melepas pagutan nya dengan puspita, kini ia memperhatikan gundukan sintal yang berukuran besar itu

"Ahhh!"

Tok … tok … tok

"Rafa, puspita! Kalian ada di dalam?"

"Shittt!" Batin rafa

Deg!
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 3 | Terkejut
Mereka berdua kaget saat mendengar suara sang mama mengetuk pintu, pasal nya mereka kira sang mama masih berada di pelaminan dan sibuk berfoto bersama para sahabat, kolega bisnis dan kerabat terdekat lain nya

"Puspita, rafa! Kalian denger mama?"

"I-iya ma, sebentar!"

Puspita yang kaget pun langsung mendorong rafa, ia berdiri dan berjalan ke arah pintu. Puspita membuka kunci pintu, dan menarik handle pintu itu sehingga pintu pun terbuka lebar

"Kok pintu nya di kunci sayang?" Tanya sang mama

Puspita diam, ia bingung harus menjawab apa. Pasal nya, ia selalu gugup saat di tanya dadakan seperti itu

"Iya ma, soalnya takut ada yang masuk ngeganggu. Kan aku sama puspita lagi pengen akrab, gak enak kalo ada orang jadi gak bisa deket!" Sahut rafa yang baru saja berjalan ke arah puspita dan sang mama

"Oh, begitu! Ya sudah, kalian sudah makan?" Tanya sang mama

"Aku udah kok ma, kak rafa katanya nanti aja!" Sahut puspita

"Oh oke, jangan lupa makan ya sayang! Mama gak mau loh kedua anak mama sakit!" Ucap sang mama

"Iya ma, oh ya! Mama kesini ada apa? Kok gak di pelaminan sama papa?" Tanya rafa

"Oh ya, mama sampe lupa kan. Papa suruh kalian ke pelaminan sayang, kita foto keluarga dulu yuk!" Ajak sang mama

"Oh oke ma, ya udah yuk!" Jawab puspita

Rafa pun mengangguk, setelah itu mereka pun langsung meninggalkan ruangan VIP. Di perjalanan, puspita terus saja deg deg an kala mengingat kejadian tadi. Bahkan, ia sampai tak berani menatap ke arah sang kakak

Rafa sadar, puspita pasti sangat kaget dengan kejadian tadi. Tapi, ia pun hanya bisa diam dan membiarkan sementara sikap puspita pada dirinya yang terkesan cuek

"Nak, sini kita foto keluarga dulu!" Ucap sang papa yang melihat kehadiran kedua anak nya dan juga istri nya

"Oke, ini udah kumpul. Sekarang kita mulai sesi foto nya ya!" Ucap fotographer itu

Singkat cerita, kini mereka sudah selesai melakukan sesi foto keluarga. Bahkan, karena hari sudah menjelang petang para tamu dan yang lain pun sudah banyak yang pulang ke rumah masing masing

Kini, mereka akan pulang ke rumah om ardana. Di mana itu akan menjadi rumah baru bagi puspita dan sang mama

"Sayang, kita pulang ke rumah papa ya!" Ucap sang mama

"Eit, jangan bilang kayak gitu sayang. Sekarang, rumah itu udah jadi rumah kalian juga, jadi jangan pernah bilang seperti itu ya!" Sahut sang papa

"Eh, iya pah! Maaf ya" Ucap sang mama

"Iya gak apa apa, oh ya puspita sama kak rafa satu mobil aja ya!" Ucap sang papa

"Ah pah, kayak nya aku besok aja deh tinggal di rumah sana. Soalnya masih ada yang harus aku urus, lagi pula ada barang barang aku yang harus aku packing!" Ucap puspita

"Loh kok begitu, tapi apa kamu gak takut kalo harus di rumah sendirian sayang?" Tanya sang papa

"Enggak apa apa kok pah, aku udah biasa. Lagian kalo mama kerja ke luar kota, kan aku sering sendiri. Paling kalo pun berdua juga sama sahabat aku!" Jawab puspita

"Ya sudah, tapi kabarin papa sama mama ya! Papa gak mau loh kamu kenapa napa, besok pagi kamu di jemput supir ya nak!" Ucap sang papa

"Iya pa, syiap! Aman pokok nya" ucap puspita

Sebenarnya, itu alibi puspita saja. Ia belum sanggup untuk satu mobil dengan rafa, apalagi satu rumah dengan rafa. Bahkan, sekarang puspita merasa canggung dengan kakak tiri nya itu

"Ma, aku di anter sopir aja gak apa apa ya!" Ucap puspita

"Kalo mau bisa di anter sama kakak kamu!" Sahut sang papa

"Ah, gak usah pa! Aku sama supir aja deh!" Tolak puspita

"Oh ya sudah, kamu hati hati ya nak! Packing barang barang kamu, besok pagi supir jemput lagi" ucap sang papa

"Iya pa, kalo gitu aku pulang dulu ya pa, ma!" Ucap puspita sambil bersaliman

Puspita pun masuk ke dalam mobil, ia menyuruh sang sopir untuk cepat cepat pergi dan pulang ke rumah milik nya. Tapi, di sisi lain saat puspita pergi. Rafa merasa puspita mulai menjaga jarak dengan nya, bahkan sampai sampai tak mau di antar pulang oleh diri nya

Namun, ia yang memang tak banyak bicara itu pun hanya diam. Ia memilih tak berkata apa apa, rafa mulai melirik ke arah mobil yang membawa puspita pulang ke rumah nya sampai mobil itu hilang dari pandangan nya

"Rafa, yuk kita pulang!" Ajak sang papa

"Yuk, pa, ma!" Sahut rafa

Kini, mereka pun mulai masuk ke dalam mobil masing masing. Rafa mengendarai mobil sport milik nya, sementara sang papa bersama sang mama nya berada di mobil lain yang di supiri oleh supir pribadi keluarga mereka

***

Di sisi lain, kini puspita sudah berada di dalam mobil menuju ke rumah nya. Ia masih merasa berdebar kala mengingat kejadian dirinya bersama sang kakak di ruangan VIP tadi

"Oh my god, kenapa masih deg deg an ya!" Batin puspita sambil memegang dada nya

Setelah menempuh jarak kurang lebih 30 menit, kini mobil sedan hitam itu sudah berada di halaman rumah. Puspita pun turun dari mobil itu dan akan masuk ke dalam rumah nya

"Terima kasih pak!" Ucap puspita pada sang sopir

"Sama sama non, kalo gitu saya pamit kembali ke rumah utama non. Besok pagi, saya di perintah bapak untuk menjemput non puspita lagi!" Ucap sang sopir

"Baik, pak!" Jawab puspita sambil tersenyum

Saat mobil hitam itu sudah pergi meninggalkan halaman rumah, puspita pun masuk ke dalam. Tak lupa pula, ia mengunci kembali pintu rumah nya dan beralih ke arah kamar nya

"Mandi dulu deh, gerah banget rasa nya!" Gumam puspita

Setelah sampai di kamar, ia pun melepas semua pakaian yang masih melekat di tubuh sexy nya. Puspita berjalan ke arah kamar mandi dan akan mandi pada sore itu juga

Singkat cerita, puspita sudah selesai mandi. Ia pun memakai baju tidur yang biasa ia kenakan, kini ia berbaring di atas ranjang sambil memegang ponsel milik nya

Drrttttt

Mama Is Calling

Melihat nama sang mama menelpon diri nya, puspita pun langsung menjawab panggilan telepon dari sang mama

"Hallo, ma!" Ucap puspita

"Lagi apa sayang? Baik baik aja kan di rumah, jangan lupa packing loh ya" ucap sang mama

"Iya mama ku yang bawel, aku baru selesai mandi. Nanti aku packing barang barang yang bakal aku bawa, mama lagi apa? Papa lagi apa?" Tanya puspita

"Mama lagi di kamar sayang, papa lagi mandi tuh!" Jawab sang mama

"Cie cie mama udah gak kesepian lagi, sekarang tidur nya bisa di temenin sama papa terus deh!" Ucap puspita

"Ah kamu nih bisa aja deh, jadi malu mama. Lagian kan mama udah tua tau, jangan gitu ah!" Jawab sang mama

"Ih, mama itu belum tua tau! Umur mama aja baru 45, mama tuh cantik mangkanya papa bisa kecantol sama mama ha ha ha!" Ucap puspita sambil tertawa

"Ah kamu muji muji mama terus deh, ya udah ya sayang mama patiin dulu telpon nya. Kamu baik baik ya dirumah sendirian, jangan lupa packing sayang!" Ucap sang mama

"Iya mamaku sayang dan bawel, ya udah aku patiin nih ya. Bye mama sayang!" Ucap puspita

Tutt … tuut … tuut

Panggilan terputus!

"Huh, alhamdulillah deh mama udah nemuin pasangan yang baik. Jadi, sekarang mama udah gak kesepian lagi!" Gumam puspita

Kini, puspita sangat bersyukur. Pasalnya, sang mama sudah menikah dengan orang yang tepat. Orang yang sangat baik dan berjasa selama ini di kehidupan puspita dan sang mama, dan sekarang puspita hanya tinggal menjalani hidup nya dan berbakti pada kedua orang tua nya

Ting tong!

Ting tong!

Ting tong!

Di sela sela melamun, tiba tiba bel pintu berbunyi. Kini, puspita heran siapa yang mendatangi dirinya di waktu maghrib seperti ini. Namun, puspita pun berjalan ke depan untuk melihat siapa yang bertamu

Ting tong!

"Iya, sebentar!" Ucap puspita

Ceklek!

Pintu terbuka!

"Astaga, kak rafa!" Pekik puspita kaget

"Ngapa kaget?" Tanya rafa dengan tatapan datar dan dingin

"Y-ya kaget, kakak kenapa maghrib maghrib ke sini?" Tanya puspita

"Mama tadi titipin makanan buat kamu, mama takut kamu telat makan terus lambung nya kambuh!" Jawab rafa sambil menyodorkan bingkisan makanan yang ia bawa

"Jadi ini dari mama? Tapi barusan mama telpon gak ada bilang apa apa tuh!" Ucap puspita

Rafa diam, ia lebih memperhatikan ekspresi dan gerak gerik puspita yang seperti enggan menatap diri nya

"Coba deh aku telpon mama, kali aja dia lupa ngomong barusan!" Ucap puspita

Saat puspita hendak berjalan ke arah kamar nya, rafa sudah terlebih dulu menarik lengan puspita. Sehingga kini, wajah puspita menabrak dada bidang rafa

"Awww!" Pekik puspita

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 4 | Kedatangan Rafa (21++)
"Kenapa jadi menghindar?" Tanya rafa dengan suara lembut nya

"M-maksud kakak?" Tanya puspita

"Dari tadi kamu menghindar dari kakak, kenapa" ucap rafa

"E-enggak kok!" Jawab puspita

"Jangan bohong puspita, apa gara gara kejadian tadi siang di ruangan VIP?" Tanya rafa

"Kak, makan yuk! Aku laper tau, kakak pasti belum makan kan?" Tanya puspita mengalihkan ucapan rafa

"Jangan ngalihin pembicaraan puspita!" Jawab rafa dengan tatapan tajam nya ke arah puspita

Glek!

"Mampus gue, jawab apaan gue! Astaga, deg deg an parah di tatap kek gini bikin gue salting!" Batin puspita

"Enggak kok kak!" Jawab puspita

Melihat puspita yang grogi, membuat rafa semakin tertantang. Ia pun mengusap pelan wajah cantik puspita, sementara puspita hanya diam dan menunduk ke arah bawah

"Liat kakak!" Ucap rafa

Puspita pun mengangkat pandangan, kini ia menatap lekat ke wajah tampan rafa. Sungguh, ia sangat berdebar kala bertatapan seperti itu dengan sang kakak

"Ehmmmpppp"

Lagi lagi, rafa mulai melumat bibir puspita. Namun, kini puspita hanya diam. Ia hanya menatap wajah kakak tiri nya itu, hingga rafa pun dengan sengaja sedikit menggigit bibir bawah puspita agar gadis itu membuka mulut nya

"Hmpppttttt…"

Mereka berciuman sangat mesra di ruangan tamu itu, bahkan kini rafa menutup pintu menggunakan kaki nya. Ia menggendong puspita menuju kamar yang di mana pintu dan lampu kamar itu terbuka dan menyala

Brakk!

Rafa menutup pintu kamar itu menggunakan kaki nya, kini mereka masih berciuman mesra bahkan kini ciuman itu semakin liar dan brutal

"Awww!"

Puspita memekik kala rafa menjatuhkan tubuh nya di atas kasur, bukan sakit lebih tepat nya kaget karena itu pertama kali bagi dirinya.

"Oughhhh…"

Puspita mendesah kala rafa mengukung diri nya sambil meremas gundukan sintal milik nya yang masih terbungkus rapi di balik baju tidur milik nya

Dengan perlahan rafa mulai membuka satu demi persatu kancing baju tidur puspita, sampai pada akhirnya manik mata rafa bertemu dengan gundukan sintal yang masih berada dalam penyangga itu

Rafa pun mencopot bra puspita, hingga kini gundukan sintal itu terpampang jelas tepat di hadapan nya. Bahkan, kini rafa susah mendadak susah meneguk saliva karena melihat gundukan sintal yang sangat menggoda itu

Besar.

Padat.

Menggairahkan.

"Eumhhh … oughhh k-akkk!"

Puspita mendesah kala rafa tiba tiba mengulum gundukan sintal milik nya, bahkan sebelah tangan rafa pun masih aktif memainkan gundukan sintal puspita yang sangat menggoda itu

"Emphhhhh … ahhhh"

Puspita terus saja mendesah, sungguh rasa nya sangat nikmat. Nyeri, tapi enak! Itu lah yang dapat di gambarkan oleh puspita saat itu. Itu pengalaman pertama bagi diri nya, disentuh oleh pria yang tak lain adalah kakak tiri nya sendiri

Merasa belum cukup puas, rafa pun menghentikan aksi nya. Ia beralih pada tubuh bawah puspita, rafa mulai membuka celana tidur beserta dalaman puspita dan melempar asal ke sembarang tempat

"K-kak!" Ucap puspita takut

"Santai aja ya, gak usah takut!" Jawab rafa lembut sambil mencium bibir puspita

Kini, sambil berpagutan mesra. Tangan rafa mulai menelusup ke dalam belahan yang sudah terasa lembab itu

Rafa paham betul, pasti saat ini puspita pun terangsang dengan apa yang ia perbuat, dan yang pasti itu pun pengalaman pertama bagi rafa

"Boleh gak?" Tanya rafa sambil menatap lekat binar coklat di hadapan nya

Ntah dapat keberanian apa, puspita pun mengangguk tanda setuju pada rafa untuk melakukan apa yang dia mau. Api gairah sudah muncul di benak sepasang muda mudi itu

Rafa mulai beralih, ia ke arah bawah dan berhenti tepat di depan kedua paha puspita. Rafa menatap ke arah paha itu, tapi puspita yang malu di tatap seperti itu pun menutup rapat rapat

"Buka sayang!" Ucap rafa

"K-kak, t-api aku malu!" Sahut puspita yang masih malu karena tubuh polos nya

"Gak usah malu, kan sama kakak!" Jawab rafa

Rafa pun mulai membuka kedua paha puspita, kini manik mata nya bertemu dengan belahan sempit yang terlihat sangat menggoda itu

Rafa pun menenggelamkan kepala nya di kedua paha puspita, ia langsung menjulurkan lidah hangat nya dan mengulum serta menjilati inti milik puspita

"Ahhh … oughhh … k-akkk! Ahhhh"

Puspita terus saja mendesah kala merasakan hal yang pertama kali ia coba, sungguh rasa nya sangat nikmat, hingga puspita pun meremas remas rambut rafa. Rafa sangat pandai, sehingga hanya hitungan beberapa menit tiba tiba tubuh puspita pun bergetar hebat, kala merasakan pelepasan pertama nya

"Ahhh … oughhhh"

Rafa pun tersenyum, ia bangga bisa membuat puspita mendapatkan orgasme pertama nya. Kini, rafa mulai menghisap habis dan menelan cairan yang keluar dari inti gadis itu

"Nikmat, heum?" Tanya rafa dengan suara serak

"Y-eahh! T-tapi aku malu!" Ucap puspita

"Gak usah malu, okey!" Jawab rafa

Kini, rafa sudah tak bisa menahan hasrat dan gairah nya. Ia pun mulai melepas pakaian nya satu per satu, hingga kini ia sudah polos di hadapan gadis yang sudab resmi menyandang status sebagai adik tiri nya itu

Glek!

Puspita mendadak sulit menegak saliva nya, pasal nya di hadapan nya saat ini ia melihat keperkasaan milik rafa yang ukuran nya sangat menantang. Bahkan, ini kali pertama bagi puspita melihat keperkasaan milik pria

"Kakak udah gak tahan, boleh gak?" Tanya rafa sambil meremas buah dada puspita

"Ehmpppp … b-boleh" jawab puspita

Mendapat persetujuan dari sang adik membuat rafa tersenyum, ia pun mengukung tubuh polos sang adik dan mulai mengarahkan ereksi nya yang sudah meronta ronta sedari tadi

Besar.

Panjang.

Berurat.

Itu lah gambaran keperkasaan milik rafa.

"Mphhhhhh"

Rafa pun kembali melumat gundukan sintal yang menjadi candu nya itu, ia sengaja melakukan itu untuk menggoda puspita agar kembali terangsang dengan permainan panas mereka

Hingga kini, rafa sudah siap untuk memasuki keperkasaan nya di inti milik puspita yang sudah sangat lembab dan basah itu

"Tahan sebentar ya, agak sakit! Tapi nanti sakit nya ilang kok!" Bisik rafa di telinga puspita

"Hm" jawab puspita

"Sshhhh … ahhh …"

Percobaan pertama masih gagal, seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam yang membuat keperkasaan rafa susah masuk ke inti puspita

Mencoba menetralisir rasa sakit pada puspita, rafa pun kembali melumat bibir gadis cantik itu, sambil meremas gundukan sintal di hadapan nya ia terus membuat puspita terangsang dengan gerakan yang ia buat

Sampai pada akhirnya, ia kembali mencoba memasuki rudal keperkasaan nya ke dalam inti puspita

Blessshhh!

"Ahhhhhh!!!"

Dengan sekali hentakan, rudal keperkasaan milik pria itu pun masuk dan terbenam tanpa sisa di inti milik sang wanita. Bahkan, darah perawan wanita itu pun mengalir

"You a virgin? Belum ada satu pria pun yang sentuh kamu?" Tanya rafa pada puspita

Puspita pun mengangguk, memang benar adanya. Ia belum pernah berhubungan intim dengan pria mana pun, bahkan kini perawan nya sudah di lepas dengan pria yang menyandang status sebagai kakak tiri nya, rafa.

Rafa terdiam beberapa saat, ia melirik ke arah wajah cantik yang ada di pelukannya. Bahkan, ia belum menggoyangkan pinggul nya dan membiarkan puspita untuk mengatur deru nafas nya

"Hmmptttt!"

Tak berselang beberapa lama, rafa mulai kembali mencium bibir puspita. Mereka berpagutan mesra, bahkan tangan besar rafa mulai meremas kedua gundukan sintal yang menjadi favorit nya itu

Setelah di rasa puspita sudah terangsang, rafa pun mulai menggoyangkan pinggul nya secara teratur dan sambil berpagutan mesra

"Eughhhmmm! Shhhhh" desah puspita

Rafa mulai menggoyangkan pinggul nya, bahkan ia masih merasa rudal milik nya di urut urut di dalam inti milik adik tiri nya yang sangat seksi ini

Puspita pun melakukan hal yang sama, awal nya ia merasa sangat sakit. Namun, semakin lama rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat. Baru kali ini ia merasakan sesuatu yang beda, di usia 19 tahun ia melepas keperawanan nya dengan pria yang saat ini sudah menyandang status sebagai kakak tiri nya

"Shhhh …. Ahhh!"

"Sempit banget gila!"

"Ahhh … ahhh ahhh!"

Desahan erotis terus terdengar dari sepasang pria dan wanita di dalam kamar, mereka terus saja mendesah dan bergaya sangat erotis di atas ranjang tidur yang besar, megah dan mewah

"Kak! A-aku mau keluarrrr!"

"Keluarin sayang, keluarin sesuka kamu! Ahhh shit! Nikmat banget anj*ng!"

Byurrr!

Rafa melepas rudal besar milik nya, ia pun berjongkok dan membenamkan wajah nya di inti milik puspita. Rafa terus menjilat dan menghisap seluruh cairan yang keluar dari inti adik tiri nya itu

Slurppp!

Slurppp!

Slurppp!

Rafa melepas rudal besar milik nya, ia pun berjongkok dan membenamkan wajah nya di inti milik puspita. Rafa terus menjilat dan menghisap seluruh cairan yang keluar dari inti adik tiri nya itu

"Mphhhh … ahhhh!"

"Nikmat sayang?" Ucap rafa terdengar serak dan seksi

Rafa pun mulai kembali bangkit, kini ia memutar tubuh puspita hingga membalik ke arah nya.

Doggy style.

Itu lah gaya yang saat ini mereka lakukan, rafa mulai menggesek gesek rudal nya di inti puspita. Hingga pada akhirnya, ia pun kembali memasukkan rudal besar nya ke dalam inti puspita sampai dalam

Bleshhh!

"Ahh … ahh … ah!"

"Fu*k! Ini nikmat anj*ng!" Umpat rafa

Plak!

"Ahhhh!"

Rafa menampar bokong sintal puspita, ia merasa gemas pada bokong sintal itu. Bahkan, di sela sela ia terus menggoyang pinggul nya dan membenamkan rudal nya ia pun meremas remas gundukan sintal milik puspita

"Ahhh … k-akkk!" Desah puspita yang tak tahan

Puspita sudah berkali kali merasakan pelepasan nya, sungguh itu sangat nikmat bagi nya. Walaupun ini pertama kali ia merasakan hal seperti itu, namun ia tak munafik. Ia menyukai nya, apalagi rafa sangat pandai mengatur tempo permainan dan durasi

"Keluarin sayang! Jangan di tahan tahan!" Ucap rafa khas dengan suara serak dan tersenggal senggal!

Lagi lagi, puspita pun sudah mencapai titik orgasme nya. Bahkan, kini ia sudah sangat lelah dan lemas. Bagaimana tidak, mereka sudah bermain sampai dua jam lama nya, hal itu membuat puspita langsung direngkuh di pelukan rafa

"Lelah?" Tanya rafa

"Hm, lemes banget!" Jawab puspita

"Udahin dulu ya!" Ucap rafa

"Eughhhh … oughhhh … ahhh ahhh ahh!"

Puspita tak menjawab, ia semakin mendesah hebat kala rafa terus mempercepat gerakan nya. Bahkan, kini tubuh puspita terhentak hentak karena rafa bermain sangat cepat

Rafa mulai merangsang puspita kembali, ia bergerak cepat sambil meremas remas kedua gundukan sintal yang ada di hadapan nya. Bahkan, puspita yang tadi lemas pun kembali bergairah akibat rangsangan dari pria yang berada di atas tubuh nya ini

"K-kakk! Aku mau keluarrr!!"

"Tahan sayang, kita keluar barengan"

"Ssshhhh … ahhh .. ahhh!"

"Oughhhh!!!"

Hingga pada akhirnya, rafa mencabut rudal milik nya. Ia melepaskan cairan cinta nya di atas perut puspita, puspita yang sudah lemas pun hanya terdiam sambil memejamkan mata, ia mencoba mengatur deru nafas nya kembali

Puspita diam, ia masih menatap ke arah perut nya yang mengkilap karena cairan rafa yang di keluarkan itu. Ia pun melirik ke arah sprei putih dengan bercak bercak noda merah darah keperawanan nya

"I love you, Kakak bantu bersihin ya!" Ucap rafa

Deg!

Mendengar kalimat 'i love you' membuat puspita kaget, ia tak menyangka rafa akan mengucap kalimat seperti itu. Rafa masih mengelap perut puspita menggunakan tisu, tapi dengan cepat puspita bangkit dan membersihkan sendiri

"Aku aja, kakak sebaiknya pulang! Gak enak di liat tetangga udah jam segini masih ada tamu!" Ucap puspita datar sambil menutup tubuhnya dengan selimut

"Baru jam 8:45!" Jawab rafa

"Pulang dulu, aku mau sendiri!" Ucap puspita

"Are u okay?" Tanya rafa

"Please kak, aku cuma mau sendiri! Jadi aku minta kakak pulang dulu sekarang!" Jawab puspita

Rafa merasa ada yang aneh dengan perubahan sikap puspita, tapi ia memilih pergi karena tak ingin membuat puspita marah pada dirinya. Akhirnya, ia pun turun dari atas ranjang dan memakai kembali pakaian milik nya

Setelah selesai, rafa pun berpamitan pada puspita untuk kembali pulang. Tapi, puspita hanya mengangguk tanpa mau melihat ke arah rafa yang berdiri di ambang pintu

"Kakak pamit pulang dulu ya!" Ucap rafa

BERSAMBUNG…..Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 5 | Kediaman Baru
"Sshhhh … aww rasa nya pedih banget" gumam puspita

Yeah! Setelah ia menyuruh rafa untuk pergi meninggalkan dirinya sendiri, kini gadis itu sedikit meringis karena selangkangan nya pedih dan seperti ada yang aneh

Ia mencoba berjalan ke arah kamar mandi, untuk merendam diri di dalam bathup kamar mandi. Saat berjalan, ia seperti merasa ada yang aneh. Ia berjalan sedikit mengangkang karena rasa pedih itu

"Huhhh! Sampai juga"

Sambil membawa sprei yang ada bercak noda darah keperawanan nya, ia pun mengisi air bathup menggunakan air hangat. Setelah itu, ia pun tak lupa mulai merendam sprei milik nya di mesin cuci dalam kamar mandi nya

Saat di rasa air bathup sudah mulai terisi, ia pun perlahan masuk ke dalam bathup. Ia berendam dan merasakan sedikit enak pada selangkangan nya yang seperti nya lecet itu

***

Di sisi lain, kini rafa sudah berada di rumah. Saat memarkirkan mobil di parkiran rumah nya, ia mulai masuk ke dalam dan bertemu dengan pelayan yang menyambut kedatangan nya

"Permisi den, apa den rafa sudah makan? Apa mau bibi masakin makanan?" Tanya seorang pelayan bernama bi ijah

"Gak usah bi, saya belum lapar. Nanti kalo lapar saya ambil sendiri saja, terima kasih" jawab rafa

"Baik, den. Kalau begitu, bibi pamit pergi ke kamar" ucap bi ijah

Rafa pun mengangguk, setelah itu bi ijah pun berjalan ke arah kamar nya yang memang sedikit berada di belakang dekat dapur. Rafa pun melirik ke arah sekitar, ia mulai berjalan menaiki tangga menuju ke arah kamar nya

"Kak!" Sapa sang mama

"Eh, ma! Belum tidur?" Tanya rafa yang melihat sang mama di ambang pintu kamar nya

"Tadi mama dengar suara kamu, mangkanya mama langsung ke luar. Kamu dari mana kak? Sudah makan?" Tanya sang mama penuh perhatian pada anak sambung nya itu

"Aku dari luar ma, ada keperluan mendadak tadi. Mangkanya dari gedung langsung pergi, nanti kalo udah laper aku ambil makan sendiri ma!" Jawab rafa

"Oh seperti itu, ya sudah kalau begitu mama istirahat lagi ya kak! Kamu jangan bagadang loh, istirahat juga. Mama gak mau kamu sakit!" Ucap sang mama

"Iya ma, selamat malam!" Jawab rafa

Rafa pun kembali berjalan, ia mulai membuka pintu kamar nya yang terkunci. Setelah itu, ia mulai masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuh nya di atas ranjang besar itu

"Huh, ternyata begini rasanya di perhatiin sama mama. Setelah 10 tahun hidup tanpa ada mama di samping! Walaupun mama sambung, tapi kasih sayang nya bener bener nyata, papa beruntung bisa menikah dengan mama riani!" Gumam rafa

Kini, rafa sangat bersyukur dan bahagia melihat sang papa bisa menikah dengan wanita pilihan nya, selain cantik dan baik mama riani juga sangat perhatian dan juga pengertian

Hal itu lah, yang membuat rafa menyetujui mama riani menjadi mama sambung nya. Bahkan, ia pun berharap sang papa akan hidup bahagia bersama mama riani sampai ajal memisahkan mereka berdua

"Mandi dulu kali ya, lengket banget badan rasa nya!" Batin rafa

Kini, rafa pun berjalan ke arah kamar mandi. Ia melepas seluruh pakaian yang masih melekat di tubuh nya, tak lupa pula ia selalu mengunci pintu kamar nya itu

Di dalam kamar mandi, rafa berendam dalam bathup menggunakan air hangat. Saat sedang berendam, tiba tiba pikiran nya langsung tertuju pada puspita. Ia heran, mengapa puspita menjadi seperti itu tadi

"Apa gue ada buat salah ya? Gue emang bodoh udah ngambil keperawanan cwe yang status nya adik tiri gue sendiri. Tapi, gue juga gak bisa bohongin perasaan gue kalo gue emang suka sama dia!" Gumam rafa

Kini, ia bingung harus seperti apa. Sementara besok, ia akan bertemu kembali di rumah ini dengan puspita, dan ia pasti akan lebih sering berinteraksi dengan adik tiri nya itu

"Gimana ya dia, setelah apa yang tadi udah kita lakuin gimana cara dia jalan dan lain sebagai nya. Apalagi, itu pengalaman pertama dia! Astaga, gue bodoh ngelakuin itu sama adek tiri gue sendiri!" Gumam rafa yang terus merutuki diri nya sendiri

Kini, rafa pun kembali melanjutkan berendam di dalam bathup besar milik nya. Sambil menggosok tubuh menggunakan sabun, ia pun membilas tubuh nya menggunakan shower yang ada di dekat nya

Singkat cerita, kini rafa sudah selesai mandi. Ia pun berjalan ke walk in closet yang ada di dalam kamar nya, ia mengganti pakaian di dalam sana. Setelah selesai, kini ia berbaring di atas rajang tidur besar milik nya

***

Rumah Puspita | Pukul 11 Malam

Kini, puspita sudah selesai packing barang barang milik nya yang akan ia bawa ke rumah baru nya bersama keluarga baru nya itu. Dengan berjalan mengangkang, dan merasakan perih yang sedikit mereda di selangkangan nya

"Duh, jalan ngangkang gini kayak apaan gue! Kalo mama sama papa nanya, gue jawab apaan coba! Ish, ini semua gara gara kak rafa" gumam puspita

Drrtttt …

Mita Is Calling

Saat puspita sedang membereskan koper koper milik nya, tiba tiba ponsel nya bergetar panjang tanda seseorang tengah menghubungi dirinya. Ia pun mengambil ponsel itu, dan melihat bahwa sahabat nya menghubungi dirinya

"Hallo, mit?" Ucap puspita

"Hallo, puspita. Ah, maaf ya gue baru sempet hubungin elo. Gue baru balik nih dari bali, oh ya maafin gue ya gak sempet dateng ke nikahan tante riani sama om ardana!" Ucap mita

"Ah iya mit gak apa apa, jadi lo udah balik dari bali? Wah gue pengen ketemu nih, main main lah kita ke luar. Nonton bioskop kek apa gitu tuh!" Ucap puspita antusias

"Ih gue pengen banget, selama liburan di bali gue kangen banget deh sama lo. Oh ya, btw lo udah tinggal bareng keluarga baru lo dong. Gimana? Nyaman gak? Kakak tiri lo itu gimana?" Tanya mita

"Belum mit, gue masih stay di rumah sih soalnya kan barang barang belum gue packing. Rencana nya besok gue baru pindah ke rumah papa ardana, kalo kakak tiri gue sih ya yang kayak gue jelasin. Orang nya dingin, datar lah pokok nya mah!" Jawab puspita

"Ya udah deh, lo baik baik pokok nya. Semoga kalian bahagia ya sama keluarga baru, gue seneng deh denger nya. Nanti kita main ya, gue udah bawain kalian semua oleh oleh nih dari bali!" Ucap mita

"Wah asyik dapet oleh oleh nih, nanti gue kabarin deh ya kapan gue bisa keluar nya! Kalo besok kan gue masih harus ngurus keperluan gue di kediaman baru!" Jawab puspita

"Iya puspita gak apa apa, ya udah ya lo istirahat sana. Gue matiin dulu ya telpon nya, bye bye!" Ucap mita

—Mita— ia adalah sahabat puspita, mereka sudah bersahabat dari puspita duduk di kelas 1 smp. Bahkan, persahabatan mereka sangat erat dan saling menyayangi satu sama lain

Karena keluarga mita merupakan keluarga berada, hingga terkadang mita ikut saat orang tua nya menjalani bisnis di luar kota selama beberapa hari. Saat pulang, mita akan selalu membawakan oleh oleh untuk sahabat dan teman teman terdekat nya

"Packing udah, ganti sprei udah, beresan juga udah. Sekarang tinggal tidur aja deh, ngantuk banget. Badan rasa remuk gini!" Ucap puspita

***

Singkat cerita, kini malam sudah berganti. Matahari sudah menampakkan sinar nya, puspita baru saja terbangun dari tidur nya. Ia pun melirik ke arah atas nakas, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi

Puspita bangkit dari tempat tidur, ia langsung berdiri dan berjalan sedikit mengangkang ke arah kamar mandi. Puspita langsung mandi, mengingat pagi ini ia akan pergi ke rumah baru nya

Setelah selesai mandi, puspita pun langsung bergegas siap siap. Ia mengambil koper koper yang berisi barang barang nya, puspita mendorong koper koper itu menuju ruang tamu sambil menunggu supir menjemput dirinya

Tak lama setelah itu, terdengar suara deru mesin mobil di luar halaman rumah. Itu adalah mobil sedan hitam yang kemarin mengantar puspita pulang dari gedung ke rumah

"Permisi non, apa sudah siap?" Tanya pak supir

"Ah iya, sudah kok pak. Ini koper koper nya bisa tolong di angkat pak" ucap puspita

"Oke siap non, ya udah kita berangkat sekarang ya!" sahut pak sopir yang sudah mengangkat koper koper puspita

"Iya pak!" Jawab puspita

Puspita pun mengunci rumah milik nya, sebelum pergi ia tersenyum memandang rumah nya yang selama ini sudah menjadi saksi bisu semasa kecil nya bersama sang mama dan juga almarhum papa nya

"Pa, puspita pamit pergi ke rumah baru bersama mama ya. Puspita harap papa tenang di alam sana, puspita sama mama bakal terus sayang dan inget sama papa. Kita juga bakal sering sering doain papa, assalamualaikum pa!" Gumam puspita sambil tersenyum menatap ke sekeliling rumah nya

"Sudah siap non!" Ucap pak sis

"Iya pak, berangkat ya!" Jawab puspita yang sudah menaiki mobil

Akhirnya, puspita pun sudah berada di jalan menuju rumah baru nya. Ia menatap ke sekeliling lalu lintas jalan yang pada pagi itu masih terasa lengang

Setelah menempuh jarak kurang lebih 30 menit, kini puspita sudah sampai di kediaman baru nya. Rumah mewah dengan gerbang yang menjulang tinggi, bahkan ia sampai terpukau dengan kemewahan rumah itu

"Sudah sampai non, silahkan!" Ucap sang sopir

"Iya pak, terima kasih!" Jawab puspita

Saat puspita turun dan akan membuka bagasi mobil untuk mengambil koper koper milik nya, sang sopir terlebih dulu melarang nya dan mengatakan koper nya akan di antar masuk ke dalam

"Non, koper nya biar bapak aja yang bawa ke dalam. Non masuk aja, sudah di tunggu tuan sama nyonya di dalam!" Ucap sang sopir

"Oh begitu ya pak, ya sudah terima kasih banyak ya pak!" Jawab puspita sambil tersenyum manis

"Iya non, sama sama!" Ucap sang sopir

Setelah di arahkan masuk ke dalam, kini puspita pun masuk dan berjalan ke arah ruang tamu di dalam rumah itu. Ia melirik ke arah sekitar, dan melihat sang papa dan sang mama yang berjalan mendekati dirinya

"Sayang, udah sampe!" Ucap sang mama sambil memeluk puspita

"Iya ma, baru aja sampe!" Jawab puspita

"Nak, gimana perjalanan nya? Oh ya, barang barang kamu udah di packing semua kan?" Tanya sang papa

"Udah kok pa, itu koper koper nya!" Jawab puspita

"Syukur lah, apa kamu suka dengan rumah ini nak? Papa ingin kamu betah dan nyaman di sini!" Ucap sang papa sambil tersenyum

"Iya pa, aku suka kok! Insyaallah bakal nyaman dan betah di sini, papa sama mama gak usah khawatir!" Jawab puspita khas dengan senyum manis nya

Di sela sela perbincangan mereka, kini sang papa pun memanggil pelayan di rumah itu untuk membantu puspita ke kamar baru nya

"Bi ijah, kenalin ini anak perempuan saya nama nya puspita! Saya mau minta tolong ke bibi untuk anter puspita ke kamar yang sudah saya sediakan ya!" Ucap sang papa

"Oh iya, baik tuan!" Jawab bi ijah

"Non, kenalin saya bi ijah. Saya yang biasa masak dan beres beres di rumah ini, mari non saya antar ke kamar baru!" Ucap bi ijah sambil tersenyum

Puspita pun mengangguk, kini ia berjalan bersama bi ijah dan sang sopir yang membawakan koper koper milik puspita. Mereka menaiki tangga menuju lantai dua, tempat di mana kamar puspita berada

"Nah, non. Ini kamar non puspita, bibi sudah bersihkan. Semoga non puspita nyaman dan betah ya berada di sini!" Ucap bi ijah

"Non, ini koper nya ya! Kalau begitu bapak pamit ke bawah!" Ucap sang sopir

"Oh ya, terima kasih pak!" Jawab puspita

"Oh ya bi, terima kasih ya sudah bantu aku. Aku sekalian mau nanya bi, itu kamar di depan kamar nya siapa ya?" Tanya puspita

"Oh itu, itu kamar nya den rafa non!" Jawab bi ijah

"Oh begitu ya, ya sudah terima kasih banyak ya bi!" Ucap puspita

"Iya non sama sama, kalo non butuh apa apa bisa panggil bi ijah aja ya. Kalo gitu bibi permisi ya non!" Sahut bi ijah

Bi ijah pun pergi meninggalkan kamar baru puspita, kini puspita pun berjalan ke arah pintu kamar nya. Saat ia hendak menutup pintu, tiba tiba pintu kamar rafa terbuka lebar dan menampilkan wajah tampan nya

Deg!

BERSAMBUNG…..Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 6 | Perubahan Sikap
Melihat sang kakak yang baru saja keluar dari kamar membuat puspita gugup, ia pun langsung menutup pintu kamar dan mengunci pintu kamar itu. Sedangkan, di sisi lain rafa yang melihat adik nya seperti itu pun heran dan bingung

"Dia kenapa ya? Apa masih marah?" Gumam rafa

Tadi nya, rafa keluar karna ingin makan di ruang makan. Tapi, melihat puspita yang seperti nya baru saja tiba itu membuat nya langsung kepikiran kembali dengan gadis itu

Rafa tak paham kenapa puspita seperti itu pada nya, puspita hanya berkata bahwa ia hanya ingin sendiri dahulu, dan rafa pun menyetujui kemauan sang adik tiri nya itu

Rafa pun turun ke bawah, ia menuju ruang makan dan tak sengaja bertemu dengan mama dan papa nya

"Pagi sayang!" Ucap sang mama

"Hei, pagi kak!" Ucap sang papa

"Pagi ma, pa!" Jawab rafa

"Sarapan sayang?" Tanya sang mama

"Iya ma, laper banget rasa nya!" Jawab rafa

"Ya udah, sini mama ambilin. Kamu mau makan apa nak?" Tanya sang mama

"Ah gak usah ma, gak usah repot repot biar rafa aja. Mama mah ambilin papa aja he he!" Jawab rafa sambil tersenyum

"Eh, puspita udah makan belum ma?" Tanya sang papa

"Astaga pa, mama lupa nanya. Kayak nya sih belum deh, apa mama panggil aja ya?" Tanya sang mama

"Tapi kayak nya nanti mending di anter bi ijah aja ma, puspita pasti capek baru dateng juga. Biarin aja nanti sarapan nya di anter ke kamar nya!" Ucap sang papa

"Oh iya benar juga, ya udah deh pa. Kita lanjut sarapan dulu aja yuk!" Jawab sang mama

"Ma, pa! Biar aku aja nanti yang anter sarapan ke atas. Lagian kan kamar nya juga hadapan, kasian kalo bi ijah yang ke atas nanti bolak balik!" Sahut rafa

"Emang nya gak apa apa kak?" Tanya sang mama

"Iya gak apa apa dong ma!" Jawab rafa

"Ya udah deh!" Ucap sang mama

Akhirnya, mereka pun melanjutkan sarapan pagi itu. Hari ini, mereka semua berada di rumah dan tidak ada satu pun dari mereka yang keluar untuk bekerja. Karena sang papa mengambil cuti dari perusahaan yang ia pimpin, dan sementara di gantikan oleh orang kepercayaan nya

Sementara rafa, ia memang masih muda tapi sudah memiliki bisnis hotel yang tersebar di jakarta. Ia bisa kerja dari mana saja dan kapan saja ia mau, tapi bila ada yang sangat penting maka ia harus segera melaksanakan tugas nya sebagai pemilik hotel hotel mewah itu

***

Di sisi lain, kini puspita yang berada di dalam kamar sedang melihat lihat se isi ruangan itu. Sungguh, bagi nya kamar itu sangat lah besar dan mewah. Di tambah, interior yang sangat cantik

Puspita pun mulai membuka koper koper milik nya, ia mulai menyusun pakaian pakaian yang ia bawa dan semua barang yang ia bawa ke kamar nya

"Banyak juga barang gue!" Ucap puspita

Puspita pun menyusun foto foto diri nya bersama sahabat dan juga teman teman se masa SMA nya, tak lupa juga ia memasang foto bersama sang mama tepat di atas nakas samping tempat tidur nya

Setelah di rasa sudah selesai, ia pun menaruh koper koper milik nya di atas lemari menggunakan kursi yang ada di dekat tempat tidur nya

"Huh, selesai juga! Cape banget deh" gumam puspita

"Mandi ah, gerah banget ni badan rasa nya!"

Puspita yang merasa lelah itu pun memutuskan untuk mandi, padahal sebelum berangkat ke kediaman baru nya itu pagi tadi ia sudah mandi

Ia pun melepas pakaian milik nya dan menaruh di keranjang pakaian kotor di samping meja belajar, saat ia akan masuk ke dalam kamar mandi tiba tiba terdengar suara ketukan pintu

Tok … tok … tok

Tok … tok … tok

Dengan cepat, puspita pun mengambil handuk milik nya. Ia membelit kan handuk sebatas paha itu di tubuh nya yang polos, kini ia pun berjalan ke arah pintu kamar dan perlahan membuka pintu kamar itu

"K-kak rafa!" Ucap puspita

Glek!

"I-ini mama suruh anter makanan buat kamu!" Ucap rafa yang terbata bata

Bagaimana tidak, kini rafa melihat tubuh sexy itu hanya menggunakan handuk sebatas paha dan menampill kan belahan dada yang terlihat sangat besar itu

"Oh, i-iya makasih!" Ucap puspita

Puspita pun menerima nampan berisi makanan itu, ia pun berjalan ke arah meja yang berada di dalam kamar nya dan menaruh nampan itu di atas meja. Tanpa ia sadari, rafa masih berada di ambang pintu dan memperhatikan gerak gerik puspita

"Aku mau mandi, makasih udah anterin sarapan!" Ucap puspita dengan datar dan tanpa melirik ke arah rafa

Puspita pun menutup pintu itu, terdengar pula suara ceklek an karena ia bukan hanya menutup, melainkan mengunci pintu kamar nya sendiri meninggalkan rafa yang masih berdiri di balik pintu kamar puspita

Di dalam kamar mandi, ntah mengapa puspita jadi kepikiran dengan sikap nya ke sang kakak. Ia jadi tak enak hati pada rafa, padahal sang kakak berniat baik mengantarkan makanan ke kamar nya

"Apa gue keterlaluan ya? Tapi kan gue juga butuh waktu sendiri atas apa yang udah terjadi!" Ucap puspita

Puspita terus saja memikirkan sikap nya pada sang kakak, sampai saat ia selesai mandi dan berganti pakaian ia pun masih terus kepikiran dan akan meminta maaf atas sikap nya itu

"Makan dulu aja deh, abis itu taro piring ke bawah. Nanti baru ngobrol sama kak rafa!" Gumam puspita

Singkat cerita, kini puspita sudah selesai makan. Ia pun keluar dari kamar nya, sekilas ia melirik ke arah kamar rafa yang tertutup rapat itu. Kemudian ia pun berjalan turun ke arah dapur

"Pagi bi ijah!" Ucap puspita

"Eh, non puspita! Pagi juga, udah selesai makan nya? Sini non biar piring nya bi ijah aja nanti yang cuci!" Ucap bi ijah

"Ah gak usah bi, biar aku aja! Lagian kan cuma satu doang" jawab puspita

Bi ijah pun hanya mengangguk sambil tersenyum, sungguh ia pun sangat senang karena selain cantik, puspita juga baik dan ramah. Bahkan, puspita tak manja dan melalukan apa pun dengan sendiri selagi ia bisa

"Oh ya bi, mama sama papa kemana?" Tanya puspita

"Oh, nyonya sama tuan ada di kamar non!" Jawab bi ijah

"Okey, makasih ya bi!" Jawab puspita

Saat puspita hendak kembali ke kamar nya, tiba tiba ia bertemu dengan sang mama dan sang papa yang baru saja keluar dari kamar mereka yang berada di lantai bawah

"Hai sayang!" Sapa sang mama

"Hai ma!" Jawab puspita

"Kamu udah makan nak? Tadi papa sama mama minta kak rafa buat anter makanan ke kamar kamu, takut nya kamu lagi istirahat atau beres beres mangkanya di anter aja!" Ucap sang papa

"Ah iya pa udah kok, makasih ya pa, ma! Aku juga udah makan barusan!" Jawab puspita

"Alhamdulillah kalo begitu, oh ya sayang ada yang mau papa sama mama bicarain bisa?" Tanya sang mama

"Bisa kok ma, ada apa emang nya?" Tanya puspita

"Kita bicara di ruang keluarga aja ya nak, biar lebih enak ngobrol nya!" Ucap sang papa

Puspita mengangguk, kini mereka pun berjalan menuju ruang keluarga dan mulai duduk di atas sofa besar itu

"Jadi ada apa ma, pa?" Tanya puspita

"Jadi begini nak, mama dan papa kan baru menikah. Nah mama sama papa akan bulan madu, menurut kamu gimana? Apa kamu bakal setuju?" Tanya sang papa

"Tentu aja pa, aku bakal setuju banget kalo mama sama papa seneng! Emang kapan ma, pa?" Ucap puspita

"Alhamdulillah kalo kamu setuju sayang!" Jawab sang mama

"Nak, rencana nya malam ini papa dan mana flight ke bali. Apa kamu gak masalah di rumah sama kak rafa?" Tanya sang papa

"Waw malam ini ya, aku sih gak masalah pa! Apalagi di rumah ini kan bukan cuma ada kak rafa aja, ada bi ijah pak supir juga!" Jawab puspita

"Kemungkinan pak supir ikut papa dan mama ke bali nak, dia yang bakal supirin kita selama di sana! Apa kamu keberatan?" Tanya sang papa

"Enggak kok pa, aku gak masalah!" Jawab puspita

"Ya sudah, nanti malam papa dan mama flight jam 7 sayang. Dan rencana nya, mungkin papa dan mama di bali selama dua atau tiga minggu!" Ucap sang papa

"Iya pa gak apa apa, oh ya kalau papa di bali selama dua atau tiga minggu berarti gak bisa ikut ke kampus aku yang baru ya?" Tanya puspita

"Untuk itu mama sama papa udah sepakat sayang, kalo keperluan kamu masuk kampus nanti bakal di urus sama kak rafa. Dia juga yang bakal anter dan temenin kamu selama ngampus awal bulan nanti!" Jawab sang papa

"Ya udah pa, ma! Gak apa apa, semoga nanti mama sama papa seneng ya bulan madu nya. Oh ya, kalo mau kasih aku adek juga aku gak keberatan kok he he he!" Ucap puspita sambil tertawa

"Ah kamu bisa aja! Mama malu tau!" Ucap sang mama

Di tengah tengah perbincangan hangat itu, tiba tiba rafa datang dengan setelan casual yang sangat rapi dan wangi, tentu nya sangat tampan pula

"Eh, kak mau ke mana?" Tanya sang papa

"Pa, aku mau keluar dulu ada keperluan mendadak. Kemungkinan malam nanti pulang nya, kayak nya aku gak bisa anter papa mama ke airport deh!" Ucap rafa

"Oh begitu, tapi adek kamu di rumah sendirian loh! Kan bi ijah kadang kalo malam suka pulang juga ke rumah nya, pagi baru datang lagi!" Sahut sang papa

"Iya malam nanti aku pulang pa, ma! Ya udah aku pamit dulu ya!" Ucap rafa sambil salaman pada sang mama dan sang papa

Bahkan, rafa pergi terburu buru sampai tak menengok bahkan melirik ke arah puspita. Padahal, puspita tepat berada di samping nya. Tapi tak ada satu kata pun yang terucap untuk diri nya

"Buru buru banget, mau ke mana sih? Apa jangan jangan ketemuan sama cwe ya. Mana wangi banget pula, negor gue juga enggak!" Batin puspita kesal

BERSAMBUNG…..Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 7 | Di Tinggal Bulan Madu
Singkat cerita, kini jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. Puspita pun membantu papa dan mama nya menyiapkan barang barang yang akan mereka bawa untuk bulan madu ke bali

"Pa, ma. Ini udah semua kan barang barang nya, ada yang kurang apa enggak? Dikit banget kayak nya" tanya puspita

"Udah kok sayang!" Jawab sang mama

"Udah kok nak, memang sedikit. Soal nya papa sama mama sepakat buat beli keperluan selama di bali nanti. Jadi kita bawa barang nya dikit dan yang penting penting aja!" Sahut sang papa

"Oh begitu, ya sudah! Papa sama mama berangkat jam berapa ke airport?" Tanya puspita

"Sebentar lagi nak, pak supir lagi panasin mobil. Inget ya, kamu di rumah baik baik. Jaga kesehatan, makan yang teratur. Jangan lupa persiapkan awal bulan buat kuliah ya nak!" Ucap sang papa

"Iya pa, aman. Semua nya udah aku siapin kok, lagi pula kan masuk kuliah masih satu minggu lagi he he!" Jawab puspita

"Sayang, akur akur sama kakak ya! Jangan berantem di rumah oke" ucap sang mama

"Ya gak mungkin berantem dong ma, rafa pasti bakal jagain puspita" sahut sang papa

"Iya pa, ma! Yang penting papa dan mama di sana sehat sehat ya, jangan sampe sakit. Nanti aku tunggu kabar baik nya pulang pulang bakal bawa calon adek bayi!" Ucap puspita

"Aamiin ya sayang, kita berdoa aja!" Jawab sang papa

Saat mereka sedang asyik berbincang bincang, tiba tiba pak supir pun masuk ke dalam dan berkata bahwa sudah siap berangkat

"Permisi tuan, nyonya! Mobil sudah saya panaskan dan sudah siap berangkat ke airport!" Ucap sang sopir

"Oke, kita berangkat sekarang yuk ma! Oh ya, pak! Barang barang bapak sudah di bawa? Nanti untuk urusan mobil biar di urus asisten saya saja pas kita udah di airport!" Ucap sang papa

"Sudah tuan, baik pak! Mari saya bantu bawa barang nya tuan, nyonya!" Jawab sang sopir

Saat sang sopir mengangkat koper koper dan di masukan dalam bagasi mobil, kini puspita pun ber pamitan pada sang papa dan sang mama yang akan pergi ke bali untuk bulan madu

"Sayang, papa sama mama berangkat dulu ya! Nanti papa dan mama kabarin kamu kalo udah sampe!" Ucap sang mama

"Iya, jaga pesan mama dan papa ya nak. Baik baik di rumah!" Sahut sang papa

"Iya pa, ma! Hati hati di jalan ya. Bye bye!" Jawab puspita sambil bersalaman dan memeluk erat sang papa dan sang mama nya

Kini, sang papa dan sang mama sudah masuk ke dalam mobil. Mereka pun melambai lambai kan tangan pada puspita yang berada di halaman rumah. Setelah itu, sang sopir pun mulai melajukan kendaraan itu dan meninggalkan halaman rumah yang mewah dan megah itu

"Yahh, papa sama mama pergi bulan madu. Aku di rumah gak ada temen deh!" Gumam puspita

"Permisi non!" Ucap bi ijah yang baru saja dari dapur

"Iya bi, ada apa?" Tanya puspita

"Bibi mau izin pulang non, kan rumah bibi gak jauh dari sini! Apa non gak apa apa di rumah sendirian?" Tanya bi ijah

"Oh ya, gak apa apa kok bi. Nanti juga kak rafa pulang malem, bibi kalo mau pulang pulang aja. Tapi, besok bibi ke sini lagi kan?" Tanya puspita

"Tentu non, bibi biasanya pulang malem terus pagi nya ke sini lagi. Kalo pun minep itu paling karna ada acara di rumah ini yang mengharuskan bibi stay non!" Jawab bi ijah

"Oh begitu ya bi, ya udah gak apa apa bi!" Ucap puspita

"Iya non, oh ya untuk makan malam bi ijah udah masak ya non. Jadi kalo malem non atau den rafa laper tinggal makan aja!" Ucap bi ijah

"Iya bi, terima kasih ya!" Jawab puspita

Bi ijah pun mengangguk dan tersenyum, setelah itu bi ijah pun pamit untuk pulang ke rumah nya. Karena jarak rumah bi ijah dan rumah itu tak terlalu jauh, ia pun mengendarai sepeda yang biasa di pakai untuk olahraga

Puspita pun mengunci pintu depan, kemudian ia berjalan ke arah tangga dan akan masuk kembali ke kamar nya. Di dalam kamar, ia merasa kesepian karena tak ada teman untuk mengobrol

Puspita pun mempunyai ide, ia mengambil ponsel milik nya yang ia letakkan di atas ranjang. Setelah itu, ia pun mencari kontak atas nama sahabat nya, mita

Mita Calling …

Cukup lama puspita menekan tombol hijau di layar ponsel nya, sampai pada akhir nya terdengar suara mita menjawab panggilan telpon puspita

"Hallo, puspita. Sorry ya baru angkat, abis mandi gue he he he!" Ucap mita

"Astaga, lo mandi jam segini gila emang lo ya!" Jawab puspita

"Ha ha ha, lo kayak gak tau gue aja deh. Btw kenapa lo telpon gue?" Tanya mita

"Ish, gue kesepian anjir! Mangkanya gue telpon elo, besok kita keluar yuk gue kesepian nih. Nyokap sama bokap pergi bulan madu ke bali, gue di tinggal berdua sama kakak tiri gue!" Ucap puspita

"Wah wah wah, kayak nya bakal ada yang mau punya adek baru deh. Oh ya, btw kakak tiri lo ke mana? Jadi lo cuma berdua doang di rumah wah wah wah!" Jawab mita

"Sialan lo, mangkanya besok jalan yuk! Gue kangen nih jalan jalan sama lo" ucap puspita

"Ya udah yok besok kita jalan ke bioskop, tapi gue ajak doi gue ya!" Jawab puspita

"Buset, lo masih pacaran sama zilan? Langgeng juga, apa lah daya gue yang jomblo" ucap puspita

"Ha ha iya lah langgeng, btw mangkanya lo cepet cepet cari pacar ngapa biar gak sendiri terus!" Jawab mita

"Ah sialan lo! Ya udah besok lo susul gue ya, nanti gue shareloc deh" ucap puspita

"Oke bestie, ya udah gue patiin ya. Bye!" Jawab mita

Tuut … tuut … tuut

Panggilan terputus!

Setelah menghubungi sang sahabat, kini puspita pun mulai merebahkan diri di atas ranjang empuk dan luas itu. Ia mulai menatap ke arah langit langit, dan kini tiba tiba pikiran nya tertuju pada sang kakak tiri, rafa.

"Eh, dia kok belum pulang ya. Apa jangan jangan lagi malem mingguan sama cwe nya kali ya, ih dasar nyebelin! Dia udah bikin gue keilangan kehormatan yang gue jaga, sekarang malah jalan sama cwe laen!" Ucap puspita

Ntah mengapa, puspita malah menuduh yang tidak tidak pada rafa. Padahal, ia pun tak tau pasti ke mana sang kakak pergi dan urusan apa yang membuat sang kakak sampai tak pulang pulang

Ting!

Tiba tiba terdengar suara notifikasi pesan masuk di ponsel puspita, ia pun bergegas melihat siapa yang mengirim pesan tersebut

Razan : ("Puspita lagi sibuk gak? Gue di depan rumah lo nih!")

Puspita : ("depan rumah gue? Gue udah pindah ke rumah bokap gue, udah gak di situ lagi zan!")

Puspita kaget kenapa tiba tiba razan mengirim pesan yang mengatakan bahwa ia berada di depan rumah puspita, padahal puspita sudah pindah pagi tadi ke rumah baru nya bersama keluarga baru nya

Razan adalah teman dekat puspita dan mita, razan sendiri diam diam menyukai puspita tanpa puspita sadari. Karena, sampai detik ini mereka masih berteman baik dan sering pergi hangout bersama sama

Ting!

Razan : ("yah lo udah pindah ya? Gue kira tinggal di sini. Sia sia dong gue ke sini, kalo gak share loc aja lokasi rumah lo yang baru biar gue main main ke sana gak apa apa kan?")

Puspita : ("share location" itu lokasi rumah gue yang baru, kalo mau main ya gak apa apa sih, tapi orang tua gue lagi gak ada. Ada baik nya lo izin dulu ke nyokap gue!")

Tak ada balasan apa apa lagi dari razan, puspita pikir mungkin saja razan akan pulang kembali ke rumah nya. Tapi ternyata tiba tiba dering ponsel pun kembali terdengar

Drrrtttt

Razan Is Calling

"Hallo, zan. Ada apa?" Tanya puspita

"Gue udah izin sama nyokap lo buat main ke rumah lo, dia izinin asal gak macem macem. Sekarang gue udah di jalan nih on the way ke sana, lo mau nitip beli apaan nih?" Tanya razan

"Widih udah izin aja lo sama nyokap, oh ya juga gue lupa deng lo punya nomor nyokap gue. Gue nitip beli ketoprak deh zan, lagi pengen makan ketoprak kayak nya!" Jawab puspita

"Oke siap, ada lagi gak?" Tanya razan

"Gak ada itu aja deh!" Jawab puspita

"Oke, ditunggu di rumah ya tuan putri!" Ucap razan

"Ah lo bisa aja, ya udah hati hati lo di jalan!" Ucap puspita

Tuut … tuut … tuut

Setelah menerima panggilan telepon dari razan puspita pun senyum senyum sendiri, razan mampu membuat puspita senang dan ceria dari sifat, sikap dan perilaku razan pada dirinya

Bahkan, mereka kerap kali main bersama. Sampai sampai mita pun berkata bahwa puspita cocok dengan razan, tapi sampai sekarang belum ada tanda tanda razan menyatakan perasaan nya pada puspita

Puspita tidak berharap, bahkan ia sudah menganggap razan sama seperti sahabat nya sendiri. Bahkan, razan sudah di anggap layak nya keluarga bagi puspita

Ting tong!

Ting tong!

Saat jam menunjukkan pukul 7:30 malam. Terdengar suara bell di pintu depan, puspita pun langsung turun dari atas. Di lantai bawah, ia membuka pintu utama dan melihat razan berdiri sambil tersenyum manis di hadapan nya

"Hallo tuan putri, saya sudah tiba!" Ucap razan sambil tersenyum

"Ish! Apaan dah tuan putri tuan putri. Gimana, nyasar gak nih pas ke sini?" Tanya puspita

"Enggak dong, kan gue mah bisa make maps gak kayak lo!" Jawab razan

"Sialan lo, ya udah yuk masuk ke dalem!" Jawab puspita sambil mempersilahkan razan masuk ke dalam rumah

Mereka berdua pun masuk ke dalam, puspita mempersilahkan razan untuk duduk di ruang tamu, sementara ia akan pergi ke dapur untuk mengambil minuman

"Nih zan, minum dulu!" Ucap puspita sambil menyodorkan minuman ke arah razan

"Wah wah tengkyu tengkyu, btw nih rumah gede juga ya!" Ucap razan sambil memperhatikan tiap sudut rumah itu

"Iya alhamdulillah lah, gue juga nyaman di sini!" Jawab puspita

"Jadi lo di sini sendiri apa gimana? Katanya nyokap sama bokap ke bali!" Tanya razan

"Ada bi ijah sama kakak tiri gue, cuma kalo bi ijah malem tuh pulang ke rumah nya. Sementara kakak tiri gue juga lagi gak di rumah!" Jawab puspita

"Oh gitu, ya udah nih titipan lo. Ketoprak pedes kerupuk nya banyak! Sama gue beliin lo cemilan nih banyak, pasti lo gabut kan kalo di kamar!" Ucap razan sambil menyodorkan makanan makanan yang ia bawa

"Widih lo tau an aja kesukaan gue, btw makasih loh udah bawain ini semua!" Jawab puspita

"Apa sih yang gak gue tau!" Ucap razan sambil mencubit pipi chabi puspita

"Ish! Sialan, sakit tau gak!" Jawab puspita

Kini, mereka sedang asyik berbincang bincang di ruang tamu. Banyak hal yang mereka bahas, mulai dari tempat kuliah, jurusan kuliah sampai sampai mereka membahas teman teman mereka yang juga satu kampus dengan mereka

Kini, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Razan yang merasa tak enak bertamu lama lama pun memilih pamit dari kediaman puspita

"Puspita, gue pamit balik ya! Gak enak sama tetangga, udah malem juga! Bye bye" ucap razan

"Oke deh, gue anter ke depan. By the way sekali lagi makasih ya udah repot repot mampir ke sini sambil bawain makanan buat gue!" Ucap puspita

"Iya santuy aja, ya udah gue balik ya!" Jawab razan

Razan pun masuk ke dalam mobil sedan milik nya, saat ia baru akan keluar dari gerbang muncul lah mobil milik rafa yang memasuki halaman rumah itu. Bahkan, rafa melihat dengan jelas bagaimana puspita melambai lambai ke arah mobil razan yang melewati mobil rafa

Saat razan sudah pergi, kini tatapan pusputa teralihkan pada rafa. Bahkan, karena fokus pada razan yang pulang tadi puspita sampai tak lihat mobil rafa sudah terparkir di halaman rumah, dan sekarang rafa pun turun sambil menatap tajam ke arah puspita

"Udah tau di rumah gak ada orang, malah terima tamu cwo!" Ucap rafa sinis

Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 8 | Kesal (21++)
Puspita pun sedikit kaget mendengar ucapan yang di lontarkan sang kakak, awal nya ia ingin sekali menjawab perkataan sang kakak, tapi mengingat omongan rafa ada benar nya membuat ia sadar dan diam saja

Kini, puspita pun masuk ke dalam rumah. Tak lupa pula, ia mengunci kembali pintu rumah itu. Setelah itu, ia pun mengambil bebeapa makanan yang di bawa oleh razan dan membawa makanan makanan itu masuk ke dalam kamar nya

Ting!

Suara notifikasi pesan masuk ke ponsel puspita, ia pun bergegas mengambil ponsel milik nya dan melihat siapa orang yang mengirim pesan pada nya

Mama : ("Sayang, papa sama mama udah di bali sekarang. Kita baru aja sampe hotel!")

Puspita : ("alhamdulillah kalo mama sama papa udah sampe, istirahat ya ma. Bilangin juga sama papa suruh istirahat, jangan sampe kecapean ya di sana! Have fun mama papa!")

—Send—

Setelah mengirim pesan pada sang mama, kini puspita pun menaruh kembali ponsel milik nya. Ia yang lapar pun melihat bingkisan ketoprak yang di bawa razan untuk nya

"Makan ketoprak aja deh, ambil sendok garpu sama piring ke dapur. Makan nya di kamar aja, ngeri juga sendirian makan di dapur!" Gumam puspita

Ia pun keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga satu persatu, saat akan sampai di ruang makan ia tak sengaja melihat rafa berada di depan kulkas

"Kak, ngapain?" Tanya puspita

"Minum!" Jawab rafa singkat

Setelah itu, tanpa melirik ke arah puspita rafa pun pergi meninggalkan puspita sendiri. Puspita merasa ada yang aneh dengan rafa, ia merasa rafa mulai menjauhi diri nya

"Ih, bikin kesel aja! Bukan nya tanya balik kek gue mau apa, malah nyelonong di tinggal gitu aja!" Umpat puspita

Puspita pun mengambil peralatan makan, setelah itu ia kembali berjalan menaiki anak tangga. Saat akan masuk ke dalam kamar, puspita pun tak sengaja melirik ke arah kamar rafa yang sedikit terbuka. Samar samar ia mendengar rafa sedang berbincang lewat sambungan telepon

"Aku baik baik aja kok di sini, jangan khawatir!"

Deg!

Mendengar rafa berkata seperti itu hati puspita mendadak sakit, ia kesal dengan rafa. Puspita kira rafa sudah memiliki kekasih, ia sangat kesal mendengar nya. Apalagi, ucapan rafa terdengar sangat manis

Puspita pun langsung masuk ke dalam kamar dengan raut wajah yang kesal, bahkan ia membanting pintu cukup kuat dan langsung mengunci pintu kamar nya

"Kalo emang udah punya cwe, ngapain ngelakuin itu sama gue! Nyesel gue ngasih apa yang selama ini gue jaga ke dia!" Gumam puspita

Puspita yang kesal itu pun langsung naik ke atas ranjang, ia membuka bungkusan ketoprak itu dan langsung memakan sampai benar benar habis. Setelah itu, ia memakan beberapa cemilan yang di bawakan oleh razan tadi sampai habis tak bersisa sedikit pun

Kini, puspita yang sedang kekenyangan pun membereskan sisa sisa makanan nya di atas kasur. Ia hanya tak ingin ada makanan yang berserakan dan akan memancing datang nya semut semut kecil

Puspita pun membuka pintu kamar nya, ia menyapu kamar nya dan membuang kotoran kotoran itu ke tempat sampah, setelah itu ia membawa kotak sampah itu ke lantai bawah dan membuang semua sampah itu

Saat sudah selesai, ia kembali ke kamar nya. Tanpa puspita sadari, ia tak mengunci pintu kamar nya seperti biasa. Puspita pun berjalan ke arah lemari milik nya, ia mengganti baju dengan hanya memakai tanktop putih tanpa bra dan juga celana pendek berwarna hitam

Ia sudah terbiasa tidur dengan menggunakan setelah seperti itu, apalagi tanpa mengenakan dalaman. Rasa nya sangat nyaman bagi diri nya, setelah itu puspita pun memutuskan untuk merebahkan diri di atas kasur empuk milik nya

***

Di sisi lain, kini papa dan mama puspita sedang berada di kamar hotel yang sangat mewah. Itu adalah salah satu hotel milik rafa, yang memang ia siapkan untuk sang papa dan sang mama bulan madu

Bahkan, pelayanan di hotel itu pun tak main main. Mereka semua mempersiapkan dengan sangat baik dan sangat berkelas, bahkan mama puspita pun terkagum kagum dengan semua bentuk pelayanan di hotel itu

"Sayang, kamu suka gak di hotel ini?" Tanya ardana

"Suka banget pa, pelayanan nya memuaskan, apalagi udara di sini benar benar sejuk banget, suasana yang indah. Ah pokok nya the best deh!" Jawab riani

"Kalo gitu, berarti malem ini kita bisa begitu dong!" Ucap ardana sambil mengedipkan sebelah mata nya

"Papa menel ih!" Jawab riani sambil tersenyum

Sungguh, saat mereka menikah kemarin. Mereka belum melakukan adegan panas malam pertama mereka, itu semua pun atas persetujuan mereka berdua. Mereka sudah berencana akan melakukan malam pertama mereka saat bulan madu

Dan sekarang, adalah waktu yang tepat untuk riani dan ardana melakukan adegan panas yang sudah mereka nanti nanti kan saat pernikahan itu

"Hmppptt"

Ardana langsung mendekat ke arah sang istri, ia langsung melumat bibir manis sang istri yang terlihat sangat menggoda. Bahkan, riani pun tak menolak. Ia bahkan membuka mulut nya, membiarkan sang suami bebas meng eksplor rongga mulut nya

"Shhhh … ahhhh!"

Riani mendesah, kala ardana meremas buah dada sintal milik nya. Sambil berpagutan mesra, ardana terus saja memainkan kedua tangan besar nya di atas gundukan sintal riani yang sangat menggoda

Setelah itu, ardana pun mulai melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh sexy sang istri. Saat sang istri sudah polos di hadapan nya, ia pun melepas pakaian milik nya hingga kini mereka sama sama polos

"Ssshhh … eughhmmm!!!"

Riani mendesah saat ardana tiba tiba melebarkan paha mulus nya, ardana langsung menjulurkan lidah hangat nya di inti sang istri. Membuat riani yang sudah lama tak merasakan hubungan intim pun menjadi sangat sangat merasakan kenikmatan itu

"Eughhmmm … ahhhh!"

Riani terus saja meremas remas rambut sang suami, di bawah sana ardana terus saja memainkan lidah nya semakin lama semakin liar sehingga membuat riani tak sanggup lagi menahan orgasme nya

"Shhh .. ahhhh s-ayangg!"

Slurppp!

Slurppp!

"Aaaahhhh…"

Ardana menghisap cairan yang keluar dari inti sang istri, ia bahkan tak merasa jijik sedikit pun. Bahkan, ia sangat sangat menyukai itu. Aroma inti sang istri yang sangat memabukkan bagi diri nya

"Kita mulai sayang!" Ucap ardana sambil mengocok kocok kejantanan milik nya yang sudah mengacung sedari tadi

Besar.

Panjang.

Berurat.

"Mphhhhh p-pelan pelan sayang"

"Shhhh … ahhh"

"Masih sempit sayang!"

Jleb!

"Ahhhhh … ahhhh!"

Akhirnya, dengan sekali hentakan saja kejantanan milik ardana sukses masuk ke inti riani yang sudah sangat basah itu. Awal nya, ardana tak langsung menggerakkan kejantanan nya, ia lebih memilih melakukan foreplay agar adegan panas mereka tak terasa hambar

"Euhmmm … geli sayang!"

Ntah mengapa, rasa nya ardana sangat terus menerus ingin memainkan gundukan sintal milik sang istri itu. Walaupun riani sudah tak muda, tapi baik wajah maupun bagian dalam tubuh nya masih sangat kencang dan terawat

Besar.

Padat.

Kenyal.

Itu lah yang dapat di deskripsi kan dari gundukan sintal riani, bahkan walaupun di usia 40 tahunan membuat riani terus saja merawat bagian tubuh nya yang kini sangat di sukai oleh ardana

"Kenyal sayang, enak banget! Ahhh"

"Mphhhh come on sayang! Aku udah gak tahan!"

Ardana masih sibuk menghisap sebelah gundukan sintal itu, sementara tangan nya ia gunakan untuk meremas gundukan sintal yang satu lagi

"Udah gak tahan heum?" Tanya ardana pada riani

"Come on sayang, dia udah kedut kedut!" Jawab riani

"Nakal sekali, heum!"

"Ahhh … ahhh .. yeahhh! Lebih cepet sayang"

Riani terus terusan mendesah kala ardana sudah mulai menggerakkan pinggul nya secara teratur, bahkan kini gerakan mereka semakin lama menjadi semakin liar

Mereka yang sudah sama sama berpengalaman pun bisa memuaskan satu sama lain, kini mereka melakukan banyak gaya di tempat yang berbeda beda

"Berbalik sayang, ahhh!"

Ardana pun membalik tubuh riani, kini mereka melakukan adegan panas dengan gaya doggystyle. Yang jelas, ardana sangat puas dengan macam macam gaya saat berhubungan badan bersama riani

Terlebih, tubuh riani yang sangat sexy dengan dada yang sintal dan pantat yang bohay, membuat ardana tak bisa berpaling ke wanita lain

"Shhhh ahhhh, sayanggg a-aku mau keluarr"

"Keluarin sayang, keluarin! Ahhh i like it. Come on babe, come come come!"

Plakkk!

Sambil menggerakkan pinggul nya, ardana menampar pantat riani, bahkan kamar yang sunyi itu sekarang jadi kamar yang penuh dengan desahan desahan erotis mereka berdua

Byurrrr!

"Ahhhhh!"

Sudah berkali kali riani melakukan pelepasan nya, sungguh ia sangat terpukau dengan permainan panas ardana. Selain lama di atas ranjang, ardana mampu memuaskan hasrat riani yang sudah sangat lama terpendam

Kini, riani sudah sangat lemas. Bahkan, ia tak mampu berdiri atau pun berjongkok seperti gaya yang mereka main kan sebelum nya. Ardana yang paham pun langsung mengubah posisi mereka

Kini, ardana mengukung tubuh sang istri. Sambil berpagutan mesra, ardana terus memompa kejantanan milik nya di bawah sana, semakin lama gerakan ardana semakin cepat karena itu adalah tanda bahwa ia akan mencapai titik kenikmatan nya

"Oughhhh …. Sayangg, bentar lagii a-aku keluar!"

"A-aku mau keluar sayang … ahhh ahhh faster sayang fasterr!"

Plokkk … plokk … plokkk

"Sshhhh … ahhh … ahhh!"

"Ahhhhh … huhhh!"

Akhirnya, setelah bercinta dua jam lebih lama nya. Kini, ardana sukses melepas benih benih cinta nya di rahim sang istri. Mereka pun berpelukan mesra dengan peluh dan sisa sisa percintaan mereka yang masih melekat di tubuh masing masing

***

Kediaman Keluarga Ardana | Pukul 11:30 Malam

Saat orang orang sudah ber istirahat di kamar masing masing, kini rafa keluar dari kamar nya. Ia yang merasa lapar pun berjalan turun ke lantai bawah, di lantai bawah ia melihat ke arah meja makan dan membuka wadah makanan yang sudah di siapkan bi ijah

Rafa yang memang terbiasa makan malam malam seperti itu pun langsung duduk, ia mengambil piring dan menuangkan nasi ke atas piring itu.

Rafa makan sendirian di tengah malam itu, biasanya malam malam seperti ini ia akan makan di temani sang papa yang lembur karena urusan pekerjaan. Tapi sekarang ia mengerti, karena sang papa sudah mendapatkan pasangan hidup nya yang baru

Bahkan, rafa pun tak mengapa. Ia senang jika sang papa bahagia, kini saat ia sudah selesai makan ia pun akan kembali ke kamar nya untuk ber istirahat. Namun, saat ia sudah berada di lantai atas dan akan berjalan ke arah kamar, ia melihat pintu kamar puspita sedikit terbuka

Rafa penasaran, ia pikir puspita belum tidur. Ia pun akan mengecek sedang apa sang adik di dalam kamar nya, walaupun rafa kesal karena tadi ada seorang pria yang datang dan mengobrol sangat akrab dengan puspita

Karena hal itu lah rafa cuek dan sinis pada puspita, ia hanya kesal kenapa puspita berani dekat dengan pria selain diri nya yang sudah sangat intim walaupun hubungan mereka kakak dan adik tiri

Ceklek!

Rafa semakin membuka lebar pintu kamar puspita, tadi nya ia hanya akan mengintip saja sedang apa adik tiri nya itu di dalam kamar. Tapi, melihat puspita tertidur dengan wajah yang cantik dan tubuh yang sangat sexy, membuat libido rafa sebagai pria yang normal pun bangkit kembali

Glek!

"Seksi banget anji*g! Apa dia kalo tidur kayak gini terus!" Batin rafa

Rafa terpaku, ia termenung melamun melirik ke arah puspita yang sedang tertidur. Sungguh, adik tiri nya sangat menggoda keimanan rafa, ia semakin tak kuat menahan gejolak api gairah yang semakin lama semakin ingin membakar diri nya

"Bangs*t! Gue gak tahan!" Gumam rafa

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 9 | Malam Panas (21++)
Rafa mendekat, ia masuk ke dalam kamar sang adik yang masih tertidur pulas menggunakan tanktop dan celana pendek nya. Rafa yang mulai terbakar api gairah pun tak bisa menahan diri, ia naik ke atas ranjang sang adik dan menatap sejenak tubuh sexy sang adik

Setelah itu, rafa mulai mendekat. Ia mencium pipi, kening dan mulai turun ke bibir puspita. Puspita tak sadar, ia masih tertidur. Namun, saat rafa mulai meremas pelan gundukan sintal milik nya, puspita pun menggeliat pelan

"Ehuammm…"

"Shhhhh"

Melihat sang adik yang mual bangun, bukan nya berhenti rafa malah semakin meremas remas gundukan sintal itu. Sampai pada akhirnya puspita pun membuka kedua mata nya, dan melihat ke arah sang kakak dengan tatapan heran

"K-kakak! Kakak ngapain!" Ucap puspita

"Kakak gak tahan sayang, boleh ya!" Jawab rafa dengan tatapan sayu dan tutur kata yang sangat lembut

"T-tapi, shhhhhh…"

Belum sempat puspita melanjutkan ucapan nya, rafa sudah terlebih dulu membuka tanktop milik nya dan mengulum penuh gundukan sintal yang sudah menjadi candu nya itu

"Shhh … ahhhh! K-ak"

Puspita pun mengerang, sungguh walau pun sedikit nyeri namun rasa nikmat pun menghampiri diri nya. Ia pun meremas remas rambut rafa, sedangkan rafa masih sibuk mengulum gundukan sintal milik nya sambil sebelah tangan nya meremas gundukan sintal yang satu lagi

"Ahhhh … mppphhhh"

"Shhhhh … k-akk!"

"Hmpttttttt…"

Tanpa aba aba, rafa langsung mencium bibir puspita. Bahkan, puspita yang tadi nya sempat menolak pun luluh karena api gairah sudah ada di dalam diri nya saat ini. Ia membuka mulut nya, mempersilahkan rafa mengeksplor tiap inci rongga mulut nya itu

Mereka berpagutan cukup lama, bahkan sambil berciuman mesra kedua tangan rafa pun tak bisa diam. Rafa sambil meremas remas gundukan sintal itu, dan beralih ke lipatan bawah inti milik puspita

Dengan perlahan, rafa mulai membuka hotpants milik puspita. Hingga kini, puspita sudah tak mengenakan celana dan itu membuat rafa semakin menjadi jadi

"Ahhhh!"

Kini ciuman mereka semakin lama semakin liar dan erotis, bahkan kini rafa mulai memasukkan salah satu jari nya di inti milik puspita yang sudah lembab itu. Bisa di pastiian, bahwa kini puspita pun sudah terbakar api gairah yang sama bersama rafa

"Ahhh … ahhh … ahh! K-akak!"

"Yeahh baby, why"

"Mphhhh … ahhh … ahhh … ahhhh!"

Puspita terus saja mendesah, bahkan kinu dada nya membusung dan langsung di kulum oleh rafa sambil mengocok kocok jari nya di dalam inti sang adik yang mulai becek itu

"K-akk, a-aku m-mau keluar … ahhhh!"

Setelah berucap seperti itu, tubuh puspita pun bergetar hebat. Kini, ia sudah mendapatkan pelepasan pertama nya, bahkan rafa pun menyunggingkan senyum manis nya saat melihat sang adik terkulai lemas akibat diri nya

"Nikmat, heum?" Tanya rafa berbisik tepat di telinga sang adik

"Y-eah!" Jawab puspita

Walaupun puspita sempat kesal dengan sang kakak tiri nya ini, tapi ia pun tak dapat memungkiri bahwa ia pun menyayangi sang kakak lebih dari sekedar hubungan antara kakak dan adik tiri

Kini, puspita sudah terjebak gairah kakak tiri nya sendiri. Bahkan, ia tak tau jika sewaktu waktu sang mama dan sang papa akan mengetahui bagaimana kedua anak anak nya di belakang mereka

"Ke permainan inti, heum?" Bisik rafa sambil menyingkirkan rambut yang menutupi pipi chabi puspita

"Heum!" Jawab puspita

Kini, rafa pun mulai membuka tanktop puspita sehingga kini tubuh puspita sudah polos tepat di bawah kungkungan nya. Rafa pun mulai membuka satu persatu pakaian yang masih melekat di tubuh atletis nya, ia membuka dan melempar asal pakaian pakaian itu ke sembarang tempat

Glek!

Puspita terdiam, ia pun mendadak susah menelan saliva nya saat melihat tubuh atletis sang kakak tiri nya itu, apalagi melihat keperkasaan sang kakak yang sudah menjulang tinggi dengan urat urat yang menonjol

"K-kak!"

Puspita terbata bata, api gairah nya meronta ronta saat melihat keperkasaan yang besar itu mengacung tegak tepat di depan wajah nya

Melihat keperkasaan rafa yang sudah mengacung seperti itu, di tambah puspita pun dapat melihat perut sispax dan otot otot rafa yang membuat rafa terlihat sexy

Nafas puspita mendadak tercekat, benar benar berubah menjadi panas. Bahkan, dada nya gemetar. Dan tanpa sadar, telapak tangan nya mengusap bagian permukaan ranjang kemudian meremas sprei nya dengan kuat.

Sekali lagi puspita tercekat, pandangan wajah tampan sang kakak tiri nya ini mampu membuat nya susah meneguk air liur nya sendiri. Pandangan nya terkunci pada manik mata rafa yang memandang nya dengan tatapan menggoda

Melihat tubuh proporsional dan berotot itu membuat puspita terpesona, puspita tak bisa berpikir jernih. Bukan hanya nafas puspita saja yang bergetar bergemuruh, tetapi tubuh nya pun ikut gemetar

"Hemppptt…" puspita terbelalak seketika tubuh nya membeku dengan sentuhan itu

Puspita mengerang rendah ketika rafa mulai menghisap lidah nya, lalu dengan cepat berpindah ke bagian bawah bibir nya. Bahkan, ciuman rafa yang dari lembut berubah menjadi ciuman yang sangat agresif dan liar

"Shhhh … k-akk!" Puspita pun memekik dan berusaha melakukan perlawanan. Namun sekali lagi, rafa sudah kesetanan oleh hasrat dan gairah yang telah di bangkit kan oleh puspita

"Ahhh … k-akkk!" Dan akhirnya, puspita pun menyerah. Serangan tiba tiba yang di lakukan rafa membuat nya lemah tak berdaya. Apalagi lumatan dan pagutan liar di bibir nya, semua itu mencambuk gairah puspita

"Sekarang … kita nikmatin permainan inti ini sayang!" Ucapan rafa sukses membuat puspita menelan ludah, sekali lagi ia terdiam dan memperhatikan apa yang sedang di lakukan rafa

Kini, rafa pun mulai memposisikan diri nya. Ia duduk tepat di depan kedua paha mulus sang adik, setelah itu ia mulai membuka lebar kedua paha puspita dan mengarahkan kejantanan milik nya di inti milik sang adik

"Oughhhhh … ahhh!" Puspita mengerang kala rafa menggesek gesekkan kejantanan nya di inti puspita yang sudah sangat becek itu

"Shhh … k-akk!"

"Sabar sayang, gak sabar heum?" Ucap rafa

Jleb!

"Ahhhh…!"

Dengan sekali hentakan saja, kejantanan milik rafa sudah terbenam tanpa sisa di inti milik puspita. Karena inti puspita sudah sangat becek, sehingga memudahkan kejantanan rafa masuk sampai dalam

"Shhhh …. Ahhh!"

"Masih sakit, heum?"

"Sedikiit!"

"Hmpptttt!"

"Oughhhhmmm …. K-akkkk!"

Untuk menetralisir sakit yang ada di inti puspita, kini rafa pun mencoba membangkit kan kembali gairah puspita agar ia tak lagi merasakan sakit, dan akan berganti menjadi rasa nikmat

Plokkk … plokkk … plokkk

Suara decitan ranjang, bahkan suara penyatuan tubuh mereka terdengar sangat erotis. Bahkan, kini puspita pun sudah bisa bergerak dan tentu nya itu di penuh bimbingan sang kakak tiri, rafa.

"Di atas baby!"

Rafa pun mencabut kejantatan milik nya, ia mengubah posisi menjadi tiduran. Sementara puspita, kini ia dengan arahan rafa pun bangkit dan menaiki tubuh rafa. Puspita membuka paha nya lebar lebar, setelah itu ia pun mengarahkan kejantanan milik rafa untuk masuk ke inti milik nya

Bleshh!

"Ahhhh…"

Puspita mendesah, sungguh milik nya terasa sangat sesak dalam posisi seperti ini. Di tambah, ukuran kejantanan milik rafa yang sangat besar membuat puspita terus terusan mendesah keenakan

"Ahhh … ahhh … ahhh"

Plokkk … plokkk … plokkk

"Ahh … yess come on baby!"

"Oughhhmmmm …. Ahhh ahhh!"

Plak!

"Ouchhhh …."

Rafa menampar pantat sintal milik puspita, ia sangat gemas dengan setiap inci tubuh sang adik yang sangat sexy itu. Bahkan, kini ia terus meremas remas gundukan sintal milik puspita yang bergerak gerak ke atas dan ke bawah karena pergerakan puspita

"Mphhh … k-akk, aku mau keluar lagi!"

"Keluarin sayang, kakak suka kok! Shhhh .. ahhh, punya kamu masih sempit banget. Junior kakak serasa di urut urut di dalem sana, shitt! Ini nikmat banget!" Ucap rafa

Mereka terus saja berdesahan satu sama lain, bahkan kini suara mereka lebih dominan. Dan tak berselang lama, tubuh puspita pun bergetar hebat. Itu sudah berkali kali puspita melakukan pelepasan nya yang sangat nikmat bagi diri nya

"Shhhh … aku cape kak!" Ucap puspita yang sudah mulai lemas dengan posisi yang masih berada di atas tubuh rafa

"Kita udahin ya, peluk kakak sekarang!" Ucap rafa

Puspita pun mengangguk, kini mereka berpelukan erat dengan tubuh yang masih menyatu. Tak berselang lama, rafa pun mulai memegang kendali. Ia menggerakkan bokong nya secara cepat dan sangat cepat

Plokk … plokkk … plokkk

"Ahhh ahhh ahhh! K-akkk, ahhhh …."

"Bentar lagi sayang, bentar lagi! Ahh shit, nikmat banget anj*ng!"

"A-ahhhh … ahhh …. Oughhh!"

"Oughhh themmm! Ahhh … ahhh!"

Kini, rafa pun mengubah kembali gaya bercinta mereka. Dengan gaya doggystyle, rafa kembali menggerakkan bokong nya secara cepat sambil meremas remas gundukan sintal milik puspita

"Ahhhh themmm! Oughhh shit!"

"Ahhh … ahhh!"

Rafa terus saja meracau, sementara puspita ia pun memegang kedua lengan rafa sambil terus terusan mendesah erotis.

"K-ak aku mau keluarr!"

"Shhhhh … ahhh! Oughhhh"

Dan akhirnya, setelah bermain dua jam lebih lama nya. Kini baik rafa maupun puspita sudah mendapatkan pelepasan mereka masing masing, dan tentu nya rafa melepaskan benih cinta nya di punggung puspita

Setelah bercinta dua jam lebih lama nya, kini mereka tiduran di atas ranjang besar di kamar puspita. Puspita yang merasa sangat lelah dan badan yang remuk pun langsung memejamkan mata nya

"I love you!" Bisik rafa

Puspita tak mendengar, ia yang kelelahan langsung tidur tanpa memikirkan akan membersihkan pelun dan juga sisa sisa cairan percintaan mereka barusan

Sementara rafa, ia pun melakukan hal yang sama. Bahkan, ia tak perduli jika tubuh nya bau oleh sisa cairan cinta nya. Ia pun akan ikut tidur menyusul puspita, rafa tidur sambil memeluk puspita dengan sangat erat

Namun sayang, saat ia baru saja akan terlelap. Rafa mendengar suara ponsel milik puspita yang berdering.

Di tengah malam seperti ini? Siapa yang menghubungi gadis itu?

Tadi nya, rafa pikir mungkin itu teman puspita saja. Tapi, terdengar suara ponsel untuk yang ke dua kali nya. Rafa yang penasaran pun langsung mengambil ponsel yang berada tepat di samping nakas tempat tidur

Rafa menekan tombol power, di sana ia melihat satu panggilan tak terjawab dan ada dua pesan masuk ke ponsel puspita

Razan Misscall…

Razan : ("Pit, maaf ganggu. Lo udah tidur belum ya, ada yang mau gue omongin nih!")

Razan : ("Biasa nya lo tidur malem pit, udah tidur ya? Ya udah deh besok aja gue ngomong nya. Goodnight ya, nice dream!")

Rafa kesal saat melihat nama kontak 'razan' dengan poto profil yang sama saat ia melihat pria yang datang berkunjung tadi, rafa yang kesal pun tanpa basa basi langsung memblokir nomor razan di ponsel milik puspita itu

Bahkan, ia tak perduli jika nanti puspita tau bahwa diri nya lah yang sudah lancang mengambil ponsel puspita dan meng otak atik hal yang seharusnya menjadi privasi

"Nih laki gatel juga, minta kena hajar. Tengah malem chating cwe, nelpon cwe gak ada otak apa gimana!" Rutuk rafa dalam hati
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 10 | Pergi Ke Luar
Setelah memblokir nomor razan di kontak puspita, kini razan pun menghapus riwayat panggilan dan chating yang masuk dari razan ke ponsel puspita. Rafa pun menaruh kembali ponsel itu dan ia pun memejamkan mata dan tertidur sambil memeluk puspita dengan erat

***

Singkat cerita, malam sudah berganti pagi. Kini, matahari sudah muncul dan menyinari bumi. Puspita pun mulai membuka kedua mata nya, ia melihat ke sekeliling. Manik mata nya pun fokus pada wajah tampan yang masih terpejam tepat di hadapan nya

"Ganteng nya ciptaan mu!" Gumam puspita

"Iya, kakak tau kakak ganteng!"

Tiba tiba rafa menjawab gumaman puspita, ternyata rafa sudah bangun dari tadi dan menunggu sang adik bangun. Puspita malu, ia memuji sang kakak dan ketangkap basah seperti itu

"K-akak udah bangun!" Ucap puspita

"Heum!" Jawab rafa tanpa membuka kedua mata nya

"Terus kenapa gak pindah? Kenapa gak bangun terus masuk ke kamar kakak?" Tanya puspita

"Diem, jangan berisik. Kakak masih mau meluk kamu, nyaman!" Jawab rafa

"Ish, nyebelin deh!" Batin puspita

Kini, mereka masih berpelukan dan berhadapan.

"Shhh .. ahhh!"

"K-kenapa kak?" Tanya puspita panik saat rafa tiba tiba mendesah

"Kamu bisa diem gak, jangan gerak gerak kayak gitu. Bikin kakak sange!" Jawab rafa

"Panas tau kak, gerah! Aku itu mau mandi" ucap puspita

"Mandi bareng, heum?" Tanya rafa

"Gak mau, nanti kakak apa apa in aku lagi. Selangkangan aku aja masih perih, kalo kakak hentak hujam hentak hujam terus bisa bisa aku gak bisa jalan!" Jawab puspita ketus

"Ha ha ha, dasar bocil! Kakak mau nyusu dulu" ucap rafa

"Mangkanya kakak bangun, aku mandi dulu abistu nanti aku buatin susu!" Jawab puspita yang tak mengerti maksud rafa

"Susu ini!" Ucap rafa sambil memeras pelan gundukan sintal puspita

"Shhh … kaak!"

"Boleh ya!"

"Hm"

Akhirnya, puspita lagi lagi mengalah. Kini, ia pun membiarkan sang kakak menyusu di gundukan sintal milik nya. Bahkan, ia sudah seperti ibu yang sedang menyusui anak nya

"Ahhh … pelan pelan kak!" Ucap puspita

Rafa pun semakin lama semakin menjadi, ntah mengapa ia seolah tak bisa lepas dan tak bisa jauh dari tubuh sexy sang adik tiri nya itu

"Oughhh … ahhh!"

"Shhhhhh!"

Setelah beberapa saat, rafa pun melepaskan mulut hangat nya dari gundukan sintal sang adik. Kini, ia pun menatap wajah cantik sang adik yang juga menatap ke arah diri nya

"Mau mandi, heum?" Tanya rafa

"Iya, selangkangan aku rasa nya agak perih. Mau berendem di bathup sebentar, abis itu baru mandi!" Jawab puspita

"Tapi dia udah bangun!" Ucap rafa terdengar ambigu

Puspita yang tak mengerti ucapan rafa pun mengerutkan dahi nya

"Siapa?" Tanya puspita

"Ini!" Jawab rafa sambil memegang tangan puspita dan mengarahkan ke kejantanan milik nya yang sudah mengacung sedari tadi

"Ish, kakak!" Ucap puspita merengek

"Selangkangan aku masih perih tau, kalo kakak hentak hujam lagi bisa bisa aku gak bisa jalan tau!" Ucap puspita kesal

"Yah, ya udah deh! Nanti kakak anuin sendiri aja!" Jawab rafa lesu

Puspita yang geram pun akhirnya bangun, ia duduk tepat di depan hadapan rafa. Setelah itu, ia meraih kejantanan rafa dan mengocok kocok dengan tangan lembut nya

"Shhh … ahhh … yeah! Gitu sayang! Oughhhh"

Rafa mendesah, ia tak menyangka puspita bisa melakukan itu pada nya. Bahkan, tangan puspita terasa sangat nikmat di bandingkan dengan tangan nya sendiri saat melakukan seperti itu

Puspita terus mengocok kocok kejantanan rafa yang semakin lama semakin membengkak itu, ia yang geram dengan desahan desahan rafa pun langsung memasukkan kejantanan rafa ke dalam mulut lembut nya

"Mphhh … oughhh … gila ini nikmat banget! Yeahhh terus sayang teruss!"

Rafa semakin meracau, sementara puspita terus mengulum kejantanan sang kakak di dalam mulut kecil nya. Karena kejantanan rafa yang sangat besar itu, puspita tak mampu memasukkan semuanya ke dalam mulut nya

Tapi, hal itu tak membuat ia kehilangan akal. Ia pun memainkan dengan menggunakan cara nya sendiri, puspita mengulum sambil mengocok menggunakan tangan lembut nya

"Shhhh … ahhhh … dia mau keluar sayang!"

Crooot … croott … crottt

Cairan cinta itu pun muncrat di dalam mulut hangat sang adik tiri, bahkan kini rafa menjadi lemas karena sudah mendapatkan pelepasan menggunakan teknik oral yang dibuat sang adik

Puspita pun mengelap mulut nya menggunakan tisu, kini ia menatap ke arah sang kakak yang duduk di hadapan nya

"Makasih sayang!"

Deg!

Puspita meremang, ia kaget mendengar kata 'sayang' yang di lontarkan sang kakak. Pipi nya mendadak merah merona, tapi ia pun tak bisa bertanya apa maksud rafa mengucap kalimat seperti itu

"Kak, aku mau mandi. Kakak balik ke kamar kakak sana, nanti kalo tiba tiba bi ijah dateng trus liat kita berdua kayak gini gimana coba!" Ucap puspita

"Iya iya bawel, ya udah sana mandi! Apa mau kakak gendong ke kamar mandi?" Tanya rafa sambil tersenyum manis

"Ish, gak usah! Emang aku anak kecil apa" jawab puspita

Puspita pun bangkit dari atas tempat tidur, tanpa berpakaian ia berjalan menuju kamar mandi. Bahkan, rafa yang melihat puspita berjalan pun langsung mendadak susah meneguk saliva nya

"Kalo gini terus mana kuat! Sexy banget adek anj*ng!" Gumam rafa

Kini, rafa pun bangkit dari atas tempat tidur itu. Ia mencopot sprei yang masih melekat di atas ranjang. Setelah itu, rafa mengganti sprei itu dan menaruh sprei kotor di tempat pakaian kotor

Saat sudah selesai, ia pun mengambil pakaian milik nya yang berserakan di atas lantai. Rafa berjalan ke arah pintu kamar, ia membuka pintu itu dan melongo ke arah luar untuk memastikan bi ijah belum datang dan tak melihat diri nya

Saat di rasa sudah aman, ia pun keluar dari kamar puspita dan berjalan masuk ke arah kamar nya. Sesampainya di dalam kamar, ia pun langsung menaruh baju kotor ke tempat semestinya. Dan ia pun berjalan ke arah kamar mandi untuk segera membasuh diri

Di sisi lain, kini puspita sudah selesai mandi. Ia berpakaian casual dengan menggunakan dress selutut dan juga rambut yang tergerai indah

Ia memang biasa memakai pakaian seperti itu, karna saat di rumah nya dahulu setiap hari ia sering di ajak keluar dan main bersama teman teman nya. Bahkan hari ini, ia sudah janji pada mita untuk keluar dan nongkrong bersama teman teman mereka

Drrrttt

Mita Is Calling

Saat sedang berada di depan cermin, tiba tiba ponsel milik nya berdering. Ia pun dengan cepat mengambil ponsel itu, dan melihat siapa yang menghubungi diri nya

Saat melihat nama sang sahabat yang menghubungi, ia pun langsung memencet tombol hijau dan mengangkat panggilan mita

"Hallo, mit!" Ucap puspita

"Pit, shareloc dong! Ini gue udah di jalan sama zilan, razan, terus anak anak yang lain!" Ucap mita

"What? Se pagi ini! Anak anak yang lain siapa emang nya?" Tanya puspita yang kaget

"Eh bangke, ini udah jam 10. Iya gue, zilan, razan, desi, hans, della sama gery!" Jawab mita

"Anjir rame amat, kalian satu mobil apa gimana?" Tanya puspita

"Ya enggak lah, gue sama cwo gue. Razan nyetir sendiri, della sama gery, hans sama desi!" Jawab mita

"Oh gitu, terus nanti gue sama siapa?" Tanya mita

"Sama razan lah, masa dia nyetir sendirian gak kasian lo! Btw razan udah otw tapi kayak nya dia lupa shareloc ke gue deh. Mangkanya lo shareloc sekarang!" Ucap mita

"Itu udah gue kirim, mit!" Jawab puspita

"Oh oke, ya udah tunggu kita di sana ya! Bye bye" ucap mita

Tuut … tuut … tuut

Panggilan terputus!

Kini, puspita memang sudah siap. Ia hanya tinggal memakai sneakers milik nya, namun ia teringat belum izin pada kedua orang tua nya untuk pergi ke luar. Walaupun kedua orang tua nya kini tak berada di rumah, namun puspita tetap meminta izin, ia pun menghubungi sang mama

Mama Calling

Telepon terhubung!

"Hallo, ma!" Ucap puspita

"Iya sayang, ada apa nak?" Tanya sang mama

"Ma, aku mau ke luar sama temen temen aku yang biasa nya sering ke rumah. Aku boleh main gak ma? Aku pulang nya gak malem malem kok, apalagi kan mita juga udah pulang dari bali!" Ucap puspita meminta izin pada sang mama

"Boleh kok sayang, tapi inget jaga diri baik baik ya. Mama gak mau kamu kenapa napa, pulang nya jangan malem malem loh!" Ucap sang mama yang memberi izin

"Aaaa makasih mama. Oh ya, bilang papa juga ya aku minta izin main ke luar sama temen temen aku!" Ucap puspita

"Iya sayang, papa denger kok! Ini kan telpon nya di loudspeakers sama mama!" Sahut sang papa

"Oh begitu, ya udah mama sama papa sehat sehat juga ya disana!" Ucap puspita

"Iya nak, oh ya! Kakak kamu di rumah kan? Jangan lupa bilang sama kakak ya kalo kamu mau pergi, biar dia gak nyariin kamu. Kasih tau juga kamu mau pergi ke mana, biar kalo ada apa apa kakak kamu bisa tau, oke!" Ucap sang papa

"Oke pa, ma. Ya udah aku tutup telpon nya ta, bye bye ma, pa!" Ucap puspita

Tuut … tuut … tuut

Panggilan terputus!

Tepat saat panggilan itu terputus, terdengar suara deru mesin mobil yang mulai berdatangan dari depan halaman rumah itu. Puspita sudah dapat menebak, itu pasti teman teman nya yang sudah sampai di depan rumah

"Ke kamar kak rafa dulu deh, izin!" Ucap puspita

Ia yang sudah siap pun bergegas mengambil mini bag nya, puspita berjalan keluar dari kamar nya menuju kamar sang kakak berada

Tok … tok … tok

"Kakk!"

Tok … tok … tok

Cukup lama puspita mengetuk pintu kamar rafa, tapi tak ada jawaban dari rafa. Puspita yang sudah mendengar bell rumah berbunyi pun langsung turun tanpa kembali mengetuk pintu kamar sang kakak

"Nanti minta nomor kak rafa sama papa aja deh, kayak nya dia tidur lagi atau udah pergi kali ya!" Gumam puspita sambil berjalan

Ia pun berjalan dan sudah sampai di depan pintu utama, puspita membuka pintu rumah nya dan sudah melihat teman teman nya berada di depan pintu

"Hai puspita, gila gue kanget banget sama lo!" Ucap mita yang langsung memeluk puspita

"Astaga pelan pelan ngapa, gak bisa napas gue!"

"Eh, nih gue bawain oleh oleh dari bali buat lo sama nyokap lo!" Ucap mita sambil memberi bingkisan pada puspita

"Wah repot repot aja, makasih loh!" Ucap puspita

"Iya sama sama, eh btw! Rumah nya gede banget ya, lo sama siapa di rumah?" Tanya mita

"Ada bi ijah sih kayak nya udah dateng, terus sama kakak tiri gue juga. Tapi gak tau dia di kamar lagi tidur apa udah pergi, gue ketok mau minta izin keluar gak ada jawaban dari dalem kamar!" Ucap puspita

"Tapi lo udah izin sama nyokap bokap kan?" Tanya mita

"Udah dong!" Jawab puspita

"Ya udah kalo gitu kita cabut yuk!" Ucap zilan

"Eh, btw mau ke mana?" Tanya desi

"Kita ke kafe tempat biasa aja gimana?" Usul hans

"Boleh tuh, yaudah yuk! Pit, lo sama razan aja ya. Kasian nyetir sendirian!" Ucap zilan

"Oke deh!" Jawab puspita

Kini, mereka pun berjalan ke arah halaman depan. Satu persatu dari mereka sudah masuk ke mobil masing masing, dan kini puspita pun menuju ke arah mobil razan berada untuk membuka pintu, namun dengan cepat razan membukakan pintu untuk puspita

"Silahkan tuan putri!" Ucap razan sambil tersenyum

"Makasih zan!" Jawab puspita

Yang tak mereka ketahui adalah, di lantai atas. Tepat nya di atas balkon, ada sepasang manik mata elang yang menatap tajam ke arah mobil razan

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 11 | Cemburu?
"Berani banget dia pergi gak bilang bilang sama gue!" Ucap rafa kesal

Yeah! Rafa saat ini berdiri tepat di atas balkon kamar nya, tadi saat puspita mengetuk ia sempat mendengar. Dan pada saat ia keluar dari kamar, ia melihat puspita sudah berada di pintu utama bersama teman teman nya

Rafa tadi nya ingin turun ke bawah dan melihat siapa saja teman adik tiri nya itu, tapi niat nya urung saat tak sengaja melihat wajah razan yang berada tepat di depan pintu utama itu

Rafa pun kembali masuk ke dalam kamar, ia yang penasaran pun menuju balkon kamar nya untuk melihat dengan siapa saja puspita pergi. Dan pada saat itu pula, ia melihat puspita masuk ke dalam mobil razan dan di buka kan pintu oleh pria tampan itu

Mendadak rafa sangat kesal melihat nya, ntah mengapa ia merasa cemburu melihat kedekatan puspita dan razan saat itu. Hingga, kini mobil mereka pun pergi meninggalkan pekarangan rumah yang megah itu

"Pergi ke mana sih dia, gak izin sama gue!" Gumam rafa

Rafa pun mengambil ponsel milik nya, ia berniat menghubungi puspita. Rafa memang sudah mempunyai nomor puspita, tepat nya baru tadi malam ia diam diam menyalin nomor puspita ke ponsel milik nya

Drrrtttt

Papa Is Calling

Saat rafa hendak menghubungi sang adik, tiba tiba sang papa menghubungi dirinya. Dengan cepat, ia pun menggeser tombol berwarna hijau

"Hallo, pa!" Ucap rafa

"Hallo, kak. Adik kamu main sama temen temen nya, dia mau izin sama kamu tapi katanya pas ketuk pintu kamar gak di buka buka. Barusan puspita kabarin papa!" Ucap sang papa

"Oh iya, tadi rafa di kamar mandi mangkanya gak denger! Puspita emang udah izin sama mama papa?" Tanya rafa

"Udah kak, tadi adik kamu sudah izin. Gak apa apa, yang penting dia bisa jaga diri dan gak pulang malam malam!" Ucap sang papa

"Iya pa, ya udah aku tutup dulu ya telpon nya. Soal nya aku mau pergi dulu ke luar, ada urusan!" Ucap rafa

"Oke kak, jangan pulang malam malam ya! Inget, jagain adik kamu" jawab sang papa

"Iya pa! Ya udah, bye!"

Tuut … tuut … tuut

Panggilan terputus!

"Argh! Mending gue tracking aja deh" ucap rafa

Rafa yang memang memakai pakaian casual, dengan celana pendek se atas lutut berwarna hitam, baju hitam pun langsung mengambil kunci mobil dan ponsel milik nya

Ia akan menjadi penguntit? Ah mungkin saja.

Kini, ia berjalan turun ke bawah. Bahkan, ia berjalan sangat terburu buru ke arah halaman depan untuk sampai di mobil milik nya

Nit … nit!

Blump!

Ia pun sudah masuk dan duduk di dalam mobil, kini ia mengambil ponsel milik nya dan ia letakkan di dashboard mobil nya. Ia membuka aplikasi tracking yang akan melacak di mana lokasi seseorang berada saat itu

***

Di sisi lain, kini puspita masih di perjalanan. Tepat nya di dalam mobil razan, puspita dan razan masih sama sama bungkam dan tidak berkata apa apa, sampai di mana situasi berbalik dan razan mulai membuka suara nya

"Semalem lo udah tidur ya?" Tanya razan

"Hah, maksud nya" puspita bingung dengan pertanyaan razan yang terdengar ambigu itu

"Semalem gue ada telpon elo, abistu gue chating dua kali trus lo read doang. Abis lo read, nomor gue lo blokir!" Jawab razan

Puspita heran, ia pun langsung membuka mini bag nya. Ia melihat benar kah apa yang di ucapkan razan barusan. Dan saat ia melihat ponsel milik nya, ternyata benar saja nomor razan dalam keadaan terblokir, tapi tak ada jejak panggilan tak terjawab atau pun chating dari razan

"Pasti kerjaan kak rafa!" Batin puspita

"Oh iya, sorry zan! Semalem kayak nya hp gue eror jadi ke blokir sendiri. Ini udah gue unblock kok!" Ucap puspita

"Oh gitu ya, ya udah deh gak apa apa!" Jawab razan

"Emang nya lo nelpon gue malem malem ada apaan?" Tanya puspita

"Ah, enggak kok. Gue iseng aja, soal nya gue kan tau lo itu suka begadang mangkanya daripada gabut tadi nya pengen gue telpon, eh tau nya hp lo eror!" Jawab razan berbohong

"Oh gitu, iya udah deh kalo gak ada apa apa! Gue kira kenapa!" Ucap puspita

Kini, razan pun kembalu memfokuskan pandangan nya pada lalu lintas di depan. Bahkan, kini mobil yang mereka tumpangi sudah berada tak jauh dari kafe yang biasa selalu mereka kunjungi

Razan keluar dari mobil saat mobil milik nya sudah ia parkir kan di tempat yang seharus nya, ia pun membukakan pintu untuk puspita. Bahkan, perlakuan razan terhadap puspita pun mendapag perhatian dari teman teman mereka

"Lo berdua pacaran gak sih, kok kayak nya romantis banget!" Ucap gery

"Heh enak aja lo ngomong, kita tuh temenan tau gak sih! Konco kentel ini, masa iya pacaran!" Jawab puspita

"Tapi, emang iya sih! Siapa pun yang gak kenal kalian pasti bakal mikir yang sama kayak kita!" Sahut hans

"Udah deh gak usah mikir yang aneh aneh, gue tau lo pada punya pasangan sedangkan gue sama razan jomblo abadi!" Ucap puspita sambil memutar malas kedua bola mata nya

"Ha ha ha, ya udah deh mending sekarang kita masuk ke dalem. Gue laper banget nih pengen makan yang banyak!" Sahut mita

"Ya udah lah, skuy masuk!" Sahut della dan desi

Akhirnya, mereka pun masuk ke dalam kafe yang biasa mereka kunjungi itu. Di sisi lain, ada sepasang bola mata yang melirik ke arah mereka berada.

Ia adalah rafa, rafa sengaja mengikuti ke mana puspita pergi. Sungguh, ia tak tenang. Apalagi, melihat kemesraaan yang di tunjukkan razan pada puspita. Pria mana pun pasti paham, jika razan pasti diam diam menyukai puspita

"Guys, kalian mau pesen apa?" Tanya desi

"Kayak biasa aja deh!" Jawab puspita

"Samain aja semua, pesen makanan yang biasa kita makan aja!" sahut rafa

"Oke deh!" Jawab desi

Kini, mereka sudah duduk di lantai dua kafe tersebut. Kafe yang sangat indah dan asri, membuat siapa pun yang pergi dan datang ke sana akan merasakan nyaman berada di tempat sejuk seperti itu

Banyak nya tanaman hijau dan bunga bunga yang harum, membuat kafe tersebut seolah memiliki ciri khas tersendiri yang membuat orang orang tertarik datang dan berlama lama di dalam sana

"Eh, guys! Nanti kita ke mall yuk" ucap mita

"Lo mau belanja?" Tanya della

"Bukan, kita nonton bioskop yuk! Udah lama loh kita gak nonton, biasanya pas kita masih SMA balik sekolah nonton bioskop!" Jawab mita

"Boleh juga sih, emang nya mau nonton film apa?" Tanya desi

"Gimana kalo kita nonton film pengabdi setan, seru tuh! Gue lupa sih dia rilis pengabdi setan dua atau tiga. Tapi yang jelas pasti seru!" Ucap mita

"Gue sih ayok ayok aja, kalo pada mau nonton ya ntar abis ini kita ngemall!" Sahut hans

"Gue ikut aja dah!" Ucap gery

"Lo gimana zan?" Tanya gery pada razan

"Gue sih ikut aja, lo ikut kan pit! Gak seru kalo lo gak ikut" tanya razan pada puspita

"Ih gimana ya, tapi gue tuh suka scarry kalo nonton film hantu!" Jawab puspita

"Udah jangan takut, kan cuma film doang. Lagian ada kita kan!" Sahut puspita

"Ayok lah pit, ikut. Gak seru kalo lo gak ikut!" Ucap razan

"I-iya deh gue ikut!" Jawab puspita

"Oke sip, nanti abis dari sini kita langsung nonton ya!" Ucap mita

Mereka semua pun setuju, sebenarnya puspita kurang suka dengan film hantu. Karena pada dasar nya, ia seorang penakut. Tapi, karena tak ingin mengecewakan sahabat sahabat nya puspita pun memilih untuk ikut bergabung bersama mereka

"Semoga aja gak ada jumpscare jumpscare deh! Trauma gue" batin puspita

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "

BAB 12 | Cemburu Part 2
"Guys, kita foto foto dulu yuk!" Ajak desi

"Wah boleh tuh, nanti gue up ke sosmed trus gue tag kalian semua!" Sahut mita

"Okey, ya udah kita minta tolong mas mas itu buat ambil foto ya!" Ucap della

Della pun menghampiri waiters yang berada di kafe itu, ia meminta tolong pada waiters tersebut untuk mengambil foto mereka

"Permisi, mas! Saya boleh minta tolong fotoin gak ya?" Tanya della

"Oh iya kak, boleh!" Jawab waiters tersebut

Akhirnya, mereka pun mulai melakukan sesi foto itu. Bahkan, posisi duduk puspita tepat di samping razan. Mereka semua berangkulan, puspita yang foto sambil senyum pun di rangkul oleh razan

Cekrek!

Cekrek!

Cekrek!

"Udah mas, terima kasih banyak ya!" Ucap della

"Oh ya kak, sama sama!" Jawab waiters itu

Setelah selesai berfoto, kini mereka semua pun melihat hasil foto itu. Dan ternyata, hasil nya sangat bagus bagus. Sehingga tanpa pikir panjang, mita pun mengupload foto foto mereka ke sosial media nya, dan men tag akun mereka semua

"Guys gue udah tag kalian tuh, repost dong!" Ucap mita

"Oke oke!" Jawab mereka semua

Dan benar saja, satu persatu dari mereka mulai me repost postingan yang di unggah oleh mita ke sosial media. Tak terkecuali puspita, ia pun turut me repost postingan itu

"Udah gue repost ya!" Ucap puspita

"Oke deh, eh btw nanti kita nonton mau jam berapa?" Tanya della

"Jam 12an aja kali ya otw ke mall nya, gue masih nyaman di sini nih! Gak apa apa kan guys?" Tanya mita

"Iya deh gak apa apa, lagian kan cuma nonton ini gak buru buru!" Sahut puspita

Di sisi lain, rafa membuka ponsel milik nya dan melihat akun sosial media nya. Di sana, ia melihat puspita mengunggah story repost dari puspita

Di sana, rafa menggeram kesal. Pasal nya, di foto itu sangat nampak puspita di rangkul oleh razan yang berada tepat di samping nya. Mereka sudah seperti pasangan kekasih yang sangat mesra dalam foto itu

"Shit! Udah kayak pacaran aja. Berani banget nih laki rangkul rangkul, belum pernah gue tonjok kali ya muka nya!" Umpat rafa yang sangat kesal

Rafa pun mulai menstalking menggunakan akun ke dua nya, di sana ia mulai melihat akun sosial media teman teman puspita yang tak di privasi itu, termasuk razan

Namun, betapa kaget nya rafa saat tiba tiba ia melihat razan baru saja membuat status di akun sosial media nya. Di dalam foto itu, razan berfoto berdua bersama puspita. Bahkan, puspita tersenyum sangat manis dan duduk menempel dengan razan

"Wah wah wah, emang bener bener nih! Liat aja macem macem gue ajak ribut bener" ucap rafa sendirian dalam mobil

Bahkan, kini rafa terlihat seperti orang gila yang terus terusan mengumpat kata kata kotor dan kekesalan nya di dalam mobil

Ntah mengapa, ia jadi sangat kesal dan emosi melihat kedekatan puspita bersama razan. Padahal, di sana mereka bukan hanya berdua saja, melainkan bersama teman teman puspita juga

***

"Guys, kita ke mall sekarang yuk!" Ajak mita

"Lah, kata nya jam 12 an aja. Kok tiba tiba ngajak sekarang mit?" Tanya puspita

"Iya gak apa apa, udah mulai jenuh gue. Jadi pengen cepet cepet nonton film horor nya!" Jawab mita

"Ya udah deh, yok lah kita berangkat sekarang!" Sahut hans

"Sabar, kali ini bill nya biar gue aja yang bayar" ucap razan tiba tiba

"Wah wah, tumben nih. Anak sultan lagi baik ya, traktir traktir makanan segini banyak!" Sahut gery

"Ha ha ha sultan mah bebas!" Ucap hans

"Gak gitu men, ya kan jarang jarang gue traktir. Emang lo pada gak mau di traktir hah?" Tanya razan

"Wah ya pasti enggak lah zan, gak nolak maksud nya ha ha ha!" Jawab mita sambil tertawa terbahak bahak

"Ya udah selo. Gue bayar dulu!" Ucap razan

Kini, razan bangkit dari duduk nya. Ia sendirian berjalan ke arah meja kasir untuk membayar tagihan makanan dan minuman yang mereka pesan tadi

"Eh pit, lo gak naksir apa sama razan?" Tanya mita tiba tiba

"Lah sinting lo ya? Tiba tiba ngomong kayak gitu!" Jawab puspita yang kaget mendengar ucapan sang sahabat

"Ya enggak, kayak nya gue perhatiin si razan tuh beda gitu sama lo. Mangkanya gue nanya ke elo cuma mau mastiin aja, lo suka apa enggak sama dia!" Ucap mita

"Udah deh mit, gak usah aneh aneh! Gue itu sama razan murni sahabatan aja. Sama kayak gue dan kalian semua, sahabat sahabat tersayang gue!" Jawab puspita

Mita pun memutar malas kedua bola mata nya, padahal ia berkata seperti itu hanya memancing puspita. Dan ternyata, puspita memang benar benar tak ada rasa suka sedikit pun ke razan

Perasaan dirinya pada razan hanya murni sebatas seorang sahabat, tidak lebih dari itu. Walaupun, puspita tau pasti sahabat sahabat nya yang lain akan mengira bahwa ia dan razan memiliki hubungan spesial

Kini, razan sudah selesai membayar tagihan makanan dan minuman mereka. Razan pun kembali ke arah tempat duduk mereka, sambil mengajak mereka untuk langsung keluar dan pergi dari kafe itu

"Udah kelar nih, yok lah gas otw!" Ucap razan

"Oke siap, gas kuy!" Sahut hans dan gery bersamaan

Kini, mereka semua pun mulai bangkit dari tempat duduk itu. Mereka bersamaan jalan ke arah parkiran mobil, bahkan razan pun berjalan tepat di samping puspita

Tiba tiba, saat puspita melangkahkan kaki ia tersandung batu yang lumayan besar dan membuat dirinya hampir saja terjatuh. Beruntung, razan yang sigap langsung merangkul tubuh puspita dan menahan agar tidak jatuh

"Ciee ciee … pandangan pertama, awal aku berjumpa. Hobahhh!" Ucap mita mengejek puspita dan razan sambil bernyanyi

"Eh, zan maap maap. Btw makasih ya, keselandung gue gak liat ada tuh batu!" Ucap puspita

"Iya pit gak apa apa, mangkanya kalo jalan pelan pelan aja gak usah buru buru. Nanti yang ada lo jatoh, coba kalo gak ada gue bakal lecet dah kulit lo!" Jawab razan

"Ah lebay lo, ya udah deh sekali lagi makasih!" Ucap puspita

"Wah wah, gimana enak gak? Empuk gak dada nya razan!" Ucap della tiba tiba

"Kampret lu, gak sengaja gue tuh. Lo nih ya sama aja kayak mita, dasar!" Ucap puspita kesal

Mereka semua pun tertawa melihat tingkah puspita, memang benar mereka melihat razan dan puspita sangat cocok. Namun sayang, baik razan mau pun puspita hanya sebatas sahabat saja

Di saat mereka sedang bercanda canda sambil berjalan menuju parkiran mobil, di dalam mobil nya rafa nampak benar benar emosi melihat puspita di rangkul oleh razan seperti itu

"Bangs*t, malah ngerangkul rangkul. Emang nih laki dasar nya nyari kesempatan dalam kesempitan!" Umpat rafa kesal

Brakkk!

Tiiiiinnnn!

Rafa tersentak, saat tak sengaja ia memukul kemudi nya dan tak sengaja pula klakson mobil nya ikut kepencet. Sontak saja suara klakson yang menggelegar itu terdengar, bahkan suara itu sampai ke tempat di mana puspita berada

Sejenak, puspita melirik ke arah mobil putih yang terparkir tak jauh dari dirinya berada. Ia pun mengerutkan dahi, saat tak sengaja ia melihat plat mobil tersebut

"Astaga, itu kan mobil nya kak rafa!" Batin puspita

Rafa melihat ke arah puspita, beruntung kaca mobil nya menggunakan kaca film sehingga tak dapat terlihat dari luar. Melihat puspita yang semakin lekat menatap ke arah mobil nya mendadak membuat rafa panik dan langsung mengemudikan mobil nya meninggalkan lokasi itu

"Sial, ketauan gue!" Umpat rafa sambil mengemudikan mobil nya

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 13 | Kemarahan Rafa
Saat mobil rafa melaju meninggalkan kafe itu, puspita pun melirik dengan tatapan heran. Pasal nya ia tak tau mengapa sang kakak berada di tempat yang sama dengan diri nya, apakah hanya kebetulan atau memang ia sedang di pantau dengan sang kakak tiri nya itu

"Kak rafa ngapain ya di sini? Apa jangan jangan lagi janjian sama orang. Tapi kok pergi nya kayak buru buru banget gitu sih!" Batin puspita

Puspita berjalan sambil berbicara dalam hati, bahkan mita yang sedari tadi mengajak nya berbicara pun memanggil manggil nama nya

"Woi pit!" Ucap mita dengan nada sedikit meninggi yang membuat puspita kaget

"Hah, apaan sih! Ngagetin aja!" Jawab puspita dengan sedikit menyentak

"Yang kenapa itu elo, gue dari tadi ngajak ngomong malah diem aja. Bengong in apa sih lo!" Ucap mita

"Gak apa apa, gue cuma kangen sama mama aja!" Jawab puspita berbohong, padahal jelas jelas ia sedang memikirkan rafa

"Ya elah, udah kali! Nyokap lo kan cuma ke bali, lagian ntar juga balik" ucap mita

"Iya mit!" Jawab puspita

Kini, mereka pun sudah berada tepat di parkiran kafe tersebut. Bahkan, razan dan puspita serta teman teman mereka yang lain sudah masuk ke dalam mobil masing masing. Mereka meninggalkan kafe itu. dan akan menuju ke mall yang ada di pusat kota

***

Mall Boemi Kedaton | Pukul 11:45 Siang

Singkat cerita, kini mereka sudah berada di mall boemi kedaton. Bahkan, sekarang mereka berada di besment dan sudah turun dari mobil masing masing untuk pergi ke pintu masuk mall tersebut

"Skuy guys!" Ucap desi

Mereka berjalan beriringan, saat sudah berada di dalam. Kini, para wanita itu sibuk ingin pergi ke dalam toilet. Mulai dari mita yang ingin buang air kecil, della dan desi yang ingin tacap tacap make up mereka, sementara puspita hanya ikut saja

"Bentar gue pipis dulu, kalian tunggu di sana ya!" Ucap mita sambil menunjuk ke arah kaca besar yang terdapat wastafel di depan nya

Mereka kompak mengangguk, dan berjalan ke arah kaca itu. Sementara mita sudah masuk ke dalam kamar mandi dan mulai buang air kecil di dalam sana

Di sisi lain, gery, hans, zilan dan razan berada tak jauh dari toilet wanita menunggu mereka semua keluar dari sana. Di sela sela menunggu, mereka mulai mengajak razan berbincang bincang santai

"Zan, jujur deh sama kita! Lo sebenernya ada rasa kan sama puspita?" Tanya gery

"Maksud lo gimana!" Jawab razan

"Iya gue nih cwo, kita semua cwo! Gue tau lah apa yang ada di otak lo. Lagian puspita cantik, baik mana mungkin lo gak kepincut sama dia!" Ucap gery

"Bener apa yang di bilang gery, gue aja yang sebagai kawan baik lo ngeliat dari mata lo kayak nya tatapan lo ke puspita beda banget!" Sahut hans

"Asli, gue juga ngerasa hal yang sama. Gini ya brother, kalo lo emang bener bener suka dan sayang sama puspita kenapa gak nyoba tembak aja dulu. Nyatain perasaan lo ke dia, sapa tau emang dia juga beneran suka sama lo!" Ucap zilan

"Ya ya ya, oke! Gue jujur sama kalian. Tapi gue minta jangan ada yang bocor ya. Gue emang diem diem suka sama puspita dari awal kita masuk SMA. Tapi, gue gak berani nyatain perasaan gue ke dia!" Jawab razan berbicara dengan jujur

"Gak berani kenapa? Lo takut di tolak, atau lo takut dia udah punya crush laen?" Tanya zilan

"Eh bentar bentar, kayak nya sih puspita gak mungkin punya crush laen. Lagi pula dia kalo maen juga sama kita kita doang, banyak sih cwo yang suka dan nyatain cinta ke dia, tapi pada di tolak gak tau apa alesannya!" Ucap hans

"Nah, true! Itu yang ada di otak gue. Lo tau puspita orang nya gimana, kalo ada cwo deket sama dia trus tiba tiba tuh cwo nyatain perasaan ke dia pasti di jauhin sama puspita, gue gak mau itu kejadian sama gue!" Ucap razan

"Ya elah, berarti elo nya yang cupu! Apa salah nya di coba dulu zan zan!" Sahut gery

"Buat sementara biarin aja deh kayak gini dulu, jujur gue nyaman banget kayak gini!" Jawab razan

"Hu, dasar payah!" Sahut zilan dengan sedikit kencang

"Payah apaan? Kalian lagi bahas apa?"

Deg!

Tiba tiba mereka semua termenung, pasal nya ternyata para gadis itu sudah keluar dan kini berdiri tak jauh dari posisi mereka duduk. Para gadis itu menatap dengan tatapan tanya ke arah mereka

"E-enggak, kita lagi bahas game!" Ucap razan dengan sedikit gugup

"Oh bahas game ya, gue kira bahas cwe!" Sahut della

"Awas aja bahas cwe, inget di sini yang jomblo cuma puspita sama razan. Kalo kalian bahas cwe laen, atau nyoba mau maen di belakang sama cwe cwe laen gue pastiin lo pada gak bisa ketemu kita lagi!" Ucap mita

"Sayang, jangan galak galak dong! Kan kita emang lagi bahas game doang masa sampe segitu nya. Ya udah, mending kita sekarang ke bioskop aja yuk!" Ajak zilan pada mita sambil merangkul pundak sang pacar

"Udah deh mit, gak usah kayak anak kecil. Bener apa kata zilan, mending kita ke bioskop langsung yuk!" Ajak puspita

Mereka pun mengangguk setuju, setelah itu mereka mulai berjalan menyusuri mall yang sangat besar itu. Mereka menaiki lift dan memencet tombol angka 3 untuk menuju ke bioskop

Ting!

Pintu lift terbuka, kini mereka sudah sampai di lantai 3. Mereka pun mulai masuk ke dalam bioskop tersebut, para pria itu mulai mengantri membeli tiket, sementara para wanita itu mengantri membeli cemilan untuk di dalam nanti

"Guys, udah nih film nya mulai 10 menit lagi!" Ucap razan

"Eh bentar bentar, gue masih mesen popcorn buat di dalem!" Jawab puspita

"Ya udah gak apa apa, oh ya sekalian beli minum juga. Sama kalo mau beli yang lain gak apa apa beli aja, gue yang bayar. Nih, pit pegang ATM gue aja buat bayar nya!" Ucap razan sambil menyodorkan ATM milik nya

"Ini serius nih?" Tanya puspita

"Iya lah serius, beli makanan sama minuman buat kita cemilin sambil nonton di dalem nanti!" Jawab razan

"Ya udah deh!" Ucap puspita sambil menerima ATM tersebut

Cekrek!

Cekrek!

Tanpa sepengetahuan puspita atau pun razan, mita mengambil foto pada saat razan memberikan ATM pada puspita untuk membayar makanan dan minuman yang mereka pesan

Caption : "vibes nya kayak suami ngasih ATM ke istri"

—Send—

Mita membuat status di sosial media nya, dan setelah itu ia pun kembali menaruh ponsel nya ke dalam mini bag. Karena film akan di mulai sebentar lagi, kini mereka berjalan memasuki studio bersama sama

"Guys, kita bangku berapa?" Tanya mita

"E6 sampe E13 ya, tinggal pilih aja mau duduk di E berapa!" Jawab razan

"Oh, oke deh!" Ucap mita

Setelah itu, mereka pun masuk ke dalam bioskop. Kini, puspita dan razan duduk bersampingan di E12 dan E13. Mereka terpaksa duduk di kursi pojok karena sahabat sahabat mereka yang sudah terlebih dahulu memilih bangku nya

"Buset mojok ini mah!" Sahut hans

"Shuut! Diem hans, gue sengaja ngatur biar razan sama puspita di pojokan! Biar ada benih benih cinta yang tumbuh di antara mereka ha ha ha!" Bisik mita pada hans yang duduk di kursi E7

"Oh gitu, ya udah deh bagus kalo gitu! Biar mereka deket, risih gue kalo ngeliat mereka kayak deket tapi gak jadian!" Sahut desi

"Nah ya mangkanya, udah biarin aja deh!" Jawab mita

Kini, mereka semua sudah fokus pada layar besar di hadapan mereka. Di mana layar itu sudah menampilkan adegan awal film yang menurut mereka sangat seram dan sangat menegangkan tentu nya

Mereka terus saja menonton sambil memakan dan meminum cemilan yang di beli tadi, bahkan kini puspita merasa takut karena ia yang memang penakut di ajak nonton film horor

"AAAAA!!" Puspita berteriak, sama seperti penonton yang lain kala melihat hantu yang muncul di layar depan itu

"Santai pit, cuma film kok!" Ucap razan sambil mengelus pelan pucuk kepala puspita

Puspita diam saja, menurut nya itu masih batas wajar. Sampai di mana adegan sudah berpindah, di dalam film itu ternyata ada beberapa scene yang mengandung unsur 21+, dan tentu saja siapa pun pria atau wanita normal akan bergairah saat menonton adegan itu

Bahkan, razan yang berada di samping puspita terus saja menatap wajah cantik puspita. Ia semakin dekat dengan wajah puspita yang masih fokus ke layar di hadapan nya, bahkan kini razan hendak mencium pipi puspita

Bugh!

"Arghhh!"

Tiba tiba, satu pukulan mendarat tepat di wajah tampan razan. Bahkan, sudut bibir nya mengeluarkan darah segar karena susah di pukul oleh seorang pria yang datang ntah dari mana asal nya

Karena ruangan gelap, puspita dan razan tak dapat melihat dengan jelas siapa pria yang memukul razan itu. Sampai pada akhirnya, pria itu menyeret razan untuk keluar dari dalam studio bioskop itu

Baik puspita maupun sahabat sahabat nya pun kaget melihat razan di seret oleh seorang pria yang tak jelas wajah nya, akhir nya mereka pun mengikuti ke luar untuk melihat siapa dan apa maksud pria itu

"K-kak rafa!" Ucap puspita kaget saat tau bahwa yang memukul razan adalah kakak tiri nya sendiri

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"K-akkk! Udah kakk, udahh!" Puspita menarik narik baju rafa, namun sayang rafa tak memperdulikan itu. Ia lebih memfokuskan diri pada pria yang saat ini sudah tersungkur di atas lantai

Saat rafa akan menghajar razan kembali, mereka di lerai oleh sahabat sahabat puspita yang lain. Bahkan, para pria itu pun marah pada rafa dan bertanya apa maksud dan tujuan rafa memukuli razan sampai seperti itu

"Woi udah woi!" Ucap gery melerai

"Udah udah, zan zan! Lo gak apa apa?" Tanya hans

"Lo siapa? Sinting lo ya tiba tiba dateng maen pukul anak orang sembarangan, mau gue laporin keamanan di sini lo, hah?" Tanya hans dengan nada meninggi ke rafa

"Lo nanya gue siapa? Lo tanya ke temen lo apa yang mau dia perbuat sama adek tiri gue di dalem tadi. Kalo gue gak keburu dateng dan hajar dia, mau ngelakuin apa dia tadi, hah?" Ucap rafa dengan nada yang tak kalah tinggi membuat hans menciut

"Adek tiri, berarti…" belum sempat mita melanjutkan ucapan nya, puspita terlebih dahulu memotong pembicaraan

"Ini sebenernya kenapa sih, gue gak paham. Kak, maksud kakak apa aku gak ngerti. Kakak kenapa sih tiba tiba dateng dan pukul temen aku sampe babak belur gitu, kasian tau gak sih!" Ucap puspita kesal pada sang kakak

"Oh jadi kamu salahin kakak dan bela temen kamu ini, kamu tau gak. Kalo kakak tadi gak ikutin kamu sampe masuk ke dalem bioskop, kamu udah di grepe grepe di cium sama dia!" Jawab rafa

"Hah, g-gak mungkin!" Ucap puspita membela razan

"Tanya aja sama bajingan itu, dia ngaku apa enggak! Kalo dia gentle pasti ngaku, bukan malah sembunyi untu!" Jawab rafa

"Zan, jawab jujur omongan gue. Apa yang di bilang kakak gue bener?" Tanya puspita ke razan

Hening, razan diam. Ia masih termenung dan terpaku, bahkan ia sendiri pun bingung harus menjawab seperti apa.

"JAWAB ATAU GUE GAK MAU KETEMU LO LAGI!" Ucap puspita marah sambil berteriak

"G-gue minta maaf al, gue khilaf. Gue gak bisa nahan diri pas ada adegan dewasa tadi, gue ngaku emang gue mau cium elo tapi belum jadi!" Jawab razan sambil menundukkan kepala nya

"Anj*ng, jadi bener apa yang di bilang kakak gue! Tega lo ya sama gue, lo anggep gue apa? Cwe murahan?" Tanya puspita

"Maafin gue pit, gue khilaf. Gue gak bisa kontrol diri gue, iya gue ngaku selama ini emang gue sayang sama lo. Tapi gue takut ungkapin rasa sayang gue ke elo, gue takut lo ngejauh dari gue!" Ucap rafa berbicara jujur dan mengungkapkan isi hati nya

"Gue anggep lo sahabat, gak lebih dari itu. Tapi hari ini, lo udah kecewain gue. Gue kecewa sama lo, jadi mulai hari ini jangan ketemuin gue dulu, gue mau sendiri!" Ucap puspita sambil meninggalkan mereka semua yang masih termenung melihat apa yang baru saja terjadi

Saat puspita pergi, rafa pun dengan cepat menyusul sang adik tiri nya itu. Bahkan, sebelum pergi keluar dari bioskop. Rafa sempat memperingati razan untuk tidak bertemu atau muncul di hadapan puspita lagi

"Zan zan, lo gimana sih kenapa bisa kayak gini!" Ucap mita

"Sorry, gue minta maaf! Gue khilaf, gue gak nyangka kalo ending nya bakal kayak gini. Gue nyesel!" Jawab razan

"Kecewa gue sama lo zan, padahal kita udah berusaha bantu lo buat nyatain perasaan ke puspita. Tapi, bantuan kita malah lo pergunain buat ngelakuin hal yang enggak enggak ke puspita!" Sahut gery

"Parah lo zan, gimana perasaan puspita. Apalagi, cwo yang hajar lo tadi itu kakak tiri nya puspita. Gimana kalo kakak nya bakal lapor ke mama papa nya, gue gak ikut campur deh!" Sahut zilan

"Gue juga deh, kalo urusan ini gak ikut campur. Lo yang buat ini terjadi, jadi lo harus selesain sendiri! Ini murni bener bener ke tolol an elo zan!" Sahut hans

"Kalian bisa diem gak sih! Gue tau gue salah, gak usah pojokin gue. Gue juga bakal berusaha minta maaf ke puspita!" Ucap razan yang merasa tersudutkan, dan pergi begitu saja meninggalkan sahabat sahabat nya

***

"Masuk mobil sekarang!" Ucap rafa datar

Puspita diam, sungguh ia merasa takut dengan sikap datar dan dingin sang kakak saat ini. Tanpa membantah, ia masuk ke dalam mobil dengan perasaan takut dan khawatir

Ia takut sang kakak akan mengadukan semua nya pada sang mama, dan sudah pasti ia akan di larang untuk pergi ke luar luar rumah bersama teman teman nya lagi

Puspita pun duduk di kursi pengemudi, tepat di samping rafa berada. Kini, rafa pun mulai menyalakan mesin mobil nya dan mulai pergi meninggalkan mall itu

Di perjalanan, tak ada pembahasan apa pun yang di bahas. Baik rafa maupun puspita tetap diam dan saling menutup rapat kedua mulut nya. Puspita bingung, ia tak tau harus berkata apa pada sang kakak

"Kak, kenapa kakak bisa tau aku di bioskop? Aku ke mall dan masuk ke ruangan itu?" Tanya puspita yang mulai memberanikan diri bertanya pada sang kakak

"Setelah rangkul rangkulan, di kasih ATM buat bayar minuman sama makanan, masuk bioskop duduk di pojokan? Polos apa terlalu lugu?" Jawab rafa dengan datar dan tanpa melihat ke arah puspita

"M-maksud kakak?" Tanya puspita

"Denger, cwo kalo di kasih angin seger bakal manfaatin situasi kondisi. Jadi cwe jangan gampang di bodohin, mau mau nya di ajak ke pojokan kayak tadi!" Jawab rafa

"Maksud kakak ngomong gitu sama aku apaan? Kakak kira aku cwe gampangan yang bisa di ajak mojok mojok gitu apa, hah! Kalo bukan karna udah keduluan mereka yang ambil kursi tengah juga aku gak bakal di situ. Jangan asal sembarangan ngomong kayak gitu!"

"Ucapan kakak seolah olah nuduh kalo aku itu cwe gampangan banget di mata kakak! Kenapa?" Ucap puspita marah

"Stop puspita, jangan ngomong lagi!" Jawab rafa masih dengan datar dan dingin

"Kenapa nyuruh diem, jadi bener kan omongan aku. Apa karna aku udah pernah kakak tidurin, mangkanya bisa nuduh nuduh aku kayak…" belum sempat puspita melanjutkan ucapan nya, ia tersentak kaget saat tiba tiba rafa membentak diri nya dengan keras di dalam mobil

"STOP, KAKAK BILANG STOP YA STOP, NGERTI GAK SIH!" Bentak rafa

Puspita diam, baru pertama kali ini ia di bentak seseorang. Ia yang tadi nya menatap ke arah sang kakak pun langsung menatap ke arah depan sambil menunduk, bahkan kini air mata nya mulai menetes membasahi pipi nya

"M-maaf, kakak gak sengaja bentak kamu" ucap rafa yang sadar akan kesalahan nya

"Berenti, aku mau turun" jawab puspita sambil menangis

"Kakak minta maaf!" Ucap rafa

"Berenti atau aku loncat!" Jawab puspita

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 14 | Mencari Puspita
"Berenti, atau aku loncat!" Ucap puspita sambil meneteskan air mata

Rafa mengalah, ia meminggirkan mobil nya di pinggir jalan. Mana mungkin ia akan tetap melajukan kendaaan nya, bisa bisa puspita benar benar nekat dan akan loncat ke jalan raya yang penuh lalu lalang pengendara

Saat mobil rafa sudah menepi, dengan cepat puspita keluar sambil menangis dari mobil rafa. Bahkan, rafa pun sudah mengejar puspita yang berlari menghampiri taxi

"Puspita, tunggu kakak!" Teriak rafa sambil berlari mengejar sang adik

Blup!

Pintu taxi tertutup!

"Jalan pak!" Ucap puspita

Tok … tok … tok

"Dengerin kakak dulu!"

Brumm brumm!

Taxj itu pun mulai melaju meninggalkan rafa yang masih termenung di pinggir jalan raya itu, rafa merutuki diri nya berkali kali. Ia menyesal saat membentak sang adik seperti itu, ia kelepasan bisa berkata meninggi

"Arghhh, shit! Ini semua gara gara Bajingan itu!" Umpat rafa

Rafa pun berlari masuk ke dalam mobil, ia akan menyusul ke mana taxi puspita melaju tadi. Di perjalanan, ia mengambil ponsel milik nya dan berniat menghubungi puspita

Namun sayang, sudah berkali kali ia mencoba mengirim pesan dan menghubungi nomor sang adik. Tak ada satu pesan pun yang terbalas, dan tak ada juga satu panggilan pun yang di angkat oleh puspita

"Arghhh, sial!"

Rafa membanting kasar ponsel milik nya ke jok pengemudi di samping, ia mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi guna menyusul taxi puspita tadi

Namun sayang, taxi yang di naiki puspita sudah menghilang ntah kemana. Bahkan, rafa pun sampai bingung kenapa taxi itu menghilang sangat cepat

Ia tak kehilangan akal, rafa pun langsung mengemudi pulang ke arah rumah nya. Ia pikir, pasti puspita pulang dan akan langsung masuk ke dalam kamar nya.

***

Kediaman Adiwijaya | Pukul 13:00 WIB

Singkat cerita, kini rafa sudah sampai di rumah nya. Ia pun langsung masuk ke dalam dan menuju lantai dua untuk menemui puspita di kamar nya, saat berada di depan kamar puspita, rafa sudah mencoba beberapa kali mengetuk namun tak ada jawaban apa pun dari dalam

Tok … tok … tok

Tok … tok … tok

Tok … tok … tok

"Puspita, buka pintu nya! Kakak mau ngomong"

Hening, tak ada jawaban apa pun dari dalam. Merasa tak sabar, rafa pun mulai membuka pintu kamar itu dan ternyata kamar puspita tak di kunci

Ceklek!

Pintu terbuka!

"Puspita!" Ucap rafa

Kosong.

Hening.

Tak ada siapa pun di dalam, ternyata puspita tak berada di dalam kamar nya. Rafa sudah mencari ke kamar mandi, walj in closet namun tetap saja tak ada puspita

Rafa pun baru sadar, jika saat ini sudah pasti puspita tak pulang ke rumah itu. Ia pun kembali keluar dari kamar puspita dan berjalan menuju lantai bawah

"Bi, bi ijah!" Ucap rafa memanggil bi ijah

"Iya den, ada apa?" Tanya bi ijah dari dapur

"Puspita tadi pulang ke sini gak bi?" Tanya rafa

"Waduh, enggak den. Dari tadi non puspita belum pulang!" Jawab bi ijah

"Oh gitu ya, ya udah deh makasih bi!" Ucap rafa

Setelah berbincang pada bi ijah, rafa pun memutuskan untuk diam sejenak di ruang keluarga. Ia berfikir ke mana puspita saat ini pergi, atau mungkin ke luar? Atau ke mana ia tak tau

"Shit! Rumah nya" umpat rafa

Sangking pikiran nya sudah kalang kabut, rafa sampai lupa bahwa puspita mempunyai rumah sendiri. Ia pun langsung berjalan ke arah halaman rumah, ia memasuki mobil milik nya dan langsung berkendara menuju rumah puspita

Di jalan, ia terus terus mencoba menghubungi puspita. Namun sama saja, hasil nya tetap nihil. Puspita tak merespon satu pun pesan atau panggilan rafa, membuat rafa kesal sekaligus khawatir pada gadis itu

"Kenapa jadi gini sih, arghhh!"

Rafa kesal, ia menyesali perkataan nya yang membentak puspita tadi. Tak seharusnya ia seperti itu, ia kelepasan membentak gadis itu sampai sampai puspita menangis sesenggukan

Setelah menempuh jarak kurang lebih 20 menit dengan kecepatan tinggi, kini rafa sudah masuk ke dalam halaman rumah yang lumayan besar itu. Ia memberhentikan mobil nya dan langsung mengetuk pintu tersebut

Tok … tok … tok

Tak ada jawaban!

Tok … tok … tok

Ting tong! Ting tong!

Berkali kali ia mengetuk pintu, bahkan ia pun berkali kali memencet bel rumah itu. Tak ada jawaban apa apa, bahkan saat rafa mencoba membuka handle pintu itu, pintu itu terkunci rapat

"Permisi den, ada yang bisa saya bantu?" Ucap penjaga rumah itu

"Maaf, saya mau nanya. Apa pemilik rumah ini ada di dalam, saya kakak tiri nya!" Ucao rafa

"Maaf den, sebelumnya perkenalkan saya yang di suruh menjaga rumah ini. Setau saya, bu riani dan mba puspita sudah tak di sini lagi. Non puspita juga udah gak kesini lagi!" Jawab penjaga rumah itu

"Apa bapak serius, puspita tidak ada kesini?" Tanya rafa sekali lagi memastikan

"Iya den, saya serius!" Jawab penjaga rumah itu

"Ya sudah, kalau begitu terima kasih info nya pak. Saya pamit permisi dulu!" Ucap rafa berpamitan

Pria paruh baya itu pun mengangguk, setelah itu ia mulai meninggalkan rafa yang masih berdiri tak jauh dari mobil nya berada

"Di rumah nya gak ada, gak balik kerumah juga. Terus kamu di mana puspita!" Gumam rafa khawatir

Rafa pun masuk kembali ke rumah, kini perasaan nya mulai kalang kabut memikirkan sang adik yang pergi ntah ke mana. Namun, seketika otak cerdas nya mulai berputar dan menemukan ide cemerlang

"Bangs*t gue bodoh banget, gue kan bisa lacak pake tracking app yang gue pasang di hp dia. Kenapa gue jadi bodoh banget!" Umpat rafa merutuki dirinya sendiri

Kini, ia pun mengambil ponsel pintar nya itu. Ia mulai menggulirkan layar dan membuka app tracking di ponsel milik nya. Dan sekarang, ia mulai mengembangkan senyum kala mendapatkan lokasi tempat di mana puspita berada

"Ketemu!" Ucap rafa

Ia pun langsung mengendarai mobil nya untuk pergi dari rumah puspita, di bekali maps yang ada di tracking app itu ia mulai menyusul di mana puspita berada saat ini

***

"Pit, kenapa lo gak balik aja?" Tanya mita

"Gue numpang bentar di rumah lo, gue masih shock sama kejadian tadi!" Jawab puspita

"Pit, gue mau minta maaf ya sebelum nya. Karna gue yang gak kasih lo bangku tengah, jadi ada kejadian kayak gini!" Ucap mita menyesal

"Iya gak apa apa! Jadiin pembelajaran aja mit!" Jawab puspita

#Flashback Satu Jam Sebelum Nya

Drrrttt …. Drrrtttt

Puspita Is Calling

"Hallo, pit! Ada apa nelpon, lo baik baik aja kan? Sekarang lo di mana?" Tanya mita yang khawatir dengan keadaan puspita

"Gue di dalem taxi sekarang, gue mau curhat sama lo tentang kakak tiri gue. Gue ke rumah lo sekarang boleh gak? Apa lo masih sama mereka?" Tanya puspita

"Oh enggak kok. Dari kejadian tadi, zilan anter gue balik. Ini gue udah mau sampe di rumah, kalo lo mau kerumah gue gak apa apa zilan juga langsung pulang kok!" Jawab mita

"Lo kenapa, kok kedengeran nya kayak nangis gitu, lo baik baik aja kan?" Tanya mita

"Nanti gue cerita, yang jelas sekarang gue otw ke rumah lo!" Jawab puspita

"Iya udah, gue juga paling 10 menitan lagi sampe rumah lo. Tunggu gue ya!" Ucap puspita

"Okey, hati hati di jalan ya!" Jawab mita

Tuut … tuut … tuut

Panggilan terputus!

#Flashback off



"Pit, sebenernya lo kenapa? Mau cerita apa?" Tanya mita

"Sebenernya gue lagi berantem sama kakak tiri gue!" Jawab puspita

"Hah, kak bisa sih! Gimana cerita nya?" Tanya mita

"Iya dia marahin gue gara gara tadi, gue kan kesel ya gue nangis lah. Gue ngancem pas di mobil tadi, gue bilang kali gak berhentiin mobil nya gue nekat bakal loncat. Dan ternyata, dia berenti!" Jawab puspita berbohong. Mana mungkin ia akan mengatakan yang sejujur nya

"Ih lo ini ada ada aja deh, terus gimana? Lo gak mau pulang ke rumah, kalo nyokap lo tau lo kabur gimana coba!" Ucap mita

"Iya mangkanya sekarang gue bingung harus gimana, udah ah gue di sini dulu aja. Gue capek banget, lo liat nih mata gue sembeb kayak gini ngantuk banget bawaan nya. Gue numpang tidur bentar deh!" Ucap puspita langsung merebahkan diri nya di atas kasur

"Ye elah bocah maen asal tidur aja, ya udah deh tidur lah! Gue mau duduk di depan dulu, sambil telponan sama zilan" sahut mita

Mita pun meninggalkan puspita tidur di kamar nya, puspita sudah sangat sering tidur dan bahkan sering juga menginap di rumah mita. Karena memang mita di rumah sendirian, kedua orang tua nya sibuk bekerja

Mita pun berjalan ke arah sofa depan, tepat nya sofa yang berada di ruang tamu. Ia berniat akan menghubungi sang pacar, zilan. Namun, saat ia baru saja mendaratkan bokong nya di sofa terdengar suara bell dari depan rumah

Ting tong!

Ting tong!

"Lah, siapa pula yang bertamu ke rumah gue!" Gumam mita

Namun, ia pun berjalan ke arah pintu. Tanpa melihat ke kaca jendela siapa yang bertamu, mita pun langsung membukakan pintu, dan betapa terkejut nya ia saat melihat siapa orang yang ada di hadapan nya itu

"Permisi, ini rumah temen puspita?" Tanya rafa

–Rafa– yeah! Itu adalah rafa, ia mengetahui di mana lokasi tracking app ponsel puspita, dan rafa pun kini sudah berada tepat di depan pintu utama rumah mita

"I-iya, k-kakak tiri nya puspita ya?" Tanya mita terbata bata

"Iya, gue mau nanya puspita. Dia lagi apa di dalem?" Tanya rafa

"Ah, p-puspita ya. Puspita nya gak ada di sini!" Jawab mita berbohong

"Jangan coba coba bohongin gue, gue tau puspita di dalem. Mending lo kasih tau ke gue, atau gue bakal masuk ke dalem sendirian!" Ucap rafa dengan tatapan datar dan dingin nya

"Aduh mampus gue, mana udah janji gak bakal bilang bilang kalo puspita di sini!" Batin mita

"I-iya puspita di dalem, tapi dia lagi tidur. Gue gak mau ganggu dia!" Jawab mita

"Gue boleh masuk, gue bakal bawa dia pulang. Gak enak, nanti ketauan nyokap malah bikin bokap sama nyokap khawatir!" Jawab rafa

"Ada bener nya sih apa yang di bilang kakak tiri nya puspita, tapi kalo puspita marah sama gue gimana ya!" Batin mita

"Udah, gak usah takut. Gue bakal bawa dia balik ke rumah, gue permisi masuk ke dalem. Bisa tunjukin di mana kamar tempat puspita tidur?" Tanya rafa

"Ya udah deh, silahkan masuk! Gue kasih tau kamar nya!" Jawab mita

Kini, mereka pun masuk ke dalam. Mita berjalan di depan, menunjukkan arah kamar nya berada. Saat berada tepat di depan pintu kamar, mita pun membuka pintu itu dan terlihat puspita tidur sangat lelap

"Gue bawa puspita balik ya, thanks udah jagain puspita di sini!" Ucap rafa

Rafa pun menggendong puspita, bahkan sangking lelap nya puspita tidur ia sampai tak sadar saat ini sedang berada dalam gendongan sang kakak tiri nya itu

Kini, mita yang berada di dalam kamar pun menyusul rafa sambil membawa mini bag dan juga ponsel puspita yang tertinggal

"Kak, ini tas sama hp puspita!" Ucap mita sambil menyodorkan kedua barang itu

"Oh ya, thanks! Gue pamit balik dulu" ucap rafa

Mita pun mengangguk, ia membiarkan sang sahabat pulang dengan kakak tiri nya. Walaupun mita takut puspita akan marah pada nya nanti, tapi ia lebih khawatir jika mama atau papa puspita mengkhawatir kan puspita

Di sisi lain, kini rafa membawa puspita kembali ke rumah. Di perjalanan, ia menatap lekat ke wajah cantik sang adik yang terlihat sembab habis menangis itu

"Kasian dia, nyesel banget gue udah bentak bentak dia kayak tadi!" Gumam rafa

Kini, dengan kecepatan sedang. Rafa mengemudi di tengah lalu lintas yang tak begitu ramai kendaraan. Setelah menempuh jarak kurang lebih 30 menit, kini mobil milik rafa sudah memasuki halaman kediaman adiwijaya

Rafa turun dari mobil, sambil menggendong puspita tentu nya. Mereka berjalan ke lantai atas, tepat nya ke dalam kamar puspita. Di sana, rafa membaringkan tubuh puspita dan menaruh barang barang nya di atas nakas

Cup!

Rafa mencium kening sang adik, setelah itu ia pun membiarkan sang adik untuk tidur dan beristirahat terlebih dahulu. Tanpa meninggalkan puspita, rafa duduk di sofa yang berada tak jauh dari ranjang puspita

Ia menatap nanar ke arah sang adik, sungguh rasa nya sangat Sakit bila mengingat betapa kasar nya rafa saat membentak puspita seperti itu sampai sampai membuat puspita salah paham seperti itu

"Pasti dia bakal mikir yang enggak enggak tentang gue, dia salah paham! Gue gak bermaksud seperti itu dan semua itu murni karna kelepasan aja!" Batin rafa

Tok … tok … tok

Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, tak ingin suara ketukan itu membuat puspita terbangun. Rafa pun dengan cepat berjalan ke arah pintu dan melihat siapa yang mengetuk

"Permisi den, bi ijah liat aden sudah pulang sambil gendong non puspita. Ada apa den? Apa non puspita sakit. Kalo non sakit bibi bisa buatin bubur biar mendingan!" Ucap bi ijah

"Enggak apa apa kok bi, bibi gak usah khawatir ya. Puspita gak sakit, cuma tadi dia ketiduran pas main sama kawan nya. Mangkanya aku susul bawa ke rumah, dari pada dia tidur di tempat umum trus di apa apa in sama orang!" Jawab rafa

"Oh begitu, ya sudah kalo non gak apa apa den. Bi ijah udah masak loh, kalo den rafa sama non mau makan nanti bisa langsung ke bawah den!" Ucap bi ijah

"Iya bi, terima kasih ya sekali lagi!" Jawab rafa

"Sama sama den, ya udah kalo gitu bi ijah balik ke dapur lagi ya, permisi!" Ucap bi ijah sambil berpamitan pada rafa

Begitu lah sikap bi ijah, ia sangat perhatian pada seisi rumah itu. Bahkan, bu ijah sudah menganggap rafa sebagai anak nya sendiri karena ia sudah sangat lama bekerja pada keluarga adiwijaya

Bukan hanya setahun atau dua tahun, bi ijah sudah bekerja di keluarga itu dari rafa balita sampai se dewasa ini. Maka dari itu, bi ijah sudah mereka anggap seperti keluarga mereka sendiri

Rafa kembali ke dalam kamar, ia kembali duduk di atas sofa sambil memegang ponsel yang berdenting tanda sebuah pesan masuk

Ting!

Message from Mama

Mama : ("kak, puspita udah pulang belum. Jangan lupa makan ya, puspita punya penyakit asam lambung kak! Jangan biarin adek nya telat makan ya. Kamu juga jangan sampe telat makan, mama gak mau loh anak anak mama sampe sakit sedangkan mama sama papa lagi jauh dari kalian!")

Rafa : ("iya ma, puspita udah pulang kok udah ada di kamar. Nanti aku suruh dia makan ma tenang aja, mama sama papa sehat sehat aja di sana nikmatin bulan madu kalian. Puspita biar aku yang jaga!")

– Send –

Pesan terkirim!

Setelah mengirim pesan itu, kini rafa pun menaruh kembali ponsel milik nya ke saku celana nya. Ia pun menyender ke sofa sambil bersedekap dada, tanpa di rasa rafa yang lelah pun mulai memejamkan mata dan tertidur di dalam kamar puspita

Menit telah berlalu, kini siang sudah berganti petang. Puspita yang tertidur pulas mulai membuka kedua mata nya, ia mengerjap beberapa kali sambil melihat keadaan sekitar yang nampak tak asing bagi dirinya

Saat sudah benar benar sadar dan tau bahwa kini ia berada di dalam kamar nya, puspita langsung terduduk. Ia menatap ke arah sekitar, dan netra nya di kejutkan dengan rafa yang sedang tertidur pulas di atas sofa

"G-gue udah di rumah? K-kok bisa sih! Bukan nya gue tadi tidur di rumah mita. Terus, ini kenapa dia tidur di dalem kamar gue!" Batin puspita

Puspita yang keheranan pun mengambil ponsel milik nya yang nampak di atas nakas, ia mengirim pesan pada mita dan berharap sahabat nya itu menjelaskan dan cepat membalas

Puspita mengirim pesan pada mita, ia bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada nya dan mengapa ia bisa sampai berada di rumah kini, namun mita tak kunjung membalas pesan puspita sehingga membuat puspita mendesah kasar

Hingga, karena fokus nya masih ke ponsel. Ia sampai tak melihat rafa sudah bangun dan kini rafa tepat berada di hadapan nya

"Hubungin siapa?" Tanya rafa

"Astaga!" Ucap puspita kaget

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "
BAB 15 | Penjelasan Rafa (21++)
WARNINGG!!! Banyak mengandung adegan 21++ di harap pembaca dapat bijak dalam memilih bacaan ya:) yg di bawah umur atau tidak suka bisa di skip untuk kali ini:)

HAPPY READING:)




"Hubungin siapa?" Tanya rafa

"Astaga!" Ucap puspita kaget

"Abis hubungin mita?" Tanya rafa

"I-iya, ngapain aku di sini. Tadi aku di rumah mita lagi tidur, pasti kakak kan yang bawa aku pulang!" Ucap puspita kesal

"Kamu gak bisa lari dari masalah, kakak tau kakak salah udah bentak bentak kamu kayak tadi. Gak seharus nya kakak kayak gitu, kakak cuma gak mau kamu kenapa napa di luaran sana!" Ucap rafa

"Tapi omongan kakak bikin aku kaget, selama ini aku gak pernah di bentak orang kayak gitu!" Jawab puspita

"Hey hey, dengerin kakak! Kakak tau kakak salah, kakak minta maaf udah kelepasan ngebentak bentak kamu kayak tadi. Jujur, kakak gak suka omongan kamu pas di mobil tadi!" Ucap rafa

"Tapi yang aku omongin emang bener kan, kakak duluan yang ngomong kayak gitu seolah olah aku itu cwe gampangan!" Jawab puspita

"Gak, gak ada yang bilang kamu cwe gampangan. Inget puspita, kakak cuma gak suka liat kamu deket sama cwo lain. Apalagi bajingan tadi, dia yang udah mau lecehin kamu di tempat yang gak semestinya, dan kakak gak terima itu semua!" Ucap rafa dengan mengeraskan rahang nya

"Kenapa? Kenapa kakak gak suka ada orang yang mau cium atau deketin aku. Apa alesan nya?" Tanya puspita dengan menatap lekat binar mata rafa

"Karna kakak sayang sama kamu! Kakak gak mau kamu deket atau ada hubungan sama orang lain!" Ucap rafa

Deg!

Mendengar pengakuan dari sang kakak membuat puspita terkejut, ia bahkan langsung terdiam dan tak tau harus berkata apa saat itu

"Kenapa diam, kakak tau kakak salah. Dan kakak mau jujur, dari awal di sosial media waktu liat foto kamu. Kakak emang udah suka sama kamu, bahkan di pertemuan pertama kita malem itu kakak sempet kaget waktu tau kalo kamu yang bakal jadi adik tiri kakak!" Ucap rafa menjelaskan

"Awal nya kakak coba ngehindar dan gak mau natap kamu terlalu deket, kakak takut perasaan kakak makin makin ke kamu. Dan ternyata emang bener, nyembunyiin perasaan itu gak mudah. Kakak gak bisa, kakak sayang sama kamu!" Ucap rafa melanjutkan perkataan nya

"J-adi…." Puspita belum sempat melanjutkan ucapan nya karena rafa sudah terlebih dulu memotong perkataan nya

"Iya, kakak sayang sama kamu puspita. Melebihin rasa sayang antara kakak dan adik sambung!" Ucap rafa

Puspita diam, sungguh ia tak menyangka jika ternyata rafa menyukai dirinya. Bahkan, diam diam ia pun sangat bahagia mendengar pengakuan rafa pada nya. Karena, di satu sisi puspita pun memang sudah nenyukai rafa

"Apa kamu juga punya perasaan yang sama kayak kakak?" Tanya rafa

"Hah, a-aku…"

"Jujur aja sama kakak, apa pun bakal kakak terima!" Ucap rafa

"Oke aku jujur, emang aku suka sama kakak. Tapi aku juga sadar diri, kakak punya cwe dan kita juga gak mungkin di setujuin mama sama papa!" Jawab puspita

"Cwe lain, maksud kamu?" Tanya rafa

"Iya, aku denger kakak telponan sama cwe. Waktu itu aku gak sengaja denger karna pintu kamar kakak sedikit kebuka!" Jawab puspita

"Oh jadi kamu cemburu sama mama, ha ha ha. Kakak itu telponan sama mama, selama ini kakak gak pernah berhubungan atau kontak kontakan sama cwe lain!" Ucap rafa

"Kakak gak bohong kan?" Tanya puspita

"Kamu bisa tanya ke mama langsung puspita, mama sering hubungin kakak dan papa juga sama aja. Mereka selalu nanyain kabar kakak dan kamu selama di rumah!" Jawab rafa jujur

"Oh gitu, aku kira cwe laen. Abis nya perhatian banget nanya kabar sama bilang sehat sehat di sana!" Ucap puspita

"Ya ampun sama mama aja cemburu! Jadi, kamu beneran punya rasa yang sama kayak kakak?" Tanta rafa memastikan

Puspita mengangguk, sungguh ia pun tak bisa lagi memendam atau membohongi perasaan nya sendiri.

"T-tapi, kita gak mungkin di setujuin sama mama papa!" Ucap puspita

"Selama mama papa masih bulan madu, kita begini dulu aja. Jalanin sebisa kita, nanti kakak bakal cari waktu yang pas buat ngomong ke mama dan papa tentang hubungan kita yang sebenernya. Kita yang saling punya rasa sayang dan cinta masing masing!" Jawab rafa

Puspita pun mengangguk sambil tersenyum, sungguh ia sangat bahagia mendengar perkataan sang kakak. Walaupun di satu sisi ia takut mama dan papa nya kecewa dengan apa yang mereka perbuat selama ini

Cup!

Rafa pun mengecup puncak kepala puspita, kini rafa pun mulai duduk tepat di depan puspita dan menatap wajah cantik sang adik tiri nya itu

"Kamu cantik!" Puji rafa

Pipi puspita mendadak merah merona, ia pun mengulum senyum mendapat pujian seperti itu dari sang kakak. Mereka bertatapan satu sama lain, sampai pada akhirnya rafa pun mulai mencium bibir merah muda sang adik

Puspita pun menerima dengan hangat ciuman itu, ia pun membuka mulut nya dengan perlahan. Mempersilahkan rafa untuk mengabsen tiap inci rongga mulut nya

Bahkan, suara kecipak lidah mereka mulai terdengar. Ciuman yang awal nya lembut kini berubah menjadi ciuman agresif yang menuntut

Rafa melepas bibir nya di bibir puspita, ia pun mengelap bekas jejak jejak saliva itu. Kini, rafa bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah pintu. Rafa mengunci pintu kamar puspita, dan setelah itu ia memencet tombol merah yang tak lain adalah tombol peredam suara

Tiiit!

Saat tombol itu sudah menyala, ia pun kembali mendekat ke arah ranjang. Rafa mulai mengukung puspita, membuat puspita langsung meremang kala merasakan sentuhan sentuhan yang diberikan sang kakak tiri nya itu

"Mphhhhh…"

Puspita mendesah, kala rafa mulai menciumi leher jenjang nya. Rafa sudah seperti kelaparan yang hendak menerkam mangsa nya saat itu juga

Krekkkk!

Krekkkk!

Rafa yang sudah terbakar api gairah oun merobek pakaian yang di kenakan sang adik, bahkan kini dress milik puspita sudah tak berbentuk lagi dan di lempar ke sembarang arah oleh rafa

"Hmppptt.."

Rafa menyerang bibir puspita, kini mereka kembali berpagutan mesra dengan desahan desahan erotis yang keluar dari bibir seksi puspita

Sambil berciuman, rafa pun mengelus elus punggung puspita. Mencari letak keberadaan bra dan mencopot bra itu dari punggung puspita, hingga kini gundukan sintal yang menjadi favorit nya itu sudah terpampang jelas di hadapan nya

"Mphhhh … shhhh … ahhh!" Lagi lagi puspita mendesah, rafa selalu bisa membangkitkan gairah nya. Kini, rafa mulai memainkan gundukan sintal nya itu. Meremas, mengulum dan bahkan sesekali rafa menggigit pelan niple merah muda yang sangat menggoda itu

"Oughhhh … ahhhhh!"

Puspita meremas remas rambut rafa, sungguh ia sudah seperti melayang di atas awang awang kala merasakan sensasi yang sangat memabukkan itu

"K-akkk! A-aku gak tahann. Dia udah kedut kedut!" Ucap puspita

"Udah mulai nakal heum" jawab rafa

Rafa tersenyum manis, ia tak menyangka jika sang adik yang meminta nya seperti itu. Bahkan, ia sangat senang kala puspita meminta hal lebih dari diri nya. Dengan cepat, rafa pun mulai melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh atletis nya dan membuang ke sembarang tempat

"Eughhh…" puspita melenguh, ia menggerakkan tangan nya lalu mengalungkan kedua lengan nya pada leher kekar sang kakak

Sementara rafa, bibir dan lidah nya sibuk memberi sentuhan memabukkan pada leher jenjang puspita, sementara sebelah tangan nya tak tinggal diam

Rafa meremas gundukan sintal itu, membuat puspita langsung menaik turun kan dada nya kala merasakan api gairah yang sudah memuncak

"Aaahhhh…" Puspita mendongak dengan kedua mata terpejam. Kedua mata nya terpejam, bahkan kedua tangan nya pun lantas meremas kuat rambut rafa, menekan wajah pria itu di atas dada nya

Rafa terus mengulum benda kecil itu, sesekali dia menghisap kuat bahkan sedikit memberi gigitan kecil nya di sana. Sehingga tak ayal membuat puspita meringis bercampur desahan erotis nya

Rafa melepas kuluman nya dari sana lalu mulai fokus menatap lekat wajah sayu puspita di bawah kungkungan nya. "Kakak boleh ngelakuin lagi?" Tanya rafa, serak

Sejenak puspita diam, namun tak berselang lama gadis itu pun mulai mengangguk tanda menyetujui apa yang di inginkan rafa saat ini

"Yeah!" Jawab puspita sehingga tak ayal membuat rafa langsung mengembangkan senyum manis nya

Pria itu tak langsung melakukan penyatuan nya, karena ia lebih memilih melakukan rangsangan untuk memberi rangsangan terlebih dahulu pada gadis nya itu

Rafa kembali menggoda setiap lekuk tubuh polos itu, hingga rafa membenamkan wajah nya di antara kedua paha puspita. Untuk yang ke sekian kali nya, rafa melihat bagian indah itu membuat diri nya semakin susah meneguk saliva nya

Sejenak, rafa mulai memberi sentuhan lidah hangat nya di sana. Dia memberi sapuan lidah hangat nya, menjilat dan bahkan sesekali menghisap pelan sehingga tak ayal membuat puspita mendesah panjang

Namun, puspita tak sampai mencapai klimaks nya karena rafa pun memilih berhenti.

Pria itu kembali mengukung nya. Dengab perlahan, rafa menggesek pelan kejantanan nya disana lalu mendorong nya

"Ssshhhhttt … k-akkk…!" Puspita meremas kuat bahu lebar sang kakak kala gadis itu merasakan perih dan nyeri pada area sensitif nya

Wajar saja jika puspita masih merasakan nyeri dan pedih di area sensitif nya, karena mereka melakukan itu baru beberapa kali saja

"Tahan bentar, sayang!" Ujar rafa, serak. Sungguh, kepala nya mulai terasa pusing akibat menahan rasa ngilu pada kejantanan nya

"Ssssaaakhhhh…" puspita memekik saat rafa menghentakkan pinggul nya sehingga mereka pun muali menyatu sempurna

"Oh, sayang!" Rafa membenamkan wajah di ceruk leher puspita kala merasakan milik nya yang seperti di remas kuat di dalam milik gadis nya

Sehingga setelah beberapa menit memberi jeda, kini rafa mulai menggerakkan kejantanan nya di dalam inti puspita yang sudah basah itu

"Shhhh … ahhh … ahhh … k-akkk!" Desah puspita

Puspita menikmati, gadis itu telah melupakan rasa sakit dan perih pada milik nya di bawah sana. Bahkan, rafa pun mulai terus bergerak semakin liar dan membuat gundukan sintal milik puspita terus bergoyang di bawah kungkungan rafa. Pria itu geram, lalu mulai mendekat dan mengulum puas

Menit pun telah berlalu, kedua tubuh mereka telah basah oleh peluh. Beberapa kali puspita bergetar, mendesah panjang kala gelombang kenikmatan itu menghantam diri nya. Puspita tak kuasa, sungguh rasa nya begitu nikmat

Mereka bahkan sudah melakukan banyak gaya dalam bercinta kali ini, bahkan kini posisi puspita berada di atas tubuh polos rafa

"Angkat sebentar sayang!" Ucap rafa menyuruh puspita mengangkat bokong sintal nya

Puspita menurut, ia mengangkat bokong nya dan mulai mengarahkan kejantanan milik rafa untuk masuk dan terbenam tanpa sisa di inti milik puspita

Bleshhh!

"Shhh .. oughhhh … ahhh!" Puspita mendesah kala kejantanan rafa mulai terbenam tanpa sisa di inti milik nya, bahkan kini inti milik nya terasa sangat sesak

Tubuh nya bergetar antara menahan sakit dan nikmat secara bersamaan

"Shhh … ahh .. ahh … eungghhh!" Desah nya mulai terdengar berbeda

Menit telah berlalu, apalagi posisi seperti ini. Puspita bisa bergerak sesuka hati saat mencari titik kenikmatan nya. Seperti nya ini akan menjadi gaya favorit nya

"Ahhh capekkk! Aku capek kak!" Ucap puspita sambil terus bergerak

"Kita udahin aja ya?" Tanya rafa dan puspita pun mengangguk

Memang mereka sudah lama bermain, tanpa sadat sudah 1 jam lebih lama nya mereka bercinta dan sudah cukup dalam saling memberi kenikmatan. Lagi pula rafa pun akan khawatir kalau puspita akan terlalu lelah

Rafa menahan pinggul puspita dan ia pun mulai bergerak cepat, menghentak pinggul nya memberi hujaman cepat, kuat dan liar nya dari bawah

"Ahhh … ahhh … sayang oh rafaa!"

"Arghhh .. yeah! Panggil nama aku sayang!" Ucap rafa yang bahagia kala puspita memanggil nama nya dan juga sayang pada nya

Rafa menghentakkan pinggul nya dengan sangat cepat, hingga kini ia merasakan cairan milik nya akan benar benar keluar. Dengan cepat, ia pun mulai mengeluarkan kejantanan nya dari inti puspita dan cairan itu pun muncrat di bokong sintal puspita

Puspita menghempaskan kepala nya di atas pundak kekar sang kakak, dan pria itu pun langsung memeluk tubuh polos nya. Kedua nya sibuk mengatur deru nafas mereka masing masing yang tersenggal hingga beberapa menit

Cup!

"Makasih sayang!" Ucap rafa sambil mengecup dahi puspita

Puspita tersenyum, setelah itu ia pun memposisikan tubuh nya agar tiduran menyamping ke arah kanan. Rafa pun memeluk tubuh polos sang adik dengan penuh kasih sayang dan pelukan yang sangat erat

"Kak, aku ngantuk!" Ucap puspita

"Ya udah kamu tidur dulu oke!" Jawab rafa

"Heum!"

Kini, rafa membiarkan puspita tertidur. Bahkan, puspita tidur sambil memeluk diri nya dan menenggelamkan wajah nya di dada bidang milik rafa

Rafa tersenyum, ia pun menyingkirkan rambut rambut yang menutupi wajah cantik sang adik. Setelah itu, ia pun memastikan sang adik sudah tertidur lelap baru lah ia akan berbenah diri

Rafa hanya takut sewaktu waktu bi ijah ke atas dan mengetuk kamar puspita, karena bi ijah yang memang perhatian akan selalu bertanya apakah mereka sudah makan atau belum.

Kini, rafa masuk ke dalam kamar mandi puspita. Ia pun mulai mandi di dalam sana, saat sudah selesai ia memakai kembali pakaian milik nya yang berserakan di lantai itu

"Hufffft!"

Rafa mendesah pelan, setelah itu ia mulai berjalan ke arah sang adik. Menutupi tubuh polos puspita menggunakan selimut, baru lah setelah itu rafa membuka kunci kamar dan keluar dari kamar puspita

Dapppp dappp dappp

Dapppp dappp dappp

Rafa berjalan menuruni tangga, kini ia akan pergi ke dapur untuk mengambil minuman segar. Sesampai nya di dapur, ia melihat bi ijah sedang mencuci buah buahan dan sayur sayur an yang terlihat sangat segar

"Dooor!"

"Eh dor dor dor, dor dor dor! Astaga, den rafa ngagetin bibi aja!" Ucap bi ijah latah karena rafa mengagetkan diri nya

"Ha ha ha bi ijah ini, latah nya gak ilang ilang ya!" Ucap rafa sambil tertawa

"Iya gimana dong den, bawaan lahir ya emang gini. Lagian den rafa dari kecil sampe udah se gede ini masih aja usilin bi ijah, kalo bi ijah jantungan gimana coba den den!" Ucap bi ijah

"Ya elah bi, bibi kan udah biasa sama rafa. Jadi gak mungkin jantungan, jantung bibi udan aman aman aja!" Jawab rafa

"Iya deh den iya, oh ya den rafa ke dapur mau apa? Mau ambil makan ya?" Tanya bi ijah

"Mau cuci piring bi!" Jawab rafa bercandaan

"Hah, gak usah den. Piring sama kerjaan lain mah udah bibi kerjain, lagian kan itu tugas bibi!"

"Engga kok bi, becandaan he he. Mau ambil minum di kulkas, seret banget tenggorokan!" Ucap rafa

"Oh begitu, oke deh den!" Jawab bi ijah

Yeah, memang seperti itu keakrab an bi ijah dan rafa. Bahkan, rafa sudah menganggap bi ijah seperti ibu nya sendiri. Karena saat mama nya sudah tiada, bi ijah lah yang mengurus dan sangat dekat dengan diri nya

"Den, den rafa sama non puspita udah makan belum? Jangan sampe telat makan den, nanti sakit loh!" Ucap bi ijah memperingati

"Oh iya bi, belum makan nih. Rafa siapin makanan deh sekalian buat puspita juga, tapi makan di kamar aja kali ya. Soal nya puspita lagi tidur juga!" Ucap rafa

"Oh iya gak apa apa den, makan di mana aja gak masalah. Yang penting den rafa sama non puspita gak telat makan, nanti malah sakit nyonya sama tuan khawatir pula!" Jawab bi ijah

"Iya bi, ya udah aku ambil makan dulu abistu langsung ke kamar!" Ucap rafa

Kini, rafa pun mengambil dua piring dan dua gelas. Ia mulai mengisi nasi serta lauk pauk ke dalam piring itu, dan menuangkan air mineral ke gelas. Setelah itu, rafa pun mulai membawa nampan berisi makanan untuk dirinya dan sang adik ke kamar sang adik

Ceklek!

Pintu terbuka!

Rafa masuk ke dalam, ia pun berjalan ke arah nakas untuk menaruh nampan berisi makanan dan minuman itu. Ia mulai duduk di atas ranjang, mencoba membangunkan puspita dan mengajak nya makan

Rafa tak ingin puspita tidur dalam keadaan belum makan nasi, apalagi ia ingat nasihat sang mama yang berkata bahwa puspita memiliki penyakit asam lambung

"Puspita, hei! Bangun dulu yuk, makan nasi. Kamu belum makan nasi pasti kan!" Ucap rafa sambil menggoyangkan tubuh puspita agar gadis itu bangun

"Euhmmm … iya, tapi suapin!" Ucap puspita terdengar manja sambil mengerjapkan kedua mata nya

"Iya kakak suapin, tapi bangun dulu. Makan nya jangan sambil tiduran, nanti malah keselek!" Jawab rafa

Puspita mengangguk, setelah itu ia pun benar benar membuka kedua mata nya. Ia bangkit dari tidur nya, dan seketika selimut yang menutupi tubuh nya pun terbuka begitu saja, memperlihatkan gundukan sintal yang menggantung tepat di hadapan rafa

Glek!

BERSAMBUNG…..
Selanjutnya....... Full BAB 1-25

https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


Novel " Hasrat Liar Kakak Tiriku "

BAB 16 | Menguping
Glek!

Rafa mendadak diam, tenggorokan nya tercekat melihat bagian favorit yang menjadi candu nya itu terpampang nyata di hadapan nya saat ini

"Eh, maaf kak!" Ucap puspita yang baru menyadari gundukan sintal nya terekspos nyata

"Kamu jangan bikin kakak nafsu terus!" Jawab rafa datar

"Ih, kok jadi aku! Lagian gak sengaja, itu mah emang kakak aja yang terlalu!" Ucap puspita

"Terlalu apa?" Tanya rafa

"Terlalu sa*ge!" Jawab puspita frontal

"Eh eh, dapet kata kata begitu dari mana tuh?" Tanya rafa

"Dari film film bar bar lah, kan sering nonton film yang ada adegan begitu nya!" Jawab puspita

"Kamu nih ada ada aja deh, ya udah sini aaaa buka mulut nya!" Ucap rafa sambil menyuapi puspita

"Nyam nyam nyam, enak deh masakan bi ijah!" Ucap puspita sambil mengunyah makanan

"Bi ijah kalo masak emang gak pernah gagal!" Sahut rafa

"Aku sama mama juga bisa masak, gak kalah enak deh pokok nya!" Ucap puspita

"Oh ya? Kalo gitu kapan kapan kamu wajib masakin kakak!" Jawab rafa antusias

"Boleh aja, tapi nanti nanti aja ya soalnya aku orang nya mageran he he he" ucap puspita

Rafa hanya menggeleng pelan, setelah itu ia pun melanjutkan menyuapi adik tiri nya yang sangat manja itu. Saat sudah selesai makan, kini puspita baru sadar bahwa rafa membawa dua piring dan dua gelas

"Eh, kakak belum makan?" Tanya puspita

Rafa menggeleng, setelah itu ia pun membereskan piring makanan dan gelas bekas puspita dan menaruh kembali di atas nampan itu

"Ya udah sini aku suapin juga!" Ucap puspita sambil mengambil piring berisi nasi beserta lauk pauk itu

Rafa tersenyum, ia pun membiarkan sang adik untuk menyuapi dirinya. Sungguh, ia tak menyangka jika adik tiri nya tepat nya wanita yang berada di hadapan nya ini mampu membuat hidup nya terasa lebih berwarna

Singkat cerita, kini baik rafa maupun puspita sudah selesai makan. Rafa pun mulai membereskan sisa sisa makanan mereka agar tak ada yang terjatuh di atas tempat tidur itu, setelah memastikan sudah bersih baru lah ia mulai bangkit dari duduk nya

"Kakak mau bawa ini ke dapur dulu, mending kamu mandi dulu sana biar badan nya gak lengket atau gerah! Nanti yang ada malah gatel gatel loh!" Ucap rafa

"Ish! Ini juga gara gara kakak tau gak sih" jawab puspita menjebik

"Iya iya maaf, ya udah sana mandi kakak mau ke bawah dulu oke!" Ucap rafa

"Iya iya!" Jawab puspita

Mendapat jawaban dari sang adik, kini rafa pun mulai keluar dari kamar membiarkan sang adik untuk mandi dan membersihkan tubuh nya agar terlihat segar dan fress kembali

Ia pun kembali turun ke bawah sambil membawa bekas makanan nya dan sang adik. Saat berada di bawah, rafa melirik ke arah jam dan ia baru sadar bahwa sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore

"Astaga udah sore ternyata, gue kira masih siang!" Gumam rafa

Drtttt….

Tiba tiba, ia di kejutkan dengan suara ponsel nya yang berada di saku celana nya. Rafa pun mengambil ponsel itu dan mulai melihat siapa yang menghubungi diri nya saat itu

Angga Is Calling…

Melihat nama sang asisten yang juga sahabat baik nya itu, rafa pun mulai menggeser tombol hijau dan menjawab panggilan dari angga

"Hallo, ngga! Ada apa?" Tanya rafa

"Hallo brother, gak ada kabar nih semenjak udah punya nyokap tiri baru!" Jawab angga

"Sialan lo! Btw kenapa nelpon gue sore sore gini?" Tanya rafa

"Iya semenjak lo belum aktif kerja, kerjaan bener bener numpuk nih gue gak bisa handle sendiri. Hotel makin pesat perkembangan, banyak klien yang pengen minta presentasi bareng elo! Dan minta kerja sama semakin besar" jawab angga

"Terus, maksud nya gimana?" Tanya rafa

"Lo mulai besok udah bisa back kerja kan, gue kelimpungan nih. Walaupun banyak bawahan tapi tetep aja bos harus ada!" Jawab angga

"Iya iya gue paham, ya udah besok gue udah back kerja lagi. Gue ke perusahaan besok, kita bahas tentang perkembangan hotel hotel!" Ucap rafa

"Oke sip, oh ya lo ada di rumah kan? Ada beberapa proposal yang mau gue bahas nih. Kira kira setengah jam lagi gue sampe rumah lo!" Ucap angga

"Buset dadakan amat, ya udah lo ke rumah gue aja!" Jawab rafa

"Oke, gue matiin dulu!" Ucap angga

Tuut! Tuut! Tuut!

Panggilan terputus!

Kini, rafa pun kembali memasukkan ponsel nya ke dalam saku celana nya. Ia pun kembali ke lantai atas menuju kamar nya sendiri untuk mengambil laptop milik nya

Di lantai atas, tepat nya di dalam kamar rafa. Ia mulai duduk di atas meja kerja nya, ia mulai membuka laptop dan melihat banyak nya email yang di kirim angga pada nya

"Astaga, baru juga cuti empat hari udah numpuk aja kerjaan!" Gumam rafa

Rafa mulai menghela nafas panjang, walaupun ia sudah biasa mengerjakan pekerjaan sebanyak itu namun rasa nya sangat melelahkan

Di usia yang baru menginjak 25 tahun, rafa sudah sukses membangun bisnis nya sendiri hingga berkembang pesat. Ia memang mewarisi keahlian papa dan almarhum mama nya yang pandai dalam berbisnis

Rafa Moreno Adiwijaya, bahkan nama nya sukses masuk ke dalam portal berita Pengusaha Muda Di Era Modern ini. Rafa yang tampan, muda, bertubuh atletis dan sangat pandai dalam berbisnis ini sukses membuat para wanita menyukai diri nya

Bahkan, tak ayal banyak wanita di luaran sana yang ingin dekat dan menjalin hubungan dengan rafa. Namun, rafa yang pada dasar nya cuek, dingin dan datar itu sangat susah di dekati oleh wanita wanita di luaran sana

Saat sedang fokus menatap ke layar laptop nya, rafa pun melihat jadwal nya bersama klien klien yang sudah tertunda dan di atur ulang oleh angga, sahabat sekaligus asisten pribadi nya

"Angga bangs*t! Bisa bisa nya dia ngatur ke luar kota sama tuh cwe!" Gumam rafa kesal

Rafa mendadak kesal saat melihat jadwal nya yang akan meeting dengan wanita yang sering ia hindari untuk bertemu, wanita bernama Sintia yang sangat ingin dekat pada nya. Bahkan, sintia selalu terobsesi untuk menjadi kekasih rafa

Rafa tak menyukai wanita itu, namun kerja sama antara perusahan nya dan perusahaan wanita itu masih terjalin. Sehingga rafa tak bisa membatalkan kerja sama itu begitu saja, atau tidak perusahaan nya lah yang akan terkena masalah nanti nya

Ting tong!

Ting tong!

Rafa mendengar suara bell rumah, ia dapat memastikan bahwa yang datang adalah angga. Ia pun mulai menutup laptop nya, dan keluar dari kamar nya menuju ruang tamu

Dapp dapp dapp

Dapp dapp dapp

"Hello, ma broo!" Ucap angga yang melihat rafa berjalan ke arah nya

Mereka pun bersalaman dan mulai duduk di atas sofa itu, setelah itu bi ijah pun muncul sambil membawakan kopi hitam kesukaan angga

"Permisi den angga, ini kopi nya!" Ucap bi ijah sambil meletakkan kopi di atas meja

"Wah wah wah, makasih bi ijah" jawab angga sambil tersenyum

"Ya sudah kalo begitu bibi pamit ke belakang lagi ya, permisi!" Ucap bi ijah sambil meninggalkan ruang tamu

Angga pun mulai menyeruput kopi hitam buatan bi ijah itu, setelah itu ia mulai menatap wajah rafa yang nampak kesal itu

"Lo ngapa gue dateng langsung kesel?" Tanya angga

"Lo atur jadwal gue lusa buat berangkat ke luar kota ketemu tuh cwe" jawab rafa

"Oh, si sintia? Ya gimana gak ada pilihan laen. Lagi pula kita masih ada kerja sama sama perusahaan dia, mau gak mau suatu saat pasti bakal ketemu lagi!" Jawab angga

"Ah kesel banget gue, lo tau kan gimana dia kalo ketemu sama gue. Kegatelan mepet mepet, pengen gue tonjok rasa nya!" Ucap rafa kesal

"Wah parah lo, gitu gitu dia cakep loh! Mana sexy lagi, lo gak ada niatan kepincut sama dia gitu?" Tanya angga becanda

"Dih najis! Gue gak suka sama cwe caper, kegatelan kayak dia. Not my type!" Jawab rafa

"Ya mau gimana lagi, yang penting lo harus dateng lusa. Kita berangkat pagi ke surabaya, paling selesai sore trus kita balik lagi sampe sini malem!" Ucap angga

"Selain itu, apalagi yang harus gue handle?" Tanya rafa

"Besok jam 9 kita ada meeting sama perusahaan G express!" Jawab angga

"Oke siapin proposal buat meeting besok!" Ucap rafa

"Aman lah! Eh btw bokap lo masih di bali? Terus kata nya nyokap tiri lo punya anak cwe, mana tuh? Gue belum pernah liat. Kan pas bokap lo nikah gue ke kalimantan ngurus masalah hotel di sana!" Ucap angga

"Kepo lo, udah urusin kerjaan aja. Awas loh, salah dikit gue potong gaji!" Ucap rafa mengancam

"Ah gak asik lo!" Jawab angga

***

Di sisi lain, tepat nya di lantai atas. Kini puspita baru selesai mandi, ia yang memang selalu lama pada saat mandi kini sudah keluar dan menuju walk in closet untuk memakai pakaian

"Mandi udah, pake baju udah, udah cantik juga!" Gumam puspita

Drrrttttt…

Mita Is Calling…

Saat ia baru saja selesai berdandan, tiba tiba ponsel milik nya berdering. Ia melihat sang sahabat menghubungi diri nya

"Hallo, mit! Ada apa?" Tanya puspita

"Ish! Pit, lama banget sih angkat telpon nya" jawab mita

"Ya maap abis selesai mandi, ada apa lo telpon gue?" Tanya puspita

"Gue ada di depan rumah lo nih, mau masuk tapi takut ada kakak tiri lo. Gue mau curhat curhat aja nih sama lo, kangen deh!" Jawab mita

"Oh lo di depan, ya udah bentar gue ke depan!" Ucap puspita

Tuut! Tuut! Tuut!

Panggilan terputus!

Kini, sambil memegang ponsel milik nya ia pun bergegas keluar dari kamar nya. Puspita turun ke bawah, namun ia terkejut saat melihat sang kakak sedang bersama pria di ruang tamu dan bertanya ke arah nya

"Mau ke mana buru buru?" Tanya rafa saat melihat puspita

"Ah, astaga kaget! Mau ke depan, ada mita main ke sini!" Jawab puspita

Setelah itu, puspita pun kembali berjalan ke arah halaman rumah. Dan ia pun melihat mita yang sudah berdiri di depan mobil milik nya

"Mit, sini masuk!" Ucap puspita

Mita mengangguk, ia mulai mengunci mobil nya dan berjalan menghampiri puspita

"Ada kakak lo?" Tanya mita

"Ada, lagi di ruang tamu sama orang. Mungkin temen nya!" Jawab puspita

"Oh ya udah. Gue boleh kan main ke sini, pengen curhat gue!" Ucap mita

"Ya boleh lah, lagian lo bukan nya tinggal masuk aja, pake segala diem di luar gini!" Jawab puspita

"Nanti gue ceritain deh!" Ucap mita

Akhirnya, puspita mengajak mita untuk masuk ke dalam rumah. Tak lupa pula, puspita meminta izin pada rafa untuk masuk ke dalam kamar nya bersama puspita

"Kak, aku ke kamar ya sama mita!" Ucao puspita

"Oh, oke gak apa apa!" Jawab rafa

"Misi kak!" Ucap mita pada rafa

Rafa mengangguk, setelah itu ia pun melirik pada kedua gadis itu yang mulai berjalan menaiki tangga sampai bayangan mereka berdua benar benar hilang dari pandangan mata

"Woi! Gila jadi itu adek tiri lo?" Tanya angga kaget saat melihat puspita

"Iya, ngapa emang nya!" Jawab rafa

"Cakep banget anjir, jodohin sama gue aja gue terima dengan senang hati!" Ucap angga

Mendengar perkatan angga membuat rafa kesal, pasal nya ia tak suka jika puspita di perhatikan seperti itu oleh pria lain.

"Enak aja lo, gak gak! Lo playboy, adek gue gak cocok sama lo!" Jawab rafa ketus

"Dih ketus amat, jangan jangan lo ada hubungan ya sama adek tiri lo!" Ucap angga asal ceplos

Mendengar ucapan angga membuat rafa terdiam, pasal nya apa yang di katakan sahabat nya itu memang benar adanya. Tapi, rafa pun berusaha menutupi kebenaraan itu dari angga

"Woi, malah bengong! Jangan jangan apa yang gue omongin bener ya?" Tanya angga

"Ah anjir bikin kaget aja, lo ngomong suka asal! Udah mending sekarang lo balik sana, males gue lama lama deket lo!" Jawab rafa

"Dih anjir ngusir, kan gue ke sini mau sekalian numpang makan. Masa gak boleh, pelit amat lo!" Ucap angga

"Emang di rumah lo gak ada makanan? Gaji lo kurang apa dari gue?" Tanya rafa

"Kurang banyak raf, kalo lo mau tambahin sih gak apa apa gue dengan senang hati nerima nya!" Jawab angga bercanda

"Jangan sampe gue patahin leher lo ya!" Ucap rafa dengan tatapan datar dan dingin nya

"wah wah wah kalo udah dapet tatapan mematikan kayak gini mending gue cabut deh, dari pada di telen idup idup ha ha ha. Ya udah gue cabut ya, inget besok jam 9 meeting!" Ucap angga yang langsung pergi sambil tertawa

Rafa hanya bisa menggeleng dengan sikap dan perilaku sang sahabat sekaligus asisten pribadi nya itu, walaupun angga sering ceplas ceplos tapi ia sangat perduli dan sangat dekat pada rafa

Bahkan, rafa pun sudah menganggap angga seperti saudara kandung nya sendiri. Mengingat mereka sudah bersahabat selama 10 tahun lama nya, tepat nya saat mereka masih sama sama duduk di bangku SMA

Kini, saat angga sudah pergi dari kediaman adiwijaya. Rafa pun mulai menutup kembali laptop nya, ia berjalan menuju lantai dua kembali ke arah kamar nya berada

Namun, saat berada di tangga. Ia melihat pintu kamar puspita terbuka sedikit, dan rafa dapat sedikit mendengar perkataan kedua gadis itu yang sedang membahas tentang razan

"Pit, gue tuh lama lama kesel. Razan tuh gak berenti berenti chating gue dan minta gue buat ngomong kalo dia mau minta maaf ke elo. Sedangkan, gue udah bilang untuk sementara ini biarin puspita sendiri dan jangan ganggu gangu dulu!" Ucap mita

"Gue masih kecewa mit, gue percaya razan tuh orang nya baik. Tapi, gak seharusnya dia kayak gitu sama gue. Emangnya dia kira gue cwe apaan yang bisa di gituin, apalagi di tempat umum!" Jawab puspita

"Iya, jujur gue juga takut tau sama kakak lo. Apalagi pas dia bener bener ngehajar razan sampe ngebabi buta gitu, gue heran deh pit. Padahal kan, kalian baru kenal baru akrab juga. Tapi, kok kakak lo kayak bener bener jagain dan posesif gitu ya sama lo!" Ucap mita

"Hah, i-iya kan dia di suruh nyokap sama bokap jagain gue mit!" Jawab puspita terbata bata

"Iya tah? Apa jangan jangan kalian ada hubungan ya. Lo gak suka gitu sama kakak lo, apalagi dia kan ganteng tuh beh aura nya cool bet dah!" Ucap mita

Rafa terus saja mendengarkan celotehan celotehan antara mita dan puspita, sampai pada akhirnya rafa terkejut dan membuat laptop nya jatuh saat seseorang mengejutkan dirinya

"Den rafa!" Ucap bi ijah

Brakkk!

"Astaga den, aden gak apa apa? Maaf ya den, bibi ngagetin ya!" Ucap bi ijah

"Ah, iya bi gak apa apa kok tenang aja, aman aman!" Jawab rafa sambil megambil laptop nya yang terjatuh

Di sisi lain, tepat nya di dalam kamar. Puspita dan mita langsung ke luar saat mendengar suara gaduh dari depan kamar puspita

"Bi ijah, kak rafa. Ada apa? Kok ribut ribut!" Tanya puspita

"Oh ini non, tadi bi ijah mau anter minuman sama cemilan ke kamar non puspita karena bibi liat non lagi sama temen non. Terus, gak sengaja liat den rafa di sini diem aja. Pas bi ijah tegor, eh den rafa kaget sampe laptop nya jatoh!" Ucap bi ijah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi

"Duh, si anjir! Ini bi ijah pake segala bilang bilang. Kan ketauan kalo gue nguping!" Batin rafa

BERSAMBUNG…..
https://noveldesahanmanja.blogspot.com/2024/07/hasrat-liar-kakak-tiriku.html


posted under |
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda